Sukses

Parenting

3 Cara Mengatasi Anemia Saat Hamil dan Gejalanya

Fimela.com, Jakarta Anemia adalah kondisi saat kekurangan sel darah merah di dalam tubuh. Kondisi ini sering kali dialami oleh ibu hamil, yang memiliki risiko terhadap kesehatan ibu dan janin.

Kondisi anemia ini harus segera diwaspadai dan dikonsultasikan dengan dokter. Karena kalau tidak segera di waspadai, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan kandungan, serta bisa menyebabkan persalinan prematur.

Lebih bahayanya lagi, anemia juga bisa menyebabkan depresi pasca persalinan dan kematian ibu setelah melahirkan. Untuk mencegah risiko anemia pada ibu hamil, berikut cara mengatasi anemia saat hamil, dilansir dari berbagai sumber:

 

Gejala Anemia

Saat kekurangan darah, maka oksigen yang mengalir di dalam tubuh akan berkurang dan akan membahayakan kondisi ibu serta janin di dalam kandungan. Pada kondisi anemia ringan, gejalanya tidak akan terlalu spesifik dan akan dirasakan hanya seperti gejala awal kehamilan, seperti mudah lelah, pusing dan mual.

Jika anemia semakin parah, maka ibu hamil bisa mengalami gejala seperti kelelahan, tubuh sangat lemah, warna kulit menjadi pucat, denyut jantung tidak beraturan, mengalami sesak napas, dada terasa nyeri dada, serta sakit kepala yang tak kunung sembuh.

Ada juga gejala lain yang bisa dirasakan ibu hamil saat mengalami anemia, seperti sering gatal, lidah menjadi pahit, rambut rontok, telinga berdenging dan sariawan. Bahkan dibeberapa kondisi bisa menyebabkan pingsan.

Cara Mengatasi Anemia Saat Hamil

1. Mengonsumsi Zat Besi

Cara mengatasi anemia yang pertama, yaitu mengonsumsi suplemen yang memiliki kandungan zat besi atau makanan yang kaya akan zat besi, seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan. Jangan lupa untuk mengkonsultasikan dengan dokter tentang suplemen yang akan di konsumsi.

2. Mengonsumsi Makanan Bergizi

Untuk menjaga produksi sel darah merah tetap seimbang, ibu hamil juga harus mengonsumsi makanan yang bergizi dengan nutrisi lengkap, seperti protein, karbohidrat, serat, mineral dan semacamnya. Makanan yang baik dikonsumsi adalah ikan, daging merah, ayam, sayuran, biji-bijian, telur, tahu, gandum dan semacamnya.

3. Mengonsumsi Vitamin C

Ibu hamil juga dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin C, untuk meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh. Vitamin C bisa didapatkan dari mengonsumsi jeruk, stroberi, kiwi, tomat dan makanan tinggi vitamin C yang lainnya.

Kandungan Makanan yang Harus Dihindari

1. Gluten

Kandungan di dalam makanan atau minuman yang harus dihindari ibu hamil, agar tidak menyebabkan penyakit anemia, yaitu yang memiliki kandungan gluten. Gluten bisa menyebabkan zat besi tidak terserap di dalam tubuh. Gluten biasanya terdapat di dalam selai, pasta, gandum dan lain sebagainya.

2. Kalsium

Kalsium adalah zat yang dibutuhkan untuk menguatkan tulang untuk ibu hamil. Agar tidak menyebabkan anemia, sebaiknya hindari mengonsumsi kalsium bersamaan dengan zat besi. Misalnya kalsium dikonsumsi pagi hari dan zat besi dikonsumsi saat siang hari.

3. Polifenol

Polifenol adalah kandungan yang terdapat di dalam kopi, kakao dan kenari. Kandungan ini merupakan pantangan untuk penderita anemia, karena bisa menghambat penyerapan zat besi di dalam tubuh.

4. Fitat

Kandungan yang selanjutnya adalah fitat. Fitat juga bisa menyebabkan penyerapan zat besi kurang sempurna di dalam tubuh. Sehingga mengonsumsi fitat yang terkandung di dalam kacang-kacangan, gandum dan beras merah, tidak boleh bersamaan saat mengonsumsi zat besi.

5. Tanin

Kandungan yang terakhir adalah tanin, yang terkandung di dalam teh hijau, teh hitam, kopi, jagung dan semacamnya. Kandungan ini bisa membuat penyakit anemia menjadi semakin parah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading