Sukses

Info

Mengenal Sejarah International Women's Day dari Waktu ke Waktu sejak 113 Tahun Diperingati sebagai Bentuk Perjuangan Perempuan Seluruh Dunia

Fimela.com, Jakarta International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional telah diperingati sejak awal tahun 1990-an. Saat itu, terjadi masa ekspansi besar-besaran dan turbulensi di negara-negara industri yang ditandai dengan pesatnya pertumbuhan populasi dan munculnya ideologi radikal.

1908

Kerusuhan besar dan perdebatan kritis terjadi di kalangan perempuan. Penindasan dan kesenjangan yang dialami perempuan memacu perempuan untuk lebih vokal dan aktif mengkampanyekan perubahan. Lalu di tahun 1908, 15.000 perempuan melakukan demonstrasi di kota New York, menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak memilih.

1909

Sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, National Woman's Day atau Hari Perempuan Nasional pertama diperingati di seluruh Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari 1909. Perempuan terus merayakan Hari Perempuan Nasional pada hari Minggu terakhir bulan Februari hingga tahun 1913.

1910

Di tahun 1910, International Conference of Working Women atau Konferensi Internasional Perempuan Pekerja yang kedua diadakan di Kopenhagen. Seorang perempuan bernama Clara Zetkin, yang adalah pimpinan Women's Office Partai Sosial Demokrat di Jerman, mengemukakan gagasan tentang International Women's Day.

Ia mengusulkan agar setiap tahun di setiap negara diadakan perayaan di hari yang sama, yaitu Hari Perempuan untuk mendesakkan tuntutan mereka. Konferensi yang dihadiri lebih dari 100 perempuan dari 17 negara, yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, klub perempuan pekerja, termasuk 3 perempuan pertama yang terpilih menjadi anggota parlemen Finlandia, menyambut saran Clara dengan persetujuan bulat dan dengan demikian International Women's Day adalah hasilnya.

1911

Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen di Denmark pada tahun 1911, International Women's Day diperingati untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada tanggal 19 Maret. Lebih dari satu juta perempuan dan laki-laki menghadiri demonstrasi International Women's Day yang mengkampanyekan hak-hak perempuan untuk bekerja, memilih, mendapatkan pelatihan, memegang jabatan publik, dan mengakhiri diskriminasi.

Namun, kurang dari seminggu kemudian, di tanggal 25 Maret, 'Triangle Fire' yang tragis di kota New York merenggut nyawa lebih dari 140 perempuan pekerja, yang kebanyakan dari mereka adalah imigran Italia dan Yahudi. Peristiwa ini menarik perhatian besar terhadap kondisi kerja dan undang-undang ketenagakerjaan di Amerika Serikat yang kemudian menjadi fokus acara International Women's Day berikutnya.

 

 

1913-1914

Menjelang Perang Dunia I yang mengkampanyekan perdamaian, perempuan Rusia memperingati International Women's Day pertama mereka pada tanggal 23 Februari, hari Minggu terakhir di bulan Februari. Setelah diskusi, International Women's Day disepakati untuk diperingati setiap tahun pada tanggal 8 Maret yang diterjemahkan ke dalam kalender Gregorian, yang diadopsi secara luas mulai tanggal 23 Februari. Di tahun 1914, lebih banyak perempuan di seluruh Eropa mengadakan demonstrasi untuk berkampanye menentang perang dan mengekspresikan solidaritas perempuan.

1917

Di hari Minggu terakhir bulan Februari, perempuan Rusia mulai melakukan mogok sebagai tanggapan atas kematian lebih dari 2 juta tentara Rusia dalam Perang Dunia I. Ditentang oleh para pemimpin politik, para perempuan terus melakukan mogok hingga 4 hari kemudian Czar dipaksa turun takhta dan pemerintahan sementara memberi perempuan hak untuk memilih. Tanggal dimulainya pemogokan perempuan adalah hari Minggu tanggal 23 Februari pada kalender Julian yang saat itu digunakan di Rusia.

1975

International Women's Day diperingati untuk pertama kalinya oleh PBB pada tahun 1975. Kemudian pada Desember 1977, Majelis Umum mengadopsi resolusi yang memproklamirkan United Nations Day for Women’s Rights and International Peace untuk diperingati setiap hari sepanjang tahun oleh negara-negara anggotanya, sesuai dengan tradisi sejarahnya.

1996

PBB mengumumkan tema tahunan pertama mereka "Celebrating the past, Planning for the Future" yang diikuti pada tahun 1997 dengan "Women at the Peace table," pada tahun 1998 dengan "Women and Human Rights," pada tahun 1999 dengan "World Free of Violence Against Women," dan seterusnya setiap tahun.

2000

Di tahun ini, hanya ada sedikit kegiatan arus utama yang dilakukan untuk memperingati International Women's Day di sebagian besar negara. Dunia telah bergerak maju dan di banyak bidang, feminisme bukanlah topik populer.

Sesuatu diperlukan untuk menghidupkan kembali International Women's Day degnan memberikan rasa hormat yang layak dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Ada pekerjaan mendesak yang harus dilakukan, perjuangan belum dimenangkan, dan kesetaraan gender masih belum tercapai. Terdapat kebutuhan yang kuat untuk melibatkan massa arus utama dan untuk mendorong, serta mendukung aksi kolektif.

2001

Setelah setahun melakukan perencanaan dan perbincangan kolaboratif dengan berbagai kelompok perempuan, badan amal, dan organisasi lainnya, platform internationalwomensday.com diluncurkan dengan tujuan khusus untuk menghidupkan kembali hari tersebut dan mengundang partisipasi massa, sebuah fokus yang berlanjut hingga hari ini. Ini adalah masa ketika kebangkitan perempuan sebagian besar masih dipandang sebagai kejatuhan laki-laki.

2011

Tahun 2011 merupakan peringatan 100 tahun International Women's Day. Di Amerika Serikat, Presiden Barack Obama mencanangkan bulan Maret 2011 sebagai "Women's History Month," menyerukan masyarakat Amerika untuk memperingati International Women's Day dengan merefleksikan pencapaian luar biasa perempuan dalam membentuk sejarah negaranya.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat saat itu, Hillary Clinton meluncurkan "100 Women Initiative: Empowering Women and Girls through International Exchanges." Di Inggris, aktivis seleb Annie Lennox memimpin aksi melintasi salah satu jembatan ikonis di London untuk meningkatkan kesadaran guna mendukung badan amal global Women for Women International.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading