Sukses

Health

Kuman Bertahan Berminggu-minggu! Berikut Cara Mendetoksifikasi Rumah Setelah Sakit

ringkasan

  • Mendetoksifikasi rumah setelah sakit sangat krusial untuk mencegah penyebaran kuman dan kekambuhan penyakit, mengingat virus dan bakteri dapat bertahan di permukaan hingga berminggu-minggu.
  • Proses detoksifikasi melibatkan persiapan alat pelindung diri dan pembersih, diikuti dengan pembersihan menyeluruh pada permukaan yang sering disentuh, kamar tidur, kamar mandi, elektronik, serta area umum lainnya.
  • Penggunaan disinfektan berbasis alkohol minimal 70% atau larutan pemutih yang tepat, serta pembersihan rutin dan cuci tangan setelahnya, adalah kunci untuk menciptakan lingkungan rumah yang sehat.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, setelah anggota keluarga sembuh dari sakit, seringkali kita merasa lega dan ingin segera kembali ke rutinitas. Namun, ada satu langkah krusial yang tidak boleh terlewatkan untuk memastikan kesehatan seluruh penghuni rumah, yaitu mendetoksifikasi rumah secara menyeluruh.

Proses ini sangat penting guna mencegah penyebaran kuman dan bakteri kepada anggota keluarga lain, serta menghindari kekambuhan penyakit. Virus dan bakteri memiliki kemampuan bertahan hidup di berbagai permukaan di rumah, bahkan bisa sampai berminggu-minggu, tergantung jenis kuman dan material permukaannya.

Oleh karena itu, membersihkan rumah secara mendalam bukan hanya sekadar merapikan, melainkan tindakan preventif yang efektif. Ini adalah investasi penting untuk menjaga lingkungan tetap higienis dan mendukung pemulihan kesehatan yang optimal bagi semua.

Pentingnya Detoksifikasi Rumah Setelah Sakit

Mendetoksifikasi rumah setelah seseorang sakit merupakan langkah vital untuk memutus rantai penyebaran kuman. Virus flu dan pilek, misalnya, dapat bertahan di permukaan keras seperti gagang pintu atau meja dapur selama 24 hingga 48 jam, bahkan terkadang hingga seminggu.

Pada permukaan yang lebih lunak seperti kain, virus biasanya bertahan sekitar 12 jam. Beberapa bakteri, seperti bakteri penyebab radang tenggorokan (strep), bahkan bisa bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pembersihan menyeluruh.

Ketika gelombang penyakit akhirnya melanda rumah tangga, kebanyakan keluarga merasakan kelelahan. Namun, setelah kesehatan mulai kembali pulih, ada satu langkah terakhir yang sangat penting dan bisa membuat perbedaan besar, yaitu membersihkan rumah secara menyeluruh. Tindakan ini mencegah kuman yang tertinggal menyebar atau menginfeksi kembali.

Membersihkan rumah dari sisa-sisa kuman setelah sakit bukan hanya tentang kebersihan visual. Ini adalah upaya strategis untuk melindungi anggota keluarga dari potensi penularan silang. Dengan memahami durasi hidup kuman di berbagai permukaan, kita dapat melakukan tindakan pembersihan yang lebih tepat dan efektif.

Persiapan dan Langkah Awal Detoksifikasi Rumah

Sebelum memulai proses pembersihan, persiapan yang matang sangat diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Sahabat Fimela perlu menyiapkan beberapa peralatan pelindung diri seperti kantong sampah, masker, dan sarung tangan sekali pakai berbahan karet atau plastik.

Selain itu, pastikan sirkulasi udara di rumah terjaga dengan baik. Buka pintu dan jendela rumah agar udara segar dapat masuk dan membantu mengurangi konsentrasi bakteri di udara selama proses pembersihan berlangsung. Ini juga membantu mengusir bau tidak sedap.

Peralatan kebersihan dasar seperti sabun, semprotan air bersih, dan semprotan disinfektan juga harus tersedia. Setelah semua siap, cucilah tangan terlebih dahulu dengan sabun antiseptik dan air atau dengan hand sanitizer sebelum mengenakan sarung tangan. Ini adalah langkah awal yang krusial untuk menjaga kebersihan diri.

Fokus Area: Membersihkan Setiap Sudut Rumah

Proses detoksifikasi rumah melibatkan pembersihan dan disinfeksi area serta benda-benda yang rentan terkontaminasi. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang bisa Sahabat Fimela ikuti:

  • Bersihkan Permukaan yang Sering Disentuh: Fokus utama adalah benda-benda yang sering disentuh seperti gagang pintu, sakelar lampu, pegangan tangga, meja, keran, pegangan kulkas, knop kompor, dan remote control. Gunakan air sabun dan kain bersih untuk menyeka permukaan ini terlebih dahulu. Setelah itu, semprotkan cairan disinfektan yang mengandung setidaknya 70% alkohol. Diamkan disinfektan selama beberapa saat sebelum dilap hingga kering. Untuk permukaan yang bercelah, gunakan bola kapas yang dibasahi disinfektan.
  • Kamar Tidur Orang Sakit: Ruang tidur adalah tempat utama orang sakit menghabiskan waktu, sehingga perlu perhatian khusus. Cuci semua sprei, sarung bantal, selimut, dan handuk dengan air panas untuk membunuh kuman. Lap bersih meja samping tempat tidur, remote, dan barang-barang lain yang mungkin terkontaminasi. Buka jendela untuk mengalirkan udara segar dan membantu mengurangi bakteri di udara.
  • Kamar Mandi: Kamar mandi memerlukan pembersihan menyeluruh. Desinfeksi toilet, wastafel, keran, dan semua permukaan di kamar mandi dengan cairan disinfektan. Jangan lupa mengganti sikat gigi orang yang baru sembuh dari sakit untuk mencegah reinfeksi.
  • Benda Elektronik: Benda elektronik seperti remote televisi dan ponsel adalah sarang kuman karena sering digunakan bersama. Keluarkan baterai jika memungkinkan. Basahi kain lembut dengan cairan pembersih atau tisu desinfektan dan lap permukaan. Bersihkan juga celah-celah di antara tombol.
  • Ruang Keluarga dan Dapur: Bersihkan semua permukaan keras seperti meja, kursi, dan rak dengan disinfektan. Vakum dan pel lantai untuk memastikan bebas dari debu dan kotoran yang mungkin mengandung kuman. Cuci peralatan makan yang digunakan orang sakit dengan air panas dan sabun.
  • Buang Barang Sekali Pakai: Segera buang tisu bekas, masker, dan barang-barang sekali pakai lainnya yang digunakan selama sakit ke tempat sampah tertutup. Semprotkan disinfektan ke seluruh sisi tempat sampah untuk mencegah bakteri dan kuman berkembang biak.

Jenis Pembersih Efektif dan Hal Penting Lainnya

Memilih jenis pembersih yang tepat adalah kunci keberhasilan detoksifikasi. Air sabun efektif untuk menghilangkan kotoran dan debu pada permukaan. Untuk disinfeksi, cairan disinfektan berbasis alkohol dengan kandungan setidaknya 70% sangat direkomendasikan karena efektif membasmi berbagai bakteri dan virus, termasuk COVID-19.

Sebagai alternatif, Sahabat Fimela bisa membuat larutan pemutih sendiri. Campurkan sepertiga cangkir pemutih (mengandung 5-9% natrium hipoklorit) per 1 galon air suhu ruangan, atau 4 sendok teh pemutih per 1 liter air. Penting untuk membuat larutan baru setiap hari karena pemutih klorin dapat kehilangan sifat pembersihannya saat terkena udara.

Untuk lantai, pilih pembersih lantai antibakteri yang dapat membunuh 99% kuman. Setelah selesai membersihkan rumah, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik. Hindari penggunaan fogging disinfektan, karena tidak efektif untuk memutus penularan virus seperti COVID-19 yang menyebar melalui droplet, dan disinfektan yang terhirup dalam jumlah besar dapat mengganggu pernapasan atau menyebabkan iritasi.

Lakukan pembersihan secara rutin, terutama pada benda-benda yang sering disentuh, untuk menurunkan risiko terinfeksi virus dan bakteri. Dengan demikian, rumah akan selalu menjadi tempat yang aman dan sehat bagi seluruh keluarga.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading