Diary Fimela: Kiat Sukses Helga Angelina, Bangun Bisnis Bersama Pasangan

Hilda Irach diperbarui 26 Okt 2021, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam membangun bisnis, memilih rekan bisnis adalah salah satu aspek fundamental yang turut menjadi faktor penentu utama kesuksesan sebuah bisnis. Sehingga, pemilihan rekan bisnis harus dipersiapkan secara matang dalam tahap awal merintis bisnis.

Namun, memilih rekan bisnis bukanlah perkara yang mudah. Proses pemilihan rekan bisnis membutuhkan pertimbangan yang matang dan sinergi yang kuat serta seimbang dari setiap pihak untuk bisa menciptakan dinamika bisnis yang seirama.

Hal ini dialami pula dengan Helga Angelina Co-Founder & CEO Burgreens and Green Rebel. Dalam perjalanan mendirikan bisnis bersama pasangan hidupnya, Max Mandiaz, Helga mengaku kerap mengalami konflik.

Bahkan konflik tersebut sempat membuat hubungan keduanya terpecah. Namun, keduanya berhasil hingga kini bisnis yang dijalankan sejak 2013 itu tetap langgeng. Lantas bagaimana strategi Helga Angelina dalam menjalankan bisnis bersama pasangan? Berikut selengkapnya.

 
2 dari 4 halaman

Awal mula terbentuknya Burgreens

Helga Angelina, Co-Founder & CEO Burgreens and Green Rebel ungkap kiat sukses bangun bisnis bersama pasangan. (Instagram/burgreens).

Berdirinya Burgreens berawal dari pengalaman pribadi Helga yang memiliki penyakit kronis yang tak kunjung sembuh meski sudah melalui berbagai tindakan medis. Saat duduk di bangku SMP akhirnya, ia menemukan alternatif penyembuhan tanpa minum obat, yakni melalui konsumsi makanan berbasis nabati utuh.

Dari situ, Helga paham bahwa asupan nutrisi sehat juga berperan penting dalam kesembuhan penyakitnya. Akhirnya, Helga pun menerapkan pola makan vegetarian. Dengan menerapkan pola makan yang baru tersebut, dalam kurun waktu 2 tahun penyakit yang diidapnya berangsur pulih.

Kebiasaan makan sehat ini rupanya terus berlanjut sejak ia berkuliah di Belanda. Kebetulan, kekasihnya yang kini menjadi suami, Max Mandian sering masak menu vegetarian food.

“Pola makan Max sendiri sebenarnya berbanding terbalik dengan aku. Dia sangat suka junk food. Namun waktu kita pacaran, dia sering banget masakin aku menu vegetarian food. Dari situ rasa ingin tahu Max terhadap orang-orang yang passionate akan makanan nabati semakin besar,” ujar Helga dalam ShopeePay Talk, Selasa (19/10/2021).

Hingga suatu ketika, Max menemukan laporan dari PBB bahwa ada hubungan antara perubahan iklim dan pola makan manusia yang salah satunya disebabkan over consumption of meat.

“Hal tersebut membuat Max juga mulai tertarik dengan konsep makanan sehat. Karena kita berdua sama-sama suka makan, kita pun coba-coba masak masakan vegetarian. Ternyata hasilnya enak, bahkan sampai teman kami di Belanda yang tidak vegetarian pun ikut suka,” kata Helga

“Dari situ kita ingin mencoba berjualan di Indonesia untuk mengenalkan makanan nabati yang enak dan bisa dinikmati oleh orang-orang yang suka daging. Pada November 2013, Burgreens pun akhirnya lahir,” lanjutnya.

 
3 dari 4 halaman

Kerap diterpa konflik

Helga Angelina, Co-Founder & CEO Burgreens and Green Rebel ungkap kiat sukses bangun bisnis bersama pasangan. (Instagram/burgreens).

Menjalin bisnis bersama pasangan tentu tidaklah mudah. Helga mengaku menemukan banyak konflik saat bekerja dengan pasangan yang tidak ia temui sebelumnya ketika berpacaran, salah satunya gaya bekerja.

“Konfliknya itu sebenarnya dipicu karena gaya bekerja kita yang sangat berbeda. Kalau Max itu cara kerjanya spontanitas, jadi kalau ada ide dia jalani berdasarkan isi hati. Sementara aku lebih realistis, jadi bagaimana caranya setiap yang kita kerjakan itu strategis,” cerita Helga.

“Awalnya segala sesuatunya kita kerjakan bersama, jadinya kita berantem terus karena hal kecil namun makin lama makin memburuk. Bahkan aku dan Max yang berencana menikah waktu itu sempat terancam batal,”

4 dari 4 halaman

Berkomitmen kuat dan mengutamakan profesionalitas

Helga Angelina, Co-Founder & CEO Burgreens and Green Rebel ungkap kiat sukses bangun bisnis bersama pasangan. (Instagram/burgreens).

Dari situ, keduanya saling berdiskusi dan mengevaluasi diri. Hingga ditemukanlah sebuah kesepakatan yang menyelamatkan bisnis dan hubungan pribadi keduanya.

Menurut Helga, selain keterampilan, rekan bisnis juga pastinya harus mengemban komitmen yang kuat, sehingga tiap individu yang terlibat di dalamnya harus fokus memberikan 100% usahanya untuk mencapai tujuan bisnis yang telah dirancang bersama. 

“Bisnis merupakan usaha jangka panjang yang harus terus diupayakan. Ketika memutuskan untuk membangun Burgreens bersama Max, sekalipun Max merupakan pacar saya pada saat itu, namun kami menyepakati beberapa hal mendasar yang dituangkan ke dalam perjanjian kerja sama yang sah,” tutur Helga.

“Dengan begitu, kami bisa menjaga profesionalitas berbekal komitmen yang telah kami tentukan bersama dan tidak lagi membawa status ‘teman’, ‘pacar’, atau ‘saudara’, tetapi semua dilakukan atas kelangsungan bisnis dan tujuan bersama. Bagi saya, memilih rekan bisnis yang mau dan mampu memegang teguh komitmen dapat membantu kita dalam mendorong pertumbuhan bisnis,” ujarnya.

#Elevate Women