Sukses

Parenting

Science Play di Rumah, Cara Kreatif Mengasah Rasa Penasaran Anak

Fimela.com, Jakarta Anak-anak pada dasarnya lahir dengan rasa ingin tahu yang besar. Mereka senang bertanya tentang hal-hal sederhana, seperti kenapa langit berwarna biru atau bagaimana hujan bisa turun. Rasa penasaran ini membuat mereka terus belajar tanpa disadari. Namun, seiring bertambahnya usia, rasa ingin tahu itu bisa mulai meredup ketika belajar hanya dianggap sebagai kewajiban sekolah atau tugas yang harus diselesaikan.

Melansir laman timedooracademy.com ada banyak cara menyenangkan yang bisa dilakukan di rumah, salah satunya dengan menjadikan kegiatan sains sebagai permainan. Orang tua bisa mengajak anak untuk menjelajahi ilmu pengetahuan lewat aktivitas sehari-hari. Dengan cara ini, anak bukan hanya menerima informasi, tapi juga merasakannya secara langsung. Anak-anak bisa tetap bersemangat sekaligus merasa bahwa belajar adalah bagian dari permainan sehari-hari.

Mengapa eksperimen sains di rumah begitu bermanfaat? Pertama, anak-anak belajar lebih baik saat mereka bisa melihat dan mengalami langsung, bukan sekadar membaca teori di buku. Kedua, mereka jadi tahu bahwa belajar bisa dilakukan dengan cara yang seru, tidak selalu harus duduk diam di kelas. Ketiga, orang tua bisa menggunakan momen ini untuk membangun interaksi dengan anak, sambil menanamkan nilai bahwa belajar adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

Ide eksperimen sederhana untuk anak di rumah

Hal menarik lainnya adalah, eksperimen-eksperimen ini tidak membutuhkan alat yang rumit atau mahal. Sebagian besar bisa dilakukan dengan bahan sederhana yang sering ada di rumah, seperti baking soda, cuka, minyak goreng, atau pewarna makanan. Dengan persiapan singkat dan langkah-langkah sederhana, anak bisa merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Berikut beberapa eksperimen yang bisa dilakukan di rumah:

1. Gunung meletus mini

Cobalah membuat gunung kecil dari tanah liat atau playdough dengan wadah kecil di tengahnya. Masukkan baking soda ke dalam wadah, lalu tuangkan campuran cuka dan pewarna makanan. Seketika, anak akan melihat “lava” yang mengalir keluar mirip dengan erupsi gunung berapi. Kegiatan sederhana ini akan membuat anak berpikir bagaimana cara bekerjanya sehingga dapat meningkatkan rasa penasaran anak.

2. Pelangi air berjalan

Siapkan beberapa gelas berisi air berwarna dengan gelas kosong di antaranya. Sambungkan setiap gelas menggunakan tisu gulung yang dilipat. Perlahan, air akan merambat melalui tisu dan bercampur, menciptakan efek pelangi yang indah. Dari sini, orang tua bisa menambahkan penjelasan tentang bagaimana air bisa bergerak melalui serat (tisu).

3. Lampu lava DIY

Ambil botol plastik bening dan isi dengan minyak goreng, air, serta beberapa tetes pewarna makanan. Setelah itu, masukkan tablet vitamin C larut air dan lihat gelembung-gelembung warna-warni yang naik turun layaknya lampu lava. Anak pasti akan terpesona melihat pergerakan cairan di dalam botol. 

4. Kupu-kupu listrik statis

Buatlah kupu-kupu dari kertas tisu, lalu tiupkan balon dan gosokkan ke rambut. Saat balon didekatkan ke kupu-kupu kertas, sayapnya akan terangkat seolah-olah sedang mengepak. Aktivitas ringan ini menyenangkan sekaligus memperkenalkan anak pada konsep listrik statis. Dengan cara sederhana, anak bisa mengetahui bahwa listrik bisa dihasilkan bukan hanya dari sumber listrik rumah, tetapi juga dari proses gesekan.

Dari berbagai eksperimen sederhana ini, anak belajar banyak hal tanpa merasa sedang dipaksa belajar. Mereka dilatih untuk berpikir terstruktur, belajar menghargai proses, dan mampu memecahkan masalah satu demi satu. Keterampilan ini juga menjadi bekal penting ketika mereka menghadapi tantangan lebih besar. Pada akhirnya, sains tidak hanya menjadi ilmu pengetahuan, tapi juga jembatan yang menyatukan rasa penasaran, logika, dan momen kebersamaan dalam keluarga.

 

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading