Intip 8 Makanan Nabati yang Harus Lebih Sering Dikonsumsi

Fimela Editor diperbarui 26 Feb 2020, 12:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak mengherankan bahwa tujuan yang berfokus pada kesehatan secara konsisten menduduki puncak untuk resolusi tahun baru. Bagi mereka yang ingin mengubah pola makan dalam jangka panjang, makanan nabati adalah salah satu solusi paling praktis untuk memulai kebiasaan makan yang lebih sehat. Tidak hanya itu, mengganti makanan sehari-harimu dengan makanan nabati tentu lebih baik untuk tubuh dan planet ini.

Melansir dari realsimple.com, berikut delapan makanan nabati utama untuk mengubah resolusi itu menjadi kenyataan, menurut Natalie Rizzo, MS, RD, seorang ahli diet yang berbasis di New York City.

Kacang kenari

Kacang kenari adalah satu-satunya kacang yang memberikan asam lemak omega-3 nabati esensial dalam jumlah yang signifikan, yakni 2,5 gram per porsi 1 ons dan juga mengandung 4 gram protein dan 2 gram serat. Sebuah tinjauan sistematis dari Harvard juga menemukan bahwa diet yang ditambah antara 5 hingga 24 persen kalori dari kacang kenari menghasilkan penurunan total kolesterol yang lebih besar secara signifikan. Kamu bisa memadukan kacang kenari dalam segala hal, mulai dari batangan energi dan mangkuk sarapan hingga sup, salad, dan pasta.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kentang

Kentang | unsplash.com/@moniqa

Kentang dikemas dengan kalium dan elektrolit yang diperlukan untuk hidrasi. Kentang adalah pati resisten yang membantu pencernaan dan mengurangi tingkat kelaparan. Kentang juga mudah dicari, mudah dimasak, dan bahan bakar yang bagus untuk orang yang aktif.

Kedelai

Kedelai adalah protein lengkap, artinya mengandung semua asam amino esensial yang tidak umum ditemukan pada banyak protein nabati. Kedelai juga merupakan sumber kalsium yang baik yang sangat bagus untuk siapa saja yang menghindari susu sapi. Kamu bisa membuat tahu lalu tambahkan ke dalam tumis kentang goreng atau salad smoothie. Gunakan tahu sutra untuk tekstur krim yang lezat.

Brokoli

"Brokoli adalah salah satu sayuran kesukaan saya karena dikemas dengan banyak nutrisi,” ujar Rizzo. Satu porsi brokoli mentah mengandung sekitar 3 gram protein, 30 kalori, dan 2,5 gram serat. Brokoli juga mengandung kalium, vitamin K, vitamin C, dan kalsium.

"Saya suka memanggang brokoli di dalam oven dengan sedikit minyak zaitun dan garam. Bisa juga dikukus lalu tambahkan ke dalam salad," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Kubis Brussel

Kubis Brussel | unsplash.com/@keenanloo

Satu porsi kubis brussel mengandung 100 persen vitamin C harian, 4 gram protein, dan 4 gram serat. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa phytochemical yang ditemukan di kubis brussel terkait dengan penurunan risiko perkembangan kanker.

Tempe

Tempe adalah kedelai fermentasi yang dikemas dengan protein nabati. Tidak hanya 3 ons tempe mengandung 16 gram protein tetapi proses fermentasi yang digunakan untuk membuat tempe juga baik untuk usus probiotik. Selain itu, tempe memiliki tekstur yang enak yang dapat disimpan dalam sandwich atau burger vegetarian.

Beras merah

Beras merah adalah biji-bijian utuh yang mengandung sejumlah besar protein dan serat, dua nutrisi yang membantu memperlambat proses pencernaan. Dengan kata lain, nasi merah membuat kamu kenyang untuk waktu yang lama.

Lentil

Lentil kaya akan protein dan serat yang keduanya dapat membantu mempromosikan sistem pencernaan yang sehat. Lentil juga mengandung banyak zat besi dan folat. Kamu dapat menambahkan lentil dalam berbagai makanan, seperti taco, burger, dan saus bolognese.

Penulis: Rafinda Eki Puspitasari

#ChangeMaker