Perawatan Rambut Sederhana untuk Mengatasi Ketombe Membandel

Alyaa Hasna HunafaDiterbitkan 18 November 2025, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu merasa kurang percaya diri karena serpihan putih kecil jatuh di bahu saat memakai baju hitam? Atau kulit kepala terasa gatal sepanjang hari meski sudah rajin keramas? Itu tanda dari ketombe. Masalah ini memang sepele bagi sebagian orang, tapi bagi banyak orang lain bisa jadi sumber gangguan kenyamanan bahkan penurunan rasa percaya diri. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sosial maupun profesional, sehingga wajar bila banyak yang mencari cara cepat untuk mengatasinya.

Melansir laman cerave.com ketombe sebenarnya adalah kondisi kulit kepala yang umum terjadi, ditandai dengan kulit kepala yang mengelupas dan menimbulkan serpihan putih. Masalah ini bisa dialami siapa saja, meski umumnya lebih sering muncul pada usia remaja hingga dewasa muda. Hal ini berkaitan dengan perubahan hormon dan produksi minyak yang lebih aktif pada masa tersebut. 

Selain serpihan putih yang terlihat jelas, gejala ketombe juga sering berupa rasa gatal. Bagi yang terbiasa memakai pakaian berwarna gelap, serpihan ini jadi makin tampak mencolok. Tak hanya di rambut, ketombe juga bisa muncul di alis bahkan jenggot pada pria. Jika tidak segera ditangani, rasa gatal yang berulang bisa menyebabkan kulit kepala iritasi atau bahkan lecet akibat garukan. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Kenali penyebab utama di kulit kepala yang bisa menyebabkan ketombe

Intensitas keramas tidak menjadi alasan rambut berketombe. (foto: user18526052/freepik)

Banyak orang salah paham tentang ketombe. Ada yang mengira ketombe muncul karena malas keramas, bahkan ada yang takut ketularan. Padahal, ketombe bukan penyakit menular dan bukan juga tanda kurangnya kebersihan. Jadi, meski kamu rajin mencuci rambut, ketombe tetap bisa muncul karena penyebabnya cukup beragam.

Salah satu penyebab utama ketombe adalah produksi minyak berlebih di kulit kepala. Minyak yang menumpuk bisa membuat sel kulit mati terjebak dan menebal, lalu terlepas dalam bentuk serpihan putih. Selain itu, ada pula jamur alami bernama Malassezia yang hidup di kulit kepala. Jamur ini tidak berbahaya, tapi jumlahnya yang berlebihan bisa memicu ketombe semakin parah.

Faktor lain juga tak kalah penting, seperti penggunaan produk perawatan rambut yang tidak cocok. Kulit kepala sensitif bisa bereaksi pada kandungan tertentu, misalnya parfum atau pewarna, sehingga menimbulkan iritasi dan serpihan. Selain itu, ketombe juga sering kambuh saat cuaca dingin dan kering, atau saat seseorang mengalami stres berlebih. Bahkan kondisi kulit tertentu seperti eksim atau psoriasis juga bisa jadi pemicunya.

3 dari 3 halaman

Pentingnya menemukan ritme keramas yang sesuai dengan jenis rambut

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketombe di rambut. (foto: jcomp/freepik)

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Kuncinya ada pada rutinitas perawatan rambut yang tepat. Untuk kasus ringan, keramas dengan sampo lembut sudah cukup membantu mengangkat minyak dan kotoran tanpa membuat kulit kepala kering. Namun, jika ketombe membandel, sebaiknya gunakan sampo khusus anti-ketombe yang mengandung bahan aktif seperti zinc pyrithione atau selenium sulfide.

Hal yang sering dilupakan adalah frekuensi mencuci rambut. Ada orang yang berpikir makin sering keramas akan mempercepat hilangnya ketombe, padahal tidak selalu demikian. Rambut tipis dan kulit kepala berminyak mungkin butuh dicuci tiap hari, tapi rambut tebal atau kering sebaiknya cukup beberapa kali dalam seminggu. Intinya, temukan ritme yang sesuai dengan kondisi rambutmu.

Jika setelah mencoba berbagai cara ketombe tak kunjung hilang, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit. Bisa jadi penyebabnya bukan ketombe biasa, melainkan kondisi kulit kepala lain yang butuh penanganan khusus. Dengan langkah tepat, Sahabat Fimela bisa lebih percaya diri dengan rambut yang bersih dan sehat.

 

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa