Sukses

Lifestyle

Lepas dari Kebiasaan Menggosip, Benarkah Sesulit Ini?

Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.

***

Oleh: MIA - Jember

2020 Lepas dari Kebiasaan Gibah

Gibah atau gosip merupakan kegiatan ringan yang sesungguhnya berdosa besar. Sebagian pelaku gibah atau gosip benar-benar tahu dan sadar apa yang dilakukannya adalah sebuah dosa. Tapi tetap saja gibah masih jadi kebiasaan favorit sebagian penduduk bumi.

Pelaku gibah bukan hanya ibu-ibu yang sedang arisan atau sekadar berkumpul di tukang sayur pagi hari. Dari pelajar sampai pegawai kantoran pun sudah pasti akrab dengan namanya gibah. Mereka bisa bergibah ria dimanapun semau mereka. Di kelas bergibah, ketemu di jalan bergibah, di tukang sayur bergibah, di kantor, di kafe, di mal, bahkan di grup chat sambil rebahan juga bisa bergibah.

Sesungguhnya gibah bukan karena kurang kerjaan, tapi entahlah selalu ada saja godaan untuk bergibah ria, ah dasar aku. Astaghfirullah. Sering ikut kajian dan follow akun-akun dakwah membuatku takut untuk mengulang bergibah. Tapi ada saja pancingan untuk ikut bergibah. Benar-benar kurang iman diri ini.

Hari ini ikut kajian hari ini berniat, "Ah, aku tak akan ikut mereka bergibah lagi," lalu keesokan harinya masuk kantor ada staf accounting yang killer membuat semua orang kesal, bergibahlah lagi karena kekesalan yang timbul di lagi hari. Siklus yang terus menerus terjadi. Habis baca postingan dakwah bertekad di dalam hati, "Aku tidak akan gibah." Sejam kemudian ada notifikasi grup chat masuk bahas si A yang lagi pamer travelling tapi utang belum bayar, terseret lagi ke lubang pergibahan.

Target tahun ini bisa hijrah dan tak lagi bergibah. Tak masalah jika nantinya berbalik jadi bahan gibahan orang lain. Bukannya memperbaiki diri itu sangat penting. Jika tidak dimulai sekarang mau kapan lagi? Sementara malaikat maut pun sudah siap mengintai diri ini. Sudah amalan sedikit masih terhapus dengan dosanya gibah. Jadi bahan bakar neraka nantinya, nauzubillah.

Mulai dari hal kecil untuk menghindari gibah. Keluar grup chat yang berpotensi melakukan gibah. Mengurangi berkumpul dengan para ibu-ibu tukang gibah. Unfollow akun gosip, tak lagi kepo dengan masalah dan kegiatan orang lain. Yang biasanya rebahan stalking akun gosip sambil chat gibahin temen mulai diubah rebahan sambil searching ilmu-ilmu parenting, make up tutorial, dan resep masakan masih jauh lebih berguna.

Menjadi Bahan Perbincangan

Pada akhirnya aku yang ingin berubah menjadi lebih baik akan selalu menjadi bahan perbincangan di sekitarku. Aku yang dulu suka berkumpul dan nyambung diajak ngobrol apa saja diajak gibah sekalipun masih asyik, menjadi menarik diri bahkan menghindar. Tidak masalah jika akhirnya seperti ini. Menjadi sesosok orang yang tidak asyik dan aneh menurut mereka. Lebih banyak diamnya daripada bicaranya.

Aku hanya ingin berubah, aku tidak ingin memakan bangkai saudaraku lagi. Aku tidak ingin amalanku yang sedikit ini terkikis dan habis dihanguskan oleh dosanya bergibah. Ketakutan akan kematian dan dekatnya hari kiamat membuatku harus kehilangan banyak teman yang selama ini ada di hidupku. Tapi bukannya teman sejati adalah mereka yang selalu mengajak ke dalam kebaikan dan menuntun temannya yang lain ke jalan surga.

Setelah berusaha menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk ini, aku merasa jauh lebih baik dan tenang, tidak ada lagi rasa ingin tahu terhadap masalah orang lain. Tidak lagi merasa was-was jika aku tak ikut berkumpul akan jadi bahan pembicaraan. Dibicarakan pun terserah mereka, itu menjadi urusan mereka dengan Tuhan.

Hidupku yang baru jauh lebuh bermakna. Aku menjadi lebih banyak mendapat ilmu yang dulu belum pernah aku dapat. Jika dulu aku hampir tak pernah membuat eksperimen masakan karena membuang waktu dengan bergibah. Kini aku mulai memanfaatkan waktu untuk memulainya, meskipun hasilnya belum sesuai ekspetasi.

Terkadang juga memanfaatkan waktu untuk membuat sebuah tulisan yang nantinya akan kukirimkan ke blog atau website entertainment. Dan itu hasilnya cukup lumayan untuk sekadar buat tambahan beli skincare. Di hidupku yang sekarang aku berharap aku semoga bisa istikamah dan tak lagi terjerumus dalam kebiasaan-kebiasaan tak berfaedah seperti sebelumnya.

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading