Mungkin Ini 5 Alasan Kenapa Datang Bulan Lebih dari Seminggu

Fimela.com, Jakarta Setiap perempuan, normalnya akan datang bulan setiap 21-35 hari. Durasi datang bulan setiap orang berbeda-beda. Normalnya, 5-7 hari. Banyaknya darah kotor yang keluar dari dalam tubuh pun bervariasi. Sebagian perempuan mengeluarkan darah banyak pada 2 hari pertama. Ada juga yang hanya sedikit darahnya. 

Begitu juga dengan rasa sakit. Tak semua orang memiliki nyeri pada tubuh dan merasa mulas. Tapi, sebagian perempuan juga ada yang mengalami menstruasi lebih dari seminggu. Meski bagi perempuan muda yang baru saja datang bulan hal ini sangat wajar, tapi ada baiknya kamu waspada. Apa lagi kalau ini bukan lagi pertama kalinya kamu datang bulan. Dilansir dari New Health Advisor, mungkin ini penyebabnya kenapa mens kamu lebih dari seminggu. 

1. Menorrhagia: Sebagian perempuan yang mengalami hal ini ternyata memiliki menorrhagia. Dengan gejala antara lain, kamu harus mengganti pembalut atau tampon setiap satu jam sekali. Atau, kamu butuh lebih dari dua pembalut agar tak tembus ke celana. Kamu juga sering ganti pembalut di tengah waktu tidurmu di saat malam hari. Dan selama mens, kamu merasa sakit pada perut bagian bawah. 

2. Pendarahan disfungsional uterus: Atau juga disebut dengan dysfunctional uterine bleeding. Hal ini disebabkan karena ovarium tidak bisa melepaskan telur. Hal ini bisa menimpa perempuan berusia berapa pun. Tapi biasanya, pada usia 40 tahun. Gejalanya, kamu dapat mens sebelum hari ke-21 atau setelah hari ke-45. Padahal, normalnya 21-35. Selain itu, kamu mengalami datang bulan lebih dari satu minggu. Jumlah darah yang keluar pun sangat banyak. 

3. Endometrial Hyperplasia: Sederhananya, dinding endometriummu menebal, sementara, pada keadaan normal, dinding tersebut seharusnya tipis. Gejala yang bisa kamu lihat adalah darah yang banyak dan menstruasi yang lebih dari satu minggu. Siklus menstruasi yang pendek (kurang dari 21 hari), dan ada pendarahan meski kamu sudah menopose. 

4. Polycystic Ovarian Syndrome: Ini mungkin lebih dikenal dengan gangguan hormon yang tidak seimbang. Akibat dari gangguan ini, kamu akan sulit hamil. Tanda-tandanya, mensmu tidak teratur, kadang tidak mens setiap bulan. Mudah keguguran saat mengandung dan tidak bisa melakukan ovulasi. 

5. Pil KB: Bisa juga karena efek dari pil KB, kalau memang kamu mengonsumsinya. Pil ini bisa mengubah durasi, frekuensi, dan banyak atau sedikitnya datang bulan. Tapi, tidak semua perempuan yang mengonsumi pil KB akan mengalami hal yang sama. Karena itu, kalau kamu ingin mengonsumsi pil KB, lebih baik konsultasikan kepada dokter kandunganmu, ya!