Tips Makan Murah Nggak Sampai 10 Ribu di Yogyakarta

Fimela diperbarui 01 Apr 2014, 18:50 WIB

Berpelesir ke area pulau Jawa, belumlah lengkap kalau Anda tak berkunjung ke kota Yogyakarta. Kota yang merupakan Daerah Istimewa setingkat provinsi ini sebenarnya merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Luas Daerah Istimewa ini sekitar 3.185,80 kilometer persegi dengan kepadatan penduduk sebesar 1084 jiwa per kilometer perseginya.

Kota yang sering disingkat dengan nama Jogja ini menawarkan keindahan dan keunikan dari berbagai sudut sisinya. Mulai dari keunikan wisata budaya, keindahan pantai, hingga surga kuliner dan belanja, semuanya ada di sini. Dengan keramahan penduduk aslinya, menjadikan kota ini berkembang pesat sebagai kota wisata.

Pada kesempatan lalu, kami sempat mencicipi berkunjung ke sana. Kali ini kami tidak memilih tinggal di hotel dan menikmati seluruh fasilitas memanjakan seperti biasa. Kami memilih menempuh wisata ala backpacker yang serba murah, meriah dan menyenangkan.

Tempat tinggal

Karena ingin memotong budget ala backpacker, kami memilih daerah Sosrowijayan, kampung turis yang lokasinya hanya beberapa meter saja dari Malioboro. Cocok untuk tempat menginap kami karena dengan mudah kami bisa menjelajahi Malioboro atau pergi ke beberapa tempat wisata dengan berjalan kaki atau memotong cost transportasi.

Range harga penginapan di sana cukup terjangkau, dengan 70 ribu rupiah hingga 150 ribu saja, Anda bisa mendapatkan penginapan layak, bahkan dilengkapi kamar mandi di setiap kamar.

Transportasi yang digunakan
 

Hampir setiap bepergian kami berjalan kaki, mengandalkan kerinduan kami karena seringkali tubuh terasa penat seharian di depan monitor. Pun demikian, kami sempat mencicipi transportasi sebagai berikut ini:

Becak: dengan range harga 5 ribu rupiah - 25 ribu rupiah

Delman: dengan range harga 10 ribu rupiah per orang - 25 ribu rupiah per orang

Taksi: jarak jauh dekat 20 ribu rupiah

Setelah mencicipi beberapa alat transportasi, untuk ke beberapa lokasi yang cukup jauh, kami mengandalkan taksi. Mudah diperoleh, pengemudi yang ramah, serta cost yang murah, kami bisa berhemat untuk bepergian jarak jauh.

Makanan di Yogyakarta

Yang tak boleh ketinggalan dalam wisata di Jogja adalah menu kulinernya. Mulai dari angkringan nasi kucing, gudeg, hingga pecel khas di depan pasar Beringharjo sudah sukses kami kunjungi.
 

Tak ketinggalan juga Raminten dan Oyot Godong, yang berhasil mempesona kami dengan konsep cerdas dari Pak Hamzah, pemiliknya.

Oya, soal memanjakan perut tetapi tetap murah, akhirnya kami puas dengan bagaimana angkringan Jogja serta nasi pecel khas Jogja memanjakan kami. Untuk angkringan Jogja, ditawarkan nasi kucing serta lauk pauk dengan harga sangat murah.

Range harga angkringan Jogja

Nasi kucing: 1.500 rupiah - 2.000 rupiah
Aneka sate lauk nasi kucing: mulai dari 1.000 rupiah hingga 3.000 rupiah
Aneka gorengan: mulai dari 500 rupiah hingga 2.000 rupiah
 

Dan percaya atau tidak, sekali makan di angkringan Jogja ini kami tak pernah menghabiskan lebih dari 10 ribu rupiah sekali makan. Bahkan, salah satu teman kami pelaku vegetarian sempat menghabiskan 3.500 perak saja untuk sekali makan.

What a lucky person ya. Hahaha...

Sebenarnya, aneka menu kuliner di Jogja bisa dikatakan murah meriah dengan kelezatan rasa dan kekayaan bumbu rempah di dalamnya. Kami sendiri dibuat takjub dan dimanja oleh kelezatannya.

Pun demikian, double check lokasi kuliner yang hendak Anda kunjungi ya. Setidaknya pastikan Anda tahu range harga makanan di sana sehingga pedagang nakal tak sempat memanfaatkan euforia liburan untuk merogoh keuntungan dengan permainan harga mereka.

Selamat berbackpacker di Jogja! Kami akan selalu merindukanmu, Jogja, dan kami pasti kembali.

(vem/bee)