Fimela.com, Jakarta Di masa tumbuh kembang anak, cerita sering kali menjadi bagian dari permainan dan hiburan. Namun, tahukah bahwa storytelling atau bercerita punya manfaat luar biasa bagi perkembangan anak? Tidak sekadar mengisi waktu, kegiatan mendongeng atau storytelling berperan penting dalam merangsang otak, memperkuat ikatan, hingga membentuk karakter anak sejak dini.
Proses mendongeng bukan hanya soal menyampaikan kisah, tetapi juga mengajak anak berimajinasi dan berpikir. Melalui cerita, anak belajar memahami berbagai situasi, emosi, serta membangun empati. Semua ini membantu anak dalam menghadapi berbagai perasaan yang mereka alami sehari-hari. Selain itu, storytelling memberi kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan beragam perspektif, yang pada akhirnya bisa memperkaya pengetahuan dan wawasan.
Membangun kebiasaan storytelling sejak dini juga bisa menjadi cara efektif dalam mempererat hubungan antara anak dan orang tua. Saat bercerita, tercipta waktu berkualitas yang membantu anak merasa diperhatikan dan dicintai. Manfaat ini menjadikan storytelling sebagai bagian penting dalam tumbuh kembang anak yang patut dipraktikkan oleh orang tua maupun pendidik. Dilansir dari trails learning, berikut ini manfaat yang didapatkan dari storytelling untuk tumbuh kembang anak.
Advertisement
Advertisement
Mengembangkan Kemampuan Bahasa dan Kosakata
Melalui storytelling, anak bisa belajar memahami struktur bahasa dan memperkaya kosakata. Mendengarkan cerita mendorong anak untuk mengenal dan memahami kata-kata baru, sekaligus belajar menghubungkan kata-kata tersebut dengan konteks cerita. Proses ini secara alami membantu anak dalam mengasah kemampuan bahasa, baik secara lisan maupun tertulis.
Storytelling juga mengajarkan anak tentang pola kalimat, tata bahasa, dan cara penyampaian emosi melalui kata-kata. Dengan sering mendengar cerita, anak akan lebih mudah memahami bagaimana cara menyusun kalimat yang efektif dan mengungkapkan perasaan mereka.
Membangun Empati dan Keterampilan Sosial
Cerita sering kali berisi konflik, emosi, serta interaksi antar tokoh yang menggambarkan situasi nyata. Hal ini membantu anak untuk mempelajari berbagai macam perasaan, mulai dari kegembiraan, kesedihan, hingga ketakutan. Dengan berempati pada karakter dalam cerita, anak mulai memahami bahwa setiap orang memiliki perasaan yang berbeda-beda.
Melalui pembelajaran ini, anak dapat mengembangkan keterampilan sosial, seperti kemampuan untuk berempati, memahami orang lain, dan menyelesaikan masalah. Dengan demikian, storytelling tidak hanya membantu anak memahami cerita, tetapi juga mendorong mereka untuk menjadi individu yang lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Advertisement
Mendorong Kreativitas dan Imajinasi Anak
Saat mendengarkan cerita, anak diajak berimajinasi, membayangkan tokoh, tempat, dan kejadian dalam cerita tersebut. Hal ini menjadi sarana yang baik untuk merangsang kreativitas anak. Imajinasi yang berkembang dari cerita bisa menginspirasi mereka dalam bermain, menggambar, atau bahkan menciptakan cerita versi mereka sendiri.
Selain itu, storytelling juga membantu anak berpikir di luar kebiasaan dan memecahkan masalah. Saat dihadapkan pada situasi dalam cerita, mereka belajar mengidentifikasi solusi dan berinovasi. Ini membantu anak memiliki pemikiran yang terbuka dan siap menghadapi tantangan di kehidupan nyata.
Storytelling tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa banyak manfaat bagi perkembangan anak. Dengan memahami manfaatnya, storytelling bisa dijadikan kegiatan rutin yang mendukung pertumbuhan anak dalam aspek kognitif, sosial, dan emosional.
Â
Â
Penulis: Virlia Sakina Ramada
#Unlocking The Limitless