Lipstik Merah Ratu Elizabeth I yang Mematikan

Karla Farhana diperbarui 04 Des 2018, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Standar kecantikan perempuan dari masa ke sama ternyata memang berubah dan berciri khas. Standar kecantikan perempuan bukan hanya dimulai ketika media konvensional ditemukan. Namun, jauh sebelum itu, tren dan standar kecantikan sudah terbentuk. Seperti di zaman kepemimpinan Ratu Elizabeth I. 

Dilansir dari situs Elizabethan Costume, seorang perempuan di masa itu akan cantik jika memiliki mata cerah, kulit putih pucat, rambut indah, pipi dan bibir yang merah. Pada masa itu, tulis Bustle, sebenarnya pihak gereja di Eropa melarang perempuan mewarnai bibirnya, kecuali bagi para perempuan penghibur. 

Bahkan, pihak gereja membuat aturan dan hukuman bagi perempuan penghibur yang tidak mengenakan pewarna di bibirnya saat keluar ke ruang publik. Namun, Livingly menulis, nampaknya Ratu Elizabeth I tidak begitu ambil pusing dengan peraturan tersebut. 

What's On Fimela

Baginya, pewarna bibir merah justru memiliki kekuatan magis yang menyembuhkan dan melindunginya dari kematian. Karena itu, Livingly menulis, Ratu Elizabeth I mengenakan lipstik merahnya setiap hari. Bahkan, jika sedang sakit, dia bisa mengaplikasikan pewarna bibir tersebut berlapis-lapis. 

Namun sayang, bibir merah yang diagungkan tersebut justru menjadi salah satu penyebab banyaknya perempuan sakit dan meninggal pada masa itu. Tidak terkecuali Ratu Elizabeth I. 

Pasalnya, Bustle menulis, lipstik pada zaman itu (bahkan sejak masa Mesir Kuno) terbuat dari berbagai zat berbahaya. Seperti timah putih yang dapat meracuni pengguna lipstik secara perlahan, hingga maut menjemput. 

Dilansir dari MedicalBag, lipstik merah yang beracun itu menjadi salah satu penyebab kematian Ratu Elizabeth I, selain beragam makeup lainnya yang juga berbahaya untuk kesehatan, seperti pemutih wajah dan leher yang juga mengandung timah putih.