Fimela.com, Jakarta Seperti yang diketahui bahwa menjalin hubungan seharusnya memberikan rasa bahagia, nyaman, dan saling mendukung satu sama lain, baik diwaktu suka maupun duka. Namun, apa jadinya jika hanya satu pihak yang berjuang sementara yang lain tampak tak begitu peduli dengan kehadiran kamu di sisinya?
Hubungan sepihak ini sering kali terdengar seperti kisah cinta yang tak berbalas, tetapi sebenarnya itu tidak selalu benar demikian. Hubungan sepihak terjadi ketika salah satu pihak dari pasangan menginvestasikan lebih banyak waktu dan upaya dalam hubungan tersebut daripada pihak lainnya, yang menyebabkan hubungan menjadi tidak seimbang dan cenderung menyakiti salah satu diantaranya.
Banyak orang yang sudah menjalani hubungan jangka panjang memahami bagaimana rasanay ketika kamu meraa telah mencurahkan lebih banyak waktu dan usaha daipada pasangan. Terkadang, perasan bahwa kamu telah melakukan lebih dari yang seharusnya dalam hubungan romantis bersama pasangan bisa jadi tidak sepenuhnya benar. Di lain waktu, hal demikian tidak seperti itu adanya. Mungkin, kamu bertanya-tanya bagaimana cara membedakannya?
Advertisement
Bagaimana cara menegtahui apakah hubungan yang sedang dijalani ini sehat atau tidak? Untungnya, ada beberapa tanda yang dapat membantu kamu mengetahui dan memastikan apakah hubungan ini bersifat sepihak atau tidak. Melansir dari talkspace.com, berikut ini adalah tanda-tanda yang jelas dari hubungan sepihak. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Advertisement
6 Tanda Hubungan Sepihak yang Perlu Dihindari
1.Hanya Kamu yang Selalu Minta Maaf
Konflik merupakan hal yang wajar dan normal dalam suatu hubungan yang seimbang. Namun, dalam hubungan yang sehat, orang yang menyebabkan konflik akan mengakui perbuatannya dan meminta maaf secara langsung untuk memperbaiki keadaan. Jika dalam suatu hubungan, kamu merasa selalu meminta maaf pada pasangan, terlepas dari siapa yang salah hanya untuk memulihkan keadaan dan memberikan kedamaian, mungkin kamu berada dalam hubungan yang berat sebelah atau bertepuk sebelah tangan. Jadi, segeralah untuk mengambil keputusan yang tepat agar tidak terus menerus menyakiti diri sendiri karena terlalu mementingkan ego.
2. Hanya Kamu yang Selalu Berkorban
Tanda lain dari hubungan sepihak atau bertepuk sebelah tangan adalah merasa bahwa kamu satu-satunya yang berkorban agar hubungan tetap berjalan dengan baik dan berhasil. Misalnya, kamu memilih berhenti dari pekerjaan, membayar lebih banyak dari biaya penting yang perlu dikeluarkan, atau melakukan semua pembelian besar dalam hubungan tersebut? Jika jawabannya ya, mungkin sudah waktunya untuk mengevaluasi hubungan dan berbicara secara terbuka dengan pasangan.
3. Hubungan Ini Membuatmu Lelah
Menjalani hubungan sepihak itu sangat melelahkan, baik secara emosional maupun fisik. Jika kamu merasa lega saat pasangan harus pergi keluar kota atau bekerja hingga larut malam, mungkin itu tandanya kamu memiliki hubungan sepihak. Sebagian dari perasaan lelah itu dapat berasal dari ketegangan emosional dan kebencian yang sering kali muncul saat hubungan tidak adil.
4. Hanya Kamu yang Selalu Membuat Rencana
Tidak semua orang adalah perencana atau pengambil keputusan yang baik dan bisa diandalkan. Namun, jika kamu selalu menentukan segala hal, mulai dari detinasi liburan bersama atau cara mengatur keuangan, bisa jadi itu adalah tanda bahwa kamu lebih berusaha dalam hubungan ini dibanding pasanganmu sendiri.
Dalam sebuah hubungan, kedua belah pihak harus berperan satu sama lain, tidak boleh melimpahkannya hanya pada satu orang saja. Jadi, kamu jangan mau menanggung semua beban sendiri, karena itu tidak adil. Jika dibiarkan, kamu bisa merasa lelah dan menyesali semuanya di kemudian hari. Oleh karena itu, lebih baik segera dibicarakan dengan pasangan untuk mengevaluasi hubungan.
5. Kamu Sering Merasa Tidak Aman dalam Hubungan
Ketidakamanan dalam hubungan dapat menyebabkan salah satu pasangan ingin melakukan segala hal yang mereka bisa agar dibutuhkan oleh pasangannya. Hal ini juga dapat disebabkan oleh hubungan yang tidak seimbang. Jika kamu tidak terhubung atau berkomunikasi dengan baik bersama pasangan, kamu dapat dengan mudah merasa tidak aman. Jika pasangan terus-menerus merasa tidak aman, hal ini dapat menimbulkan perasaan dendam, ketidakpercayaan, dan kecemburuan berlebihan.
6. Komunikasi dalam Hubungan Tidak Berjalan Baik
Komunikasi yang baik sangat penting untuk memiliki hubungan yang sehat. Jika kamu dan pasangan jarang berbicara, atau lebih buruk lagi, tidak mendengarkan satu sama lain atau menunjukkan cinta yang bertepuk sebelah tangan, mudah untuk melihat bagaimana hubungan yang dijalankan menjadi tidak harmonis.
Berusahalah untuk menyisihkan waktu untuk meluangkan waktu untuk mengobrol setiap hari, entah itu tentang aktivitas harian, mulai dari pekerjaan, tempat yang dikunjungi, makanan, atau hal lainnya. Sesederhana mematikan TV di malam hari atau berjalan-jalan bersama entah makan malam di sebuah restoran mungkin bisa membantu mempererat hubungan. Dengan memiliki komunikasi yang lebih baik, kamu dan pasangan bisa merasa lebih dopahami, lebih terhubung, serta dapat membantu membangun ikatan dan keintiman yang lebih kuat lagi.