Membedah Mitos dan Fakta tentang IQ Tinggi

Fimela Reporter diperbarui 05 Apr 2023, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Intelligence Quotient atau IQ adalah ukuran kemampuan intelektual seseorang yang sering kali menjadi perbincangan. Orang dengan IQ tinggi cenderung dianggap pintar dan cerdas, sedangkan orang dengan IQ rendah dianggap kurang pintar.

Namun, ternyata banyak mitos tentang IQ yang perlu kita ketahui. Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta tentang IQ tinggi.

1. Penentu keberhasilan

Mitos: IQ tinggi merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang.

Fakta: Dilansir dari American Psychological Association (APA), IQ tinggi bukan menjadi faktor utama yang menentukan keberhasilan seseorang. Keberhasilan seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung seperti pendidikan, keterampilan sosial, kreativitas, dan sebagainya.

2. Perubahan IQ manusia

Mitos: IQ tidak bisa berubah sepanjang hidup.

Fakta: IQ bisa berubah sepanjang hidup dan bisa meningkat atau menurun. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi IQ seseorang adalah latihan mental, lingkungan, gizi, dan kesehatan.

3. Anak yang IQ rendah tidak bisa menjadi pintar

Mitos: Anak-anak yang dianggap memiliki IQ rendah maka tidak bisa menjadi pintar.

Fakta: IQ yang rendah pada anak tidak berarti ia tidak bisa pintar. Anak-anak dengan IQ rendah masih memiliki potensi untuk belajar dan berkembang. Oleh karena itu, dukungan dan latihan mental yang tepat sangat membantu anak untuk meningkatkan kemampuan intelektualnya.

2 dari 3 halaman

Benarkah seseorang yang memiliki IQ tinggi unggul di segala prestasi?

Benarkah seseorang yang memiliki IQ tinggi unggul di segala prestasi?. (Foto:tokyo2020/instagram.)

4. IQ tinggi unggul di segala prestasi

Mitos: Orang dengan IQ tinggi selalu berprestasi di semua bidang.

Fakta: Orang dengan IQ tinggi mungkin lebih unggul dalam bidang tertentu, tetapi tidak di semua bidang. Dilansir dari National Association for Gifted Children (NAGC), kecerdasan intelektual tidak selalu berbanding lurus dengan prestasi di semua bidang.

5. Seluruh kecerdasan seseorang dapat di tes melalui tes IQ

Mitos: kecerdasan seseorang bisa diukur dengan tes IQ yang standar.

Fakta: Tes IQ tidak bisa mengukur seluruh kecerdasan seseorang. Tes IQ hanya dapat mengukur kemampuan verbal dan numerik seseorang. Aspek kecerdasan lain seperti keterampilan sosial, kreativitas, dan emosional tidak dapat diukur dengan tes IQ.

6. Faktor keturunan IQ tinggi

Mitos: IQ tinggi hanya dimiliki oleh orang yang berasal dari keluarga yang pintar.

Fakta: Meskipun faktor keturunan mempengaruhi kemampuan intelektual seseorang, tetapi faktor keturunan bukan menjadi kecerdasan yang mutlak. Perlu diketahui bahwa lingkungan dan dukungan mental juga memainkan peran yang penting dalam mengembangkan kecerdasan seseorang. 

3 dari 3 halaman

Benarkah semua orang memiliki IQ yang sama?

Benarkah semua orang memiliki IQ yang sama?. (Foto: Dean Drobot/Shutterstock)

7. Semua orang memiliki IQ yang sama

Mitos: Semua orang dapat memiliki IQ yang sama.

Fakta: IQ dapat berbeda-beda pada setiap orang karena dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Namun, meskipun memiliki IQ yang berbeda-beda, setiap orang memiliki potensi untuk mengembangkan kecerdasan mereka.

8. Latihan otak dapat meningkatkan IQ seseorang dalam waktu sekejap

Mitos: Latihan otak dapat meningkatkan IQ secara signifikan dalam waktu sekejap.

Fakta: Latihan otak dapat membantu meningkatkan keterampilan mental seseorang, namun tidak selalu meningkatkan IQ secara signifikan apalagi dalam waktu sekejap. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa latihan otak dapat meningkatkan kemampuan seseorang secara spesifik, tetapi tidak secara signifikan dalam meningkatkan IQ secara keseluruhan.

Demikian mitos vs fakta tentang IQ tinggi dan kecerdasan intelektual. Penting bagi kita untuk memahami fakta dan tidak terjebak dalam mitos yang salah karena dapat mempengaruhi cara kita dalam memandang diri sendiri dan orang lain. Dengan pemahaman yang tepat tentang kecerdasan intelektual dan IQ, kita dapat membantu diri sendiri dan orang lain untuk mengembangkan potensi kecerdasan mereka dengan cara yang tepat.

*Penulis: Amelia Septika

#Breaking Boundaries