Sukses

Health

Teknologi Stem Cell Semakin Merdeka dengan Disahkannya UU Kesehatan

Fimela.com, Jakarta Terapi stem cell sudah lama dikenal sebagai teknologi yang melibatkan sel induk dengan kemampuan untuk memperbanyak diri dan berubah menjadi berbagai jenis sel. Terapi stem cell banyak dimanfaatkan di dunia kesehatan untuk mengobati berbagai penyakit yang dianggap tidak dapat disembuhkan, seperti stroke, jantung, dan masih banyak lagi.

Di Indonesia, terapi stem cell sempat menuai kontroversi karena berpotensi menyalahi aturan agama sekaligus regulasi kesehatan yang berlaku. Menurut Dr. dr. Dollar,SH.,MH menyebut terapi stem cell di Indonesia seolah terbelenggu. Padahal menurutnya, seorang dokter wajib mengikuti perkembangan teknologi kesehatan.

"Seorang dokter wajib mengikuti pendidikan dan pendidikan keberlanjutan dan teknologi untuk melanjutkan profesinya sebagai seorang dokter," kata Dr. dr. Dollar,SH.,MH di Jakarta.

"Tapi sampai saat ini masih merasa tidak bebas, terbelenggu. Membuat sesuatu saja masih ada hambatan. Buat seminar aja ditegur. Ilmu adalah milik Tuhan bukan perorangan siapa saja harus belajar," lanjut Dr. dr. Dollar,SH.,MH.

 

Peluang berkembangnya terapi stem cell

Namun dengan disahkannya UU Kesehatan beberapa waktu lalu menjadi angin segar bagi dunia kesehatan di Indonesia, termasuk terapi Stem Cell. Salah satu dampak dari disahkannya UU Kesehatan adalah memberikan kemerdekaan bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk berinovasi.

Senada dengan dr. Dollar, Prof. dr. Deby Vinski, M.Sc, Ph.D pun menyebut UU Kesehatan dapat mengakomodasi perkembangan stem cell di Indonesia.

"UU kesehatan saat ini sangat mengakomodasi perkembangan teknologi dan ilmu baik di bidang estetik, stem cell dan bidang lainnya," kata Prof. dr. Deby Vinski, M.Sc, Ph.D.

 

Kongres kesehatan di Bali

Salah satu dampak nyata dari perkembangan stem cell di Indonesia, Bali Tourism Board bekerjasama dengan Badan Akreditasi Anti-aging Dunia atau yang lebih dikenal dengan World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) dan World Council of Stem Cell (WOCS) bakal menggelar International Health Conference Bali 2023 (IHC Bali 2023) pada 10-12 NOvember 2023. Kegiatan setahun sekali itu menjadi ajang pertemuan berbagai asosiasi kedokteran di seluruh dunia yang terdiri dari dokter, profesor, dan juga komunitas di bidang kedokteran yang bertujuan membentuk paradigma baru untuk kesehatan dunia.

Selain acara ilmiah, ada juga pertemuan dan koordinasi berbagai Kajian dan organisasi yang tentunya dinantikan setiap tahunnya. Pada tahun 2023, penyelenggaraan IHC 2023, Bali mendapat kehormatan besar menjadi tuan rumah. Bali adalah pulau dewata yang sangat indah dan kita banggakan. Dan kali ini dengan harapan pengembangan wisata medis di Bali semakin maju agar semua target pembangunan dapat tercapai dan dapat meningkatkan devisa negara.

Kongres ini didukung oleh Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesa (PDSI) dalam upaya memajukan Indonesia untuk dunia dan merupakan bentuk awal dalam implementasi UU Kesehatan Omnimbuslaw yang baru disahkan, di mana kongres ini mendapatkan sertifikat dengan 12 SKP Kementerian Kesehatan RI dan CME WOCPM & WOCS bagi para peserta yang mengikutinya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading