Sukses

Beauty

Kenali Penyebab Ketombe yang Tak Ada Hubungannya dengan Kebersihan dan Fakta Menariknya

ringkasan

  • Ketombe disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur Malassezia globosa.
  • Dermatitis seboroik dan kulit kepala berminyak juga berkontribusi pada ketombe.
  • Faktor lain seperti stres, pola makan, dan cuaca dapat memperburuk kondisi ketombe.

Fimela.com, Jakarta - Ketombe adalah masalah umum yang sering dialami banyak orang, terutama di kulit kepala. Meskipun sering diasosiasikan dengan kebersihan yang buruk, para ahli dermatologi menegaskan bahwa ketombe tidak selalu disebabkan oleh kurangnya kebersihan. Ketombe dapat muncul akibat berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, yang sering kali diabaikan. Apa saja penyebab ketombe yang tidak ada hubungannya dengan kebersihan? Mari kita telusuri lebih dalam.

Ketombe, yang ditandai dengan serpihan kulit kering yang mengelupas, bisa menjadi masalah yang memalukan dan sulit diatasi. Meskipun tidak berbahaya, ketombe dapat mengganggu kepercayaan diri seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab ketombe yang tidak terkait dengan kebersihan, serta cara mengatasinya.

Sahabat Fimela, ketombe bukan hanya sekadar masalah kosmetik. Memahami penyebabnya dapat membantu kita menemukan solusi yang lebih efektif. Mari kita lihat beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketombe tanpa kaitannya dengan kebersihan.

Pertumbuhan Berlebih Jamur Malassezia

Penyebab utama ketombe adalah pertumbuhan berlebih jamur Malassezia globosa. Jamur ini secara alami hidup di kulit kepala dan memakan minyak alami yang diproduksi oleh kulit. Ketika jamur ini tumbuh terlalu cepat, ia dapat mengganggu pembaharuan sel kulit dan memicu respons peradangan. Sensitivitas individu terhadap produk sampingan jamur ini dapat menyebabkan iritasi dan pengelupasan kulit kepala.

Dermatitis Seboroik dan Kulit Kepala Berminyak

Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang menyebabkan bercak gatal dan sisik berminyak, termasuk di kulit kepala. Ketombe adalah bentuk ringan dari kondisi ini. Selain itu, kulit kepala yang berminyak juga dapat menyebabkan penumpukan sel kulit mati yang tidak merata, menghasilkan serpihan yang terlihat. Produksi sebum yang berlebihan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur Malassezia.

Kulit Kering dan Kondisi Kulit Lainnya

Kulit kering dapat memicu produksi minyak berlebih, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketombe. Ketombe akibat kulit kering biasanya memiliki serpihan yang lebih kecil dan tidak terlalu berminyak. Selain itu, kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis juga dapat menyebabkan pengelupasan pada kulit kepala yang menyerupai ketombe. Dermatitis kontak akibat reaksi alergi terhadap produk perawatan rambut juga dapat menyebabkan iritasi.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Ketombe

Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi munculnya ketombe termasuk:

  • Usia: Ketombe sering dimulai pada usia dewasa muda dan dapat berlanjut hingga usia paruh baya.
  • Jenis Kelamin: Pria lebih rentan mengalami ketombe dibandingkan wanita.
  • Stres: Stres dapat meningkatkan produksi sebum, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur.
  • Cuaca: Cuaca dingin dan kering dapat memperburuk ketombe.
  • Pola Makan: Pola makan yang tidak seimbang dapat memperburuk kondisi kulit kepala.

Dengan memahami penyebab ketombe yang tidak ada hubungannya dengan kebersihan, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya. Mengubah kebiasaan sehari-hari dan memilih produk perawatan yang sesuai dapat membantu menjaga kesehatan kulit kepala dan meminimalkan masalah ketombe.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading