Sukses

Health

Hustle Culture sebagai Alasan Gen Z mudah Mengalami Burnout

Fimela.com, Jakarta Pernahkah sahabat FIMELA bekerja terlalu keras, tanpa istirahat, dan lupa waktu? Itulah yang disebut sebagai hustle culture. Beberapa tahun terakhir, istilah hustle culture semakin populer, terutama di kalangan generasi muda. Budaya ini mengakibatkan generasi muda mendorong diri sendiri untuk mencapai tujuan kapitalis, seperti kekayaan dan kesuksesan. Hustle culture seringkali dianggap sebagai pencapaian kerja yang positif, namun apakah itu benar?

Hustle culture menuntut seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tepat dan cepat, sehingga mereka sulit untuk beristirahat secara maksimal. Tekanan untuk terus produktif dan membandingkan diri dengan orang lain membuat banyak anak muda terjebak dalam stres berkepanjangan atau biasa disebut sebagai burnout. Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional karena beban kerja yang terlalu berlebihan. 

Fenomena ini semakin relevan karena generasi muda saat ini hidup di era digital yang bergerak dengan sangat cepat. Pencapaian seringkali dianggap sebagai tolak ukur nilai dari seseorang. Oleh karena itu, FIMELA merangkum fenomena hustle culture dan burnout ini secara lebih mendalam serta bagaimana cara mengatasinya.

Dampak Hustle Culture dan Burnout

Orang yang bekerja secara berlebihan dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit, mulai dari penyakit kardiovaskular hingga serebrovaskular, yang dapat berakibat pada serangan jantung. Jam kerja yang panjang menyebabkan tekanan darah dan detak jantung meningkat. Hal ini merupakan respons tubuh atas stres yang berlebihan. Tidak hanya itu, bekerja berlebihan juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, aritmia, dan iskemia pada penderita diabetes dan stroke. Selain dampaknya terhadap kesehatan fisik, hustle culture juga berdampak pada kesehatan mental seseorang. Hustle culture akan berpotensi menimbulkan gejala depresi, kecemasan, bahkan pikiran untuk bunuh diri. Kelelahan mental yang disebut sebagai “burnout” ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan motivasi dan energi untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Mereka pun menjadi sulit fokus dalam bekerja dan tidak mampu bersaing. Pekerjaan yang berlebihan juga ternyata merusak konsep keseimbangan atau “work-life balance” yang digemari generasi muda. Padahal, keseimbangan dapat berpengaruh pada kebahagiaan seseorang dan mampu menurunkan tingkat stres.

Solusi Menghindari atau Mengatasi Hustle Culture dan Burnout

Untuk mengatasi hustle culture pada generasi muda, ada beberapa hal yang dapat diterapkan. Pertama. hindari terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain. Media sosial adalah salah satu ajang yang menciptakan budaya kerja tanpa henti, yang jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan budaya kerja yang tidak sehat. Apalagi, semua orang di sosial media ingin membanggakan pencapaian mereka. Walau begitu, jangan membandingkan diri dengan kesuksesan-kesuksesan orang lain, karena setiap orang memiliki perjuangannya masing-masing. Terima itu sebagai motivasi yang sehat, bukan sebagai tekanan untuk terus-terusan bekerja tanpa henti. Kedua, istirahatkan pikiran dan tubuh dengan melakukan aktivitas lain. Sahabat FIMELA dapat meluangkan waktu untuk melakukan hobi dan hal-hal yang disukai agar tercipta konsep keseimbangan “work-life balance” yang sehat. Terakhir, penting untuk mengetahui batasan diri dengan jelas. Pahami kapan diri harus berkata tidak, kapan tubuh harus beristirahat, dan kapan tubuh dapat diajak bekerja. Jangan memaksakan diri hanya karena ingin mengikuti standar yang ditetapkan oleh orang lain. 

Hustle culture memang berupa semangat kerja keras, namun jika tidak dikelola dengan baik, justru berpotensi menimbulkan burnout atau kelelahan mental. Generasi muda perlu menyadari bahwa beristirahat tidak membuat seseorang menjadi gagal dan tidak produktif. Beri waktu pada diri untuk bersenang-senang dan menikmati hal-hal yang disukai!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading