Sukses

Fashion

Kenali 6 Tanda yang Bikin Kamu Harus Berhenti Diet

Fimela.com, Jakarta Bagi masyarakat modern, diet bukan lagi hal aneh. Bahkan jika tidak, mungkin jadi hal aneh, terutama bagi kaum perempuan. Menjaga pola makan, pergi ke gym dan punya berat badan ideal nampaknya sudah menjadi bagian gaya hidup tersendiri bagi orang-orang urban. Bahkan kadang sebagian dari mereka melupakan esensi dari diet yang dilakukan untuk menjaga kesehatan.

Diet yang dilakukan terlalu ketat bisa jadi hal yang menyiksa bagi beberapa orang. Bukan berat badan ideal yang didapat, tapi malah terjangkit beberapa penyakit hingga stres. Kalau sudah begitu, nampaknya pelaku diet perlu mengambil jeda untuk melakukannya. Selain itu, masih ada beberapa hal yang bikin seseorang harus menghentikan dietnya demi kesehatan. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.

Ketika berat badan naik turun signifikan. Fenomena Yoyo-ing dalam diet adalah hal buruk. Mungkin kamu kerap melakukan jumping dari diet satu ke diet lainnya. Hal ini hanya akan menyebabkan tubuh stres dan bikin tubuh nggak bisa menghancurkan lemak-lemak jahat atau bahkan berat badan turun secara drastis. Jika kamu mengakami demikian, lebih baik istirahatlah terlebih dahulu dari segala diet.

Ketika berat badan naik turun signifikan. (Via: frankmonea.files.wordpress.com)

Ketika kamu sibuk memikirkan makanan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Banyak orang yang masih memiliki mindset bahwa diet adalah aktivitas menghindari makanan. Kalaupun makan, kandungan kalori harus jelas dan dihitung sesuai kebutuhan tubuh. Hal-hal seperti inilah yang bikin otak bekerja lebih keras dan menyebabkan stres. Jika hal ini terjadi kepadamu, mungkin sudah saatnya kamu mengubah pola pikir tentang esensi diet. Ingat, diet bukan berarti kamu harus nggak makan.

Ketika kamu sibuk memikirkan makanan apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. (via: wearandcheer.com)

Ketika kamu punya aturan panjang soal diet. Mungkin awalnya kamu hanya membuat aturan bahwa kalori yang masuk ke tubuh hanya 1.800 kalori per hari. Kemudian selang beberapa saat, kamu membuat aturan baru, makanan apa yang boleh dan nggak boleh dimakan, lalu diikuti dengan pola waktu serta jadwal olahraga. Berbagai aturan yang kamu buat, tanpa kamu sadari akan menimbulkan stres. Perasaan ini akan membawamu untuk makan lebih banyak dan gagal diet. Jangan terpaku pada aturan yang panjang, jalani sesuai kemampuan namun dengan batasan-batasan tertentu.

Ketika kamu punya aturan panjang soal diet. (Via flickr.com)

Ketika kamu mulai sulit untuk menikmati hidup. Pergi ke pesta dan traveling adalah dua hal yang sarat akan makanan-makanan menggugah selera. Ini adalah cara untuk menikmati hidup. Namun, karena dalam masa diet, kamu jadi memikul beban saat pergi ke pesta atau berlibur. Jika kamu merasakan hal-hal tersebut, mungkin sudah saatnya untuk mengambil langkah mundur dari diet. Ingatkan pada diri sendiri bahwa makanan adalah BAGIAN dari kehidupan. Yap! Bagian, bukan keseluruhan.

Ketika kamu mulai sulit untuk menikmati hidup.(Via: i.huffpost.com)

Ketika kamu mulai phobia berat badan. Mungkin orang-orang kerap berkomentar soal berat badanmu. Dari situ, saat bangun tidur yang terpikir olehmu adalah berat badan. Jika itu terjadi, mungkin kamu perlu berpikir ulang tentang dietmu. Memilih pakaian yang bisa menipu mata orang-orang soal berat badanmu mungkin salah satu cara menekan phobia ini.

Ketika kamu mulai phobia berat badan. (Via: health.com)

Merasa kebahagiaanmu dirampas. Jika kamu terus menerus merasa kehilangan kebahagiaan karena dietmu, mungkin kamu perlu meninggalkan diet. Makanan yang dimaksudkan untuk dinikmati, seperti sebuah momok yang harus dijauhi. Padahal, membiarkan dirimu untuk menikmati makanan yang kamu suka membantumu menemukan keseimbangan dan kebahagiaan.

Merasa kebahagiaanmu dirampas. (Via: today.com)

So, jangan sampai diet menyiksa diri sendiri, ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading