Sukses

Fashion

7 Tips Memilih Rok yang Anggun dan Anti Gerah untuk Dukung Kenyamanan Beraktivitas, Stylish Abis

Fimela.com, Jakarta Memilih rok tidak hanya berkaitan dengan penampilan dan keanggunan, tetapi juga harus mempertimbangkan kenyamanan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah beriklim tropis. Cuaca yang panas dan lembap dapat menyebabkan tubuh lebih cepat berkeringat, sehingga pemilihan bahan, desain, dan potongan rok menjadi sangat penting untuk menjaga sirkulasi udara. Rok yang sesuai dapat membuat Anda tampil elegan sekaligus merasa segar sepanjang hari, tanpa mengorbankan kesehatan kulit atau kebebasan bergerak.

Dalam industri fashion saat ini, tren busana semakin mengedepankan keseimbangan antara aspek estetika dan fungsionalitas. Banyak studi mengenai tekstil menunjukkan bahwa elemen seperti jenis serat, kepadatan anyaman, dan lapisan furing sangat mempengaruhi kenyamanan termal pakaian.

Oleh karena itu, penting bagi setiap wanita untuk mengetahui trik-trik memilih rok yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mendukung sirkulasi udara. Artikel ini akan mengupas tujuh trik penting agar rok Anda tetap terlihat anggun dan nyaman dipakai di iklim tropis.

1. Pilih Bahan Bernapas seperti Linen, Katun, atau Sutra Tipis

Linen sering dianggap sebagai pilihan kain yang paling unggul untuk pakaian musim panas. Hal ini disebabkan oleh struktur seratnya yang berongga, yang memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik dibandingkan dengan katun biasa. Menurut Behera & Mishra dalam Journal of Textile and Apparel, Technology and Management (2007), "kain dengan porositas tinggi dapat mengalirkan udara lebih mudah sehingga panas tubuh tidak terperangkap di dalam pakaian." Meskipun katun memiliki kemampuan menyerap keringat yang tinggi, linen tetap lebih efektif dalam mengeluarkan panas dari tubuh. Di sisi lain, sutra tipis juga bisa menjadi pilihan yang menarik karena ringan dan memberikan kesan mewah tanpa mengurangi kenyamanan.

Selain faktor material, standar teknis juga berperan penting dalam menentukan kenyamanan kain. Fan & Tsang dalam Textile Research Journal (2008) menyatakan bahwa uji ISO 9237 digunakan untuk menilai kemampuan kain dalam meloloskan udara (air permeability). Kain yang memiliki nilai tinggi dalam uji tersebut sangat dianjurkan untuk digunakan di iklim panas dan lembap, karena dapat menjaga sirkulasi udara di sekitar kulit. Dengan kata lain, pemilihan bahan kain tidak hanya berkaitan dengan aspek estetika, tetapi juga merupakan keputusan penting yang berdampak pada kenyamanan dalam jangka panjang.

2. Perhatikan Anyaman dan Kerapatan Benang

Bahan yang memiliki kemampuan bernapas tidak akan berfungsi secara maksimal jika anyamannya terlalu rapat. Seperti yang diungkapkan oleh Senthilkumar et al. dalam Indian Journal of Fibre & Textile Research (2011), struktur anyaman yang terlalu padat dapat mengurangi permeabilitas air, meskipun serat kain tersebut terbuat dari bahan alami dan ringan. Sebagai contoh, kain twill yang memiliki kerapatan tinggi dapat terasa lebih panas saat dikenakan dibandingkan dengan kain plain weave yang memiliki densitas rendah, meskipun keduanya terbuat dari katun. Ini menunjukkan bahwa struktur kain memiliki pengaruh yang sama pentingnya dengan komposisi serat yang digunakan.

Dalam dunia industri tekstil, terdapat standar yang diterapkan untuk memastikan kualitas tersebut. Das et al. dalam Journal of The Textile Institute (2010) menyatakan bahwa uji ASTM D737 atau ISO 9237 dapat digunakan untuk memprediksi perilaku kain dalam kondisi panas. Kain yang memiliki kerapatan benang sedang dan cukup porositas terbukti lebih baik dalam menjaga kenyamanan dibandingkan kain yang sangat rapat. Oleh karena itu, saat memilih rok, penting untuk memperhatikan aspek teknis seperti kerapatan benang, tidak hanya sekadar memperhatikan motif atau warna yang menarik.

3. Gunakan Siluet Longgar: A-line, Pleats, atau Circle Skirt

Rok dengan potongan longgar memberikan lebih banyak ruang antara kain dan kulit, sehingga memungkinkan udara mengalir dengan lebih baik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Parsons et al. dalam Applied Ergonomics (2005), tingkat kelonggaran pakaian atau yang dikenal dengan istilah ease allowance memiliki pengaruh besar terhadap iklim mikro di bawah pakaian. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa jarak optimal antara kain dan kulit berkisar antara 6 hingga 10 cm untuk mengurangi suhu dan kelembapan. Oleh karena itu, model rok seperti A-line, circle skirt, atau pleated skirt sangat ideal untuk dikenakan di daerah dengan iklim tropis.

Di sisi lain, rok pensil atau model bodycon dapat mengganggu sirkulasi udara karena desainnya yang sangat menempel pada kulit. Park & Tokura dalam Textile Research Journal (1999) menyatakan bahwa pakaian yang ketat dapat meningkatkan suhu permukaan kulit dan mengurangi laju penguapan keringat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan rasa gerah dan ketidaknyamanan. Dengan memilih potongan rok yang memberikan ruang, Anda tidak hanya akan terlihat anggun, tetapi juga mendukung kesehatan kulit. Kelembapan yang terperangkap akibat pakaian yang terlalu ketat bisa memicu iritasi atau ruam, sehingga penting untuk mempertimbangkan kenyamanan dalam berbusana.

4. Tambahkan Ventilasi Desain: Belahan (Slit) atau Panel Mesh

Detail-detail kecil, seperti belahan di samping atau belakang, dapat berfungsi sebagai saluran untuk meningkatkan sirkulasi udara. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kim & Tokura yang dipublikasikan dalam International Journal of Clothing Science and Technology (1998), mereka menyatakan bahwa "posisi slit memengaruhi seberapa besar udara dapat keluar dari dalam pakaian." Dengan penempatan belahan yang tepat, konveksi udara dapat meningkat, sehingga mengurangi penumpukan panas tanpa mengorbankan kesopanan. Oleh karena itu, rok dengan slit menjadi pilihan yang cerdas bagi individu yang ingin tampil elegan dan tetap merasa sejuk.

Selain slit, panel mesh yang tersembunyi juga banyak digunakan dalam pakaian olahraga modern. Menurut Song et al. dalam Clothing and Textiles Research Journal (2011), panel dengan pori-pori besar seperti mesh terbukti menurunkan temperatur mikroklima pada tubuh atlet, terutama di area yang menghasilkan panas berlebih. Jika diaplikasikan pada rok kasual atau sporty, panel ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga menambah sentuhan desain yang modern.    

5. Cermat Memilih Furing

Furing pada rok memang memberikan kesan jatuh yang lebih teratur, namun tambahan lapisan tersebut dapat meningkatkan ketahanan terhadap uap air. Havenith et al. dalam Annals of Occupational Hygiene (2002) menyatakan bahwa setiap lapisan tambahan pada pakaian akan meningkatkan nilai resistansi uap air (Ret), yang berarti uap keringat akan lebih sulit untuk keluar. Oleh karena itu, rok yang menggunakan furing tebal sering kali terasa lebih panas, meskipun bahan luar yang digunakan cukup ringan. Untuk mengatasi masalah ini, pilihan furing yang terbuat dari bahan tipis dan berpori, seperti katun voile atau furing berbasis mesh, bisa menjadi solusi yang tepat.

Rossi dalam International Journal of Occupational Safety and Ergonomics (2003) menegaskan bahwa pemilihan kombinasi kain tipis dengan permeabilitas tinggi sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan antara penampilan dan kenyamanan. Dengan menggunakan bahan yang tepat, Anda dapat tetap memperoleh siluet rok yang elegan tanpa mengorbankan sirkulasi udara yang baik. Hal ini tentunya akan membuat Anda merasa lebih nyaman saat mengenakan rok tersebut, sekaligus mempertahankan gaya yang diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan bahan furing yang digunakan agar mendukung kenyamanan saat beraktivitas.

6. Pilih Warna yang Tepat untuk Paparan Matahari

Warna memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan pakaian dalam menyerap panas. Hochberg et al. dalam Applied Optics (2011) menyatakan bahwa "kain hitam menyerap lebih banyak radiasi dibandingkan putih," yang mengakibatkan suhu kain menjadi lebih tinggi saat terpapar sinar matahari langsung. Dengan demikian, rok yang memiliki warna terang lebih disarankan untuk digunakan saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Namun, penting untuk diingat bahwa warna bukan satu-satunya elemen yang mempengaruhi kenyamanan.

Shkolnik dalam Nature (1980) mengungkapkan bahwa jubah hitam yang dikenakan di gurun tetap terasa nyaman meskipun warnanya gelap, berkat desainnya yang longgar yang memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Temuan ini menegaskan bahwa aspek desain dan kemampuan sirkulasi udara sering kali lebih krusial daripada sekadar warna. Oleh karena itu, jika Anda lebih menyukai rok berwarna gelap, pastikan bahwa potongannya memberikan cukup ruang untuk sirkulasi udara agar tetap nyaman saat digunakan.

7. Perhatikan Panjang Rok Sesuai Aktivitas

Untuk kegiatan outdoor di siang hari, rok midi atau 7/8 bisa menjadi pilihan yang pas. Panjang ini memberikan keseimbangan antara anggun dan tetap sejuk.

Sementara untuk acara formal malam hari, rok panjang berbahan ringan akan tetap nyaman. Hindari panjang rok yang terlalu menjuntai karena bisa menghambat langkah dan membuat cepat berkeringat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading