5 Langkah Hidup Lebih Positif dengan Digital Detox

Iwan TantomiDiperbarui 05 Mei 2025, 15:23 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah nggak sih merasa insecure ketika scrolling media sosial? Kehidupan orang lain tampak jauh lebih sempurna, seolah kamu bukan siapa-siapa dibanding mereka. Di zaman sekarang, rasanya hampir semua hal berpusat di layar, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Tanpa sadar, kita jadi sering kehilangan kepercayaan diri, susah fokus, bahkan merasa lebih ‘nyaman’ tinggal di dalam dunia maya ketimbang di kehidupan nyata.

Kehidupan digital memang nggak selamanya buruk. Namun, jika aktivitas online berubah jadi penghalangmu untuk berkembang, maka ini saatnya ambil jeda. Digital detox bisa jadi solusi buat kamu yang pengen lepas sejenak dari tekanan dunia virtual, serta mengembalikan fokus ke diri sendiri. Mulailah dengan langkah sederhana, seperti meluangkan waktu tanpa HP atau media sosial pada waktu-waktu tertentu.

Nah, di bawah ini sudah terangkum 5 langkah hidup lebih positif dengan digital detox:

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Tentukan Jadwal Rutin Digital Detox

Membuat jadwal pada kalender atau memo agar digital detox berjalan rutin. (Sumber: RDNE Stock Project/Pexels)

Buatlah jadwal digital detox yang harus dipatuhi di waktu-waktu tertentu. Misalnya, kamu menetapkan untuk nggak menyentuh gawai setiap 2 jam sebelum tidur dan sesudah bangun. Dengan begitu, kamu punya pedoman dalam menjalani puasa digital secara rutin dan terarah. Selama lepas dari paparan dunia maya, kamu bisa fokus melakukan berbagai aktivitas nyata maupun beristirahat.

3 dari 6 halaman

2. Matikan Notifikasi yang Mengganggu

Notifikasi dari media sosial seringkali jadi faktor utama seseorang terus-menerus membuka dunia maya. (Sumber: Alex P./Pexels)

Saat memasuki jadwal digital detox, matikan notifikasi dari berbagai platform hiburan serta media sosial. Misalnya, jika kamu sering menonton YouTube dan Netflix, maka kamu harus menonaktifkan keduanya. Hal ini bertujuan supaya kamu nggak berjumpa dengan thumbnail video beserta kata-kata persuasif yang bikin kamu pengen cepat-cepat membukanya.

4 dari 6 halaman

3. Lakukan Aktivitas Nyata di Waktu Luang

Membuat sketsa sederhana berdasarkan model yang ada di sekitar dapat mengisi waktu kosong tanpa menyentuh gawai. (Sumber: Greta Hoffman/Pexels)

Kalau kamu punya waktu luang di sela-sela kewajiban, jangan isi dengan scrolling video di medsos. Coba lakukan hal-hal nyata di dekatmu. Misalnya, menata meja kerja yang berantakan, meregangkan otot sejenak, membuat sketsa lingkungan sekitar, atau mencoba menciptakan kerajinan tangan sederhana. Kegiatan seperti ini bisa bantu kreativitasmu berjalan, dibandingkan cuma nonton konten yang sudah tersedia secara cuma-cuma.

5 dari 6 halaman

4. Perkuat Koneksi Diri dengan Alam dan Orang Sekitar

Menanam tanaman hias di dalam rumah dapat menyegarkan suasana serta pikiran. (Sumber: Cottonbro Studio/Pexels)

Terbiasa hidup dalam jaringan dapat membuatmu lupa dunia. Contohnya saja, saat ini banyak dijumpai orang-orang yang mudah bersikap kasar dan nggak sabaran karena kegiatan virtualnya terganggu. Padahal, bertukar cerita juga bisa dilakukan dengan teman yang betul-betul ada di sampingmu. Selain dengan sesama manusia, cobalah berinteraksi dengan hewan atau berkebun. Cara ini dapat melatih hati serta pikiranmu untuk lebih tenang.

6 dari 6 halaman

5. Tulis Refleksi Harian pada Buku Catatan

Menulis refleksi harian pada buku catatan membantu seseorang untuk menghargai proses, bukan sekadar kecepatan. (Sumber: Ketut Subiyanto/Pexels)

Menulis refleksi merupakan sebuah langkah sederhana yang bisa berdampak positif bagi cara pandang seseorang terhadap hidupnya. Dengan mencatat ulang pengalaman sepanjang hari, kamu bisa menemukan hikmah dan rasa syukur di balik momen nggak terduga. Kamu pun jadi lebih mengenal sikapmu sendiri dalam menghadapi peristiwa tertentu. Nggak perlu panjang, yang penting jujur dan konsisten. Kebiasaan ini bisa membantumu menata diri tanpa bergantung pada validasi dari dunia digital.

Penulis: Veronica Hadi