Sukses

Health

Panduan bagi Pemula untuk Melakukan Diet Sirtfood, Kenali Dulu apa yang Harus Dilakukan

Fimela.com, Jakarta Diet sirtfood adalah diet baru yang sedang populer. Diet ini menjadi favorit selebritas di Eropa dan terkenal karena mengizinkan pengikutnya mengonsumsi anggur merah dan cokelat.

Pencipta diet sirtfood bersikeras bahwa diet ini bukan iseng, melainkan mengklaim bahwa makanan sirt adalah rahasia untuk membuka kunci menghilangkan lemak dan mencegah penyakit. Namun, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa diet ini mungkin tidak sesuai dengan popularitasnya dan bahkan bisa menjadi ide yang buruk, seperti dilansir dari healthline.com.

Apa itu diet sirtfood?

Dua ahli gizi selebritas yang mengembangkan diet sirtfood ini. Mereka mengklaim diet ini sebagai diet baru yang revolusioner dan bisa mengaktifkan gen kurus setiap orang.

Diet ini didasarkan pada penelitian tentang sirtuins (SIRTs), sekelompok 7 protein yang ditemukan di dalam tubuh yang telah terbukti mengatur berbagai fungsi, termasuk metabolisme, peradangan, dan umur. Senyawa tumbuhan alami tertentu mungkin bisa meningkatkan kadar protein ini dalam tubuh dan makanan yang mengandungnya telah dijuluki sebagai sirtfood.

Ada 20 daftar makanan teratas yang diakui dalam diet sirtfood

1. Kubis

2. Anggur merah

3. Stroberi

4. Bawang

5. Kedelai

6. Peterseli

7. Minyak zaitun extra virgin

8. Cokelat hitam

9. Teh hijau matcha

10. Soba

11. Kunyit

12. Kenari

13. Arugula

14. Cabai rawit

15. Lovage

16. Kurma Medjool

17. Sawi putih

18. Bluberi

19. Caper

20. Kopi

Diet sirtfood menggabungkan sirtfood dan pembatasan kalori, yang keduanya bisa memicu tubuh untuk memproduksi sirtuin dengan kadar yang lebih tinggi. Pembuat diet ini mengklaim bahwa mengikuti diet sirtfood akan menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, sambil mempertahankan massa otot, dan melindungi tubuh dari penyakit kronis. Setelah menyelesaikan diet sirtfood, seseorang didorong untuk terus memasukkan sirtfood dan jus hijau ke dalam diet reguler.

 

Apakah diet ini efektif?

Penulis tentang diet sirtfood mengklaim dengan berani bahwa diet ini dapat menurunkan berat badan, mengaktifkan gen kurus, dan mencegah penyakit. Namun, tidak ada banyak bukti pendukung dari klaim tersebut.

Sejauh ini, tidak ada bukti yang menyakinkan bahwa diet sirtfood memiliki efek yang lebih menguntungkan pada penurunan berat badan, daripada diet pembatasan kalori lainnya. Dan walaupun banyak dari makanan di atas memiliki khasiat yang menyehatkan, belum ada penelitian jangka panjang pada manusia untuk menentukan apakah makan sirtfood memiliki manfaat kesehatan yang nyata.

Buku Sirtfood Diet melaporkan hasil studi percontohan yang dilakukan oleh penulis dan melibatkan 39 peserta dari pusat kebugaran mereka. Selama 1 minggu, para peserta mengikuti diet dan berolahraga setiap hari.

Pada akhir minggu, peserta kehilangan rata-rata 3,2kg dan mempertahankan, bahkan menambah massa otot. Namun sebenarnya hasil ini tidak mengejutkan, karena membatasi asupan kalori hingga 1.000 kalori dan berolahraga pada saat yang sama, hampir selalu menyebabkan penurunan berat badan.

Terlepas dari itu, penurunan berat badan cepat semacam ini tidak bertahan lama dan penelitian ini tidak mengikuti peserta setelah minggu pertama untuk melihat apakah mereka mendapatkan kembali berat badan mereka, seperti yang biasanya terjadi. Saat tubuh kekurangan energi, ia akan menggunakan simpanan energi darurat atau glikogen, selain membakar lemak dan otot.

Setiap molekul glikogen membutuhkan 3-4 molekul air untuk disimpan. Saat tubuh menggunakan glikogen, ia juga membuang air ini, yang dikenal sebagai berat air.

Pada minggu pertama pembatasan kalori ekstrem, hanya sekitar sepertiga dari penurunan berat badan yang berasal dari lemak, sedangkan dua pertiga lainnya berasal dari air, otot, dan glikogen. Segera setelah asupan kalori meningkat, tubuh akan mengisi kembali simpanan glikogennya dan berat badan akan segera kembali.

Sayangnya, jenis pembatasan kalori ini juga bisa menyebabkan tubuh menurunkan tingkat metabolisme, menyebabkan kamu membutuhkan lebih sedikit kalori per hari untuk energi, daripada sebelumnya. Kemungkinan diet ini bisa membantu menurunkan beberapa kilogram di awal, tapi akan kembali segera setelah diet selesai.

Sedangkan untuk mencegah penyakit, 3 minggu mungkin tidak cukup lama untuk memiliki dampak jangka panjang yang terukur. Di sisi lain, menambahkan sirtfood ke dalam diet reguler dalam jangka panjang adalah ide yang bagus.

 

Panduan mengikuti diet sirtfood

Diet sirtfood memiliki 2 fase yang berlangsung selama total 3 minggu. Setelah itu, kamu bisa melanjutkan diet dengan memasukkan sebanyak mungkin sirtfood dalam konsumsi sehari-hari.

Fase pertama berlangsung selama 7 hari dan melibatkan pembatasan kalori dan banyak jus hijau. Ini dimaksudkan untuk memulai penurunan berat badan dan diklaim dapat membantu menurunkan 3,2kg dalam 7 hari.

Selama 3 hari pertama fase pertama, asupan kalori dibatasi hingga 1.000 kalori. Kamu minum 3 jus hijau per hari ditambah satu kali makan yang telah diresepkan secara khusus, semuanya melibatkan sirtfood.

Di hari keempat sampai tujuh fase pertama, asupan kalori ditingkatkan menjadi 1.500. Ini termasuk 2 jus hijau per hari dan 2 lagi sirtfood.

Fase kedua berlangsung selama 2 minggu. Selama fase ini, kamu harus terus menurunkan berat badan.

Tidak ada batasan kalori khusus untuk fase ini. Sebagai gantinya, kamu makan 3 kali sirtfood dan 1 jus hijau per hari, dan makanan ini diresepkan secara khusus. Setelah diet, kamu bisa mengulangi kedua fase ini sesering yang diinginkan untuk menurunkan berat badan lebih lanjut.

 

Apakah diet ini sehat dan bisa dilakukan berkelanjutan?

Sirtfood hampir semuanya merupakan pilihan sehat dan bahkan bisa menghasilkan beberapa manfaat kesehatan karena sifat antioksidan dan anti-inflamasinya. Namun, makan hanya beberapa makanan yang sangat sehat tidak bisa memenuhi semua kebutuhan nutrisi tubuh.

Diet sirtfood tidak menawarkan manfaat kesehatan yang jelas dan unik, dibandingkan jenis diet lainnya. Selain itu, makan hanya 1.000 kalori biasanya tidak dianjurkan tanpa pengawasan dokter.

Maka dari itu, selama fase pertama, kamu mungkin mengalami efek samping lain, seperti kelelahan, pusing, dan lekas marah karena pembatasan kalori. Namun untuk rata-rata orang dewasa yang sehat, mengingat durasi diet yang singkat, tidak ada masalah kesehatan nyata.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading