Terbang 6 Jam dari Sydney - Bali Makin Nyaman dengan Fasilitas Terbaru

Annissa Wulan diperbarui 28 Jan 2019, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Bukan hal yang baru lagi mengetahui Bali selalu menjadi destinasi perjalanan terpopuler di Indonesia, baik bagi masyarakat lokal, maupun secara global, terutama wisatawan Australia. Menurut data, ada lebih dari 1,2 juta wisatawan Australia yang terhitung mengunjungi Indonesia dalam periode 12 bulan sampai dengan bulan Oktober 2018.

Menariknya, menurut ABS Overseas Arrivals and Departures, Australia, angka di atas meningkat hingga 200%, dibanding satu dekade lalu. Hal ini diperkuat dengan riset Roy Morgan Leading Indicator Report - Holiday Travel Intention di bulan Juli 2018 lalu, yang menyatakan bahwa 10% warga Australia berencana mengunjungi Bali dalam waktu 12 bulan berikutnya.

Inilah yang kemudian melatarbelakangi Qantas akan mengganti pesawat yang melayani rute Sydney-Denpasar, Bali dengan Airbus A330. Airbus A330 mampu menampung 650 dan kelas bisnisnya memiliki fitur lie-flat, suite eksklusif yang dilengkapi kursi rebah hingga 180 derajat.

 

Airbus A330 Qantas Airlines. Sumber foto: PR.
2 dari 2 halaman

Airbus A330 dari Qantas Airlines

Ilustrasi traveling. Sumber foto: unsplash.com/Steven Coffey.

Dengan adanya jadwal penerbangan di malam hari dari Bali dan keberadaan fully flat bed di kelas bisnis menjadikan Airbus A330 sangat digemari oleh konsumen yang ingin berpergian menuju Asia. Qantas sendiri mengoperasikan rute penerbangan dari Sydney ke Bali di tahun 2015 sebagai layanan musiman sepanjang musim panas di Australia, sebelum akhirnya dijadikan rute sepanjang tahun pada bulan Maret 2017.

Di bulan Mei 2018, Qantas juga meluncurkan rute penerbangan Melbourne-Bali dengan Boeing 737-800. Jika digabung dengan Jetstar, penambahan kapasitas di atas memungkinkan Qantas Group untuk melayani 38.000 kursi per minggunya antara Australia dan Bali.