Fimela.com, Jakarta Dalam sebuah hubungan, rasa sayang memang perlu dibuktikan dengan perhatian dan kepedulian. Namun, saat perhatian tersebut berubah menjadi pengawasan berlebihan, hubungan bisa terasa menyesakkan. Sikap overprotektif atau posesif sering kali dianggap sebagai bentuk cinta, padahal kenyataannya bisa jadi bumerang.
Menjadi pasangan yang selalu ingin tahu semua hal tentang pasangannya, membatasi ruang geraknya, atau merasa cemas berlebihan setiap kali pasangan berinteraksi dengan orang lain, adalah ciri-ciri posesif yang tidak sehat. Hal ini sering tidak disadari karena terselubung dalam niat “menjaga”. Padahal, cinta yang sehat seharusnya memberi ruang dan kepercayaan.
Sikap overprotektif bukan hanya melelahkan bagi pasangan, tapi juga bisa merusak kepercayaan, mengganggu kesehatan mental, hingga berujung pada hubungan yang toksik. Berikut beberapa kerugian yang bisa muncul jika seseorang menjadi pasangan yang terlalu posesif atau overprotektif:
Advertisement
Advertisement
Kehilangan Kepercayaan dalam Hubungan
Rasa posesif biasanya muncul dari kurangnya kepercayaan. Saat terlalu sering mencurigai pasangan tanpa alasan jelas, hubungan akan dipenuhi rasa curiga dan tidak nyaman. Padahal, kepercayaan adalah fondasi penting dalam menjalin hubungan yang sehat.
Pasangan Merasa Terkekang
Terlalu mengatur dengan siapa pasangan boleh berteman, ke mana ia boleh pergi, atau apa yang boleh dilakukan, akan membuat pasangan merasa tidak memiliki kebebasan. Hal ini bisa menimbulkan frustrasi dan keinginan untuk menjauh.
Advertisement
Rentan Konflik
Sikap overprotektif cenderung membuat pasangan mudah marah atau tersinggung atas hal-hal kecil. Ini bisa memicu pertengkaran yang sebenarnya tidak perlu. Lama-kelamaan, hubungan akan dipenuhi dengan drama yang melelahkan secara emosional.
Mengganggu Kesehatan Mental Keduanya
Sikap posesif bisa menimbulkan rasa cemas, stres, dan rasa bersalah yang tidak beralasan pada pasangan. Bahkan bagi yang bersikap posesif, perasaan takut kehilangan atau cemburu berlebihan bisa menguras energi dan berdampak buruk pada kesehatan mental sendiri.
Advertisement
Hubungan Berpotensi Berakhir
Jika dibiarkan terus-menerus, hubungan yang penuh dengan sikap mengekang dan kurang kepercayaan akan sulit dipertahankan. Pasangan bisa memilih untuk mengakhiri hubungan demi menjaga kewarasan dan kebebasan pribadi.
Menjalin hubungan yang sehat membutuhkan keseimbangan antara cinta, kepercayaan, dan kebebasan. Menjadi overprotektif atau posesif bukanlah tanda cinta yang tulus, melainkan bentuk ketidakamanan yang bisa menghancurkan hubungan perlahan. Mulailah belajar percaya dan memberikan ruang agar cinta bisa tumbuh dengan sehat dan harmonis.
Because every female is Fimela.