Sukses

Parenting

Dampingi Remaja Menjalani Pubertas Bersama Orang Tua

Fimela.com, Jakarta Biasanya ketika anak beranjak memasuki usia remaja, orangtua kan lebih waspada terhadap anaknya karena masa remaja dapat dikatakan menjadi masa yang paling krusial bagi perkembangan kehidupan selanjutnya. Pada masa remaja umumnya, anak akan mengalami banyak perubahan dalam dirinya baik perubahan fisik maupun psikologis. Selain itu, anak juga akan menghadapi berbagai masalah dari berbagai aspek seperti perubahan biologis, perilaku seksual, hubungan sosial dengan orang tua dan teman, pengetahuan mengenai seks, dan perkembangan organ reproduksi. 

Oleh karena itu, para anak remaja memerlukan informasi dan pengetahuan mengenai supaya tidak terjadi kesalahan penerimaan informasi yang dapat merugikan dirinya. Produk sanitary napkins Hers Protex milik WINGS Group Indonesia, perusahaan fast moving consumer goods terkemuka di Indonesia mengajak para orangtua untuk berpartisipasi aktif dalam membimbing anak remajanya yang menjalani masa pubertas melalui edukasi webinar Rahasia Talks : 911 Super Parents Kit by Hers Protex. 

Webinar yang merupakan lanjutan dari rangkaian edukasi roadshow school to school dengan mengusung campaign #SenyamannyaKamu #PuberAntiBaper yang telah mengunjungi remaja putri SMP di Jabodetabek. 

“Kadang anak-anak remaja kita kurang mengerti apa yang sedang terjadi di dirinya. Oleh karena itu, Hers Protex ingin menjadi support system yang bisa hadir menemani remaja putri di Indonesia menghadapi fase pubertas dan bisa menjadi wadah #SenyamannyaKamu untuk mengekspresikan bakat dan minat. Hers Protex hadir dalam dua varian, Hers Protex Daily Comfort Day dan Hers Protex Daily Comfort Night. Dirancang dengan Soft-Edges, Pin Hole Area, dan Easy open technology, Hers Protex Daily Comfort bekerja untuk mencegah bocor ke samping, depan, belakang, plus menyerap lebih cepat. Hers Protex secara aktif juga mengajak parents dalam mendampingi remaja memasuki masa pubertas dengan segala tantangannya, salah satunya melalui webinar ini,” ujar Mita Ardiani, Marketing Manager Personal Care Wings Group Indonesia.  

 

Masa Pubertas Remaja

Menurut dr. Yassin Yanuar MIB, Sp.OG, KFER, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, berdasarkan survei antroprometrik di tujuh daerah Indonesia, ditemukan bahwa usia menstruasi pertama anak Indonesia sangat beragam dari 12,5 tahun hingga 13,6 tahun. Namun, jika seorang anak memiliki berat badan yang berlebih memungkinkan mereka untuk lebih cepat menarke (menstruasi pertama) karena hormon estrogennya yang disimpan pada jaringan lemak menyebabkan peningkatan bioaktivitas. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mempersiapkan tanda-tanda menstruasi pada remaja putri.

“Ajarkan mereka untuk tidak takut menyentuh organ kemaluannya sendiri, sama seperti memegang organ tubuh lainnya layaknya tangan dan jari-jari. Ajarkan nama-namanya, ada labia mayora, dan lain sebagainya. Untuk higienitas, ajarkan anak untuk membasuh atau mengusap organ intimnya dari depan ke belakang mencegah timbulnya koloni kuman dari anus ke vagina, dan pembalut sebaiknya diganti setiap 4-6 jam sekali ketika menstruasi demi mencegah infeksi. Di atas 90% perempuan mengalami setidaknya satu gejala menstruasi yang menyulitkan - minimal mengganggu setiap bulan sampai mengalami gangguan aktivitas. Tolong dampingi putrinya untuk menjalani masa pubertas, dan mereka menjadi lebih paham mengenai tubuhnya sehingga menjadi figur dewasa yang menjaga kesehatan tubuhnya,” ujar dr. Yassin.

Tak hanya perlunya pendampingan dari sisi medis atau biologis, anak remaja juga perlu pendampingan dari sisi psikologis. Menurut Roslina Verauli, M.Psi, Psi., Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga, terdapat 10% remaja putri yang masih kurang informasi seputar pembalut dari cara pemasangan, ukuran, dan lainnya. Oleh karena itu, orangtua seharusnya dapat menjadi teman diskusi bagi anak yang malu untuk bertanya mengenai hal-hal sensitif.

Peran Penting Orangtua Dalam Masa Pubertas Remaja

“Dekati anak sesuai dengan zamannya, dengan teknik yang sesuai dengan si anak. Contohnya dengan membahas film, lirik lagu atau sosial media yang mereka ikuti. Anak remaja membutuhkan energi besar. Mereka harus cukup tidur, walaupun di usia remaja mereka susah tidur. Bahkan, jumlah jam tidur remaja lebih besar daripada anak SD. Cukupkan exercise atau olahraga karena ini baik utk release hormon, dan berikan nutrisi yang sesuai,” terang Vera.

Dalam Menunjukkan penerimaan dan kasih sayang, memberikan model afeksi yang tepat, memberikan informasi tentang seks, dan memberi akses ke profesional untuk anak menjadi peran penting orangtua dalam perkembangan psiko sosial remaja supaya anak terlatih untuk mengetahui hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan berkaitan.

Rangkaian kampanye Hers Protex #SenyamannyaKamu #PuberAntiBaper telah mengedukasi ribuan remaja putri di Jakarta untuk berani dalam menampilkan bakat yang dimilikinya dalam acara Hersquad Talent Hunt. Setiap grup yang terpilih nantinya akan bersaing lagi dengan grup lainnya dari sekolah seJabodetabek di Hublife pada 13 Mei 2023.

 

*Penulis: Fani Varensia

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading