Tips Mendisiplinkan Anak Usia 2 Tahun

Gayuh Tri Pinjungwati diperbarui 14 Mar 2020, 16:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Merah pada adalah hal yang normal dari pertumbuhan. Ini adalah cara anak yang masih berusia 2 tahun untuk mengekspresikan rasa frustasi mereka ketika tidak memiliki kata-kata atau bahasa untuk memberitahu Mom tentang apa yang mereka butuhkan. Ada beberapa cara untuk merespon rasa marah dan perlaku buruk tanpa memberikan dampak negatif pada anak usia 2 tahun dan perkembangannya. Berikut adalah cara efektif mendisiplinkan anak.

Mengabaikan

Ini mungkin terdengar keras, tetapi salah satu cara untuk menanggapi kemarahan anak dalah dengan tidak melibatkannya. Begitu buah hati yang masih berusia 2 tahun mengamuk, emosi adalah hal terbaik yang dapat mereka lakukan. Berbicara dengan mereka atau mencoba tindakan disiplin lainnya mungkin tidak berfungsi. Hanya saja Mom harus memastikan mereka aman dan biarkan amukannya meredam dengan sendirinya. Ketika mereka merasa mulai tenang, berikanlah pelukan dan lanjutkan aktivitas lainnya.

Anak berusia 2 tahun baisanya tidak mengamuk dengan sengaja, kecuali mereka mengetahui bahwa mengamuk adalah cara mudah untuk mendapatkan perhatian dari seseorang. Beri tahu mereka dengan tegas namun dengan tenang bahwa mereka perlu menggunakan kata-kata mereka jika ingin memberi tahu sesuatu. Anak mungkin masih belum memiliki banyak kosa kata. Jadi dorong mereka untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Menemukan cara lain untuk berkomunikasi dapat membantu mengurangi anak merasa mudah marah dan dapat membangun ikatan lebih kuat antara anak dengan orang tua.

Berikan Apa yang Si Kecil Inginkan dengan Syarat

Memberikan sesuatu yang diinginkan si kecil mungkin bisa dilakukan, tetapi ini di lakukan dengan syarat. Misalnya seorang balita mengambil wadah jus dan berusaha untuk membuka botolnya. Mungkin sebagai orang tua akan berteriak untuk meletakkan jus tersebut. Namun sebaliknya, dengan lembut ambilkah wadah jus dari si kecil. Mengulurkan tangan membantu dengan cara ini membuat mereka tahu bahwa mereka dapat meminta bantuan ketika mengalami masalah alih-alih mencoba sendiri dan membuat kekacauan. Tetapi jika tidak ingin mereka memiliki barang tersebut, gunakan suara lembut untuk menjelaskan bahwa mereka belum dapat menggunakan barang tersebut. Teknik ini bisa dilakukan untuk situasi lain.

Mengalihkan Perhatian

Naluri kita sebagai orang tua adalah melindungi dan menjauhkan mereka dari benda berbahaya apa pun yang mereka inginkan. Tetapi, itu bisa memicu kemarahan mereka saat orang tua berusaha menjauhkan mereka dari barang yang mereka inginkan. Semua akan berusia 2 tahun akan mengalami amukan dalam pertumbuhan mereka untuk mempelajari apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan, tidak setiap amukan bisa dicegah.

Metode lain ketika keselamatan tidak dipertaruhkan adalah mengalikan perhatiannya. Panggil namanya untuk mengalihkan perhatiannya. Setelah mereka terpaku pada Mom, hubungi si kecil dan tunjukkan sesuatu yang mereka sukai dan aman untuk mereka. Ini bisa dilakukan sebelum kemarahan mulai mengalihkan perhatian mereka daripada yang membuatnya merasa kesal.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Berpikirlah Seperti Si Kecil

Ilustarsi/copyrightshutterstock/Ole_CNX

Sangat mudah untuk marah saat mengetahui si kecil membuat kekacauan. Misalnya ketika menggambar atau corat-coret di tembok menggunakan krayon. Cobalah untuk berpikir seperti si kecil, mereka melihat kegiatan ini menyenangkan dan itu normal. Mereka mulai belajar menemukan apa yang ada di sekitar mereka. Jangan menghapusnya dari aktivitasnya, karena ini dapat memicu kemarahan. Sebaliknya, untunggu beberapa menit dan kemungkinan besar mereka akan melakukan sesuatu yang lain. Bergabunglah dan membimbing mereka. Misalnya dengan mewarnai pada beberapa lembar kertas.

Bantu untuk Menjelajah

Pada usia balita mereka akan mencoba untuk menjelajah segala sesuatu. Mungkin ini akan membuat Mom merasa kewalahan mengahadapi mereka. Menyentuh sesuatu adalah bagian dari eksplorasi. Sebaiknya bantu mereka untuk tahu apa yang aman dan tidak aman untuk disentuh. Ajaklah si kecil untuk mengenal lingkungan misalnya melihat kucing dan menyentuh hewan yang aman bagi mereka.

Tetapkan Batasan

Membiarkan ia bereksplorasi akan membantu menambah pengetahuannya, namun tetapkan batasan untuk mereka. Misalnya ketika mereka menarik ekor kucing, lepaskan tangannya dan katakan pada si kecil, bahwa hal itu dapat menyakiti kucing. Juga tetapkan batasan dengan menjaga hal-hal di luar jangkauan. Anak mungkin merasa frustasi ketika mereka tidak dapat melakukan apa yang mereka inginkan, tetapi dengan menetapkan batasan membantu mereka belajar untuk mengendalikan diri.

Mendisiplinkan anak mengharuskan Mom menyeimbangkan sikap tegas dan simpati. Ingatlah bahwa kemarahan adalah bagian dari normal dari perkembangan anak. Amukan terjadi ketika anak tidak tahu bagaimana mengungkapkan apa yang membuat mereka marah. Ingatlah untuk tetap tenang dan perlakukan anak dengan belas kasih saat menangani masalahnya. Banyak dari metode ini membantu mencegah amukan di masa depannya juga.

#Changemaker