Sukses

Lifestyle

Marlin Sugama: Prihatin Terhadap Dunia Hiburan Anak, Ciptakan Tokoh Animasi Lokal

Next

Berbicara tentang dunia animasi, pasti kita tidak akan melepaskannya dari negara Jepang dan juga Amerika. Yup, baik games, film, hingga komik animasi yang masuk dan banyak digemari di Indonesia berasal dari dua negara tersebut. Coba saja cek beberapa saluran televisi dan juga koleksi komik yang digemari anak-anak. Pasti kita akan menemukan tokoh-tokoh animasi yang berasal dari Jepang dan juga Amerika.

Marlina Yenny SugamaLayaknya anak-anak lainnya, Marlin pun menggilai games saat kecil. Bukan hanya games, Marlin juga merupakan pecinta film fiksi. “Saya menyukai produk-produk yang bersentuhan dengan fiksi sejak kecil, baik dalam bentuk novel, animasi, dan games. Saya hobi nonton film sejak dari balita sepertinya, sedangkan mulai cinta pada games ketika pada tahun 1988 saya dibelikan console Atari oleh ayah saya. Sejak saat itulah saya punya hampir semua games digital. Saya suka games yang memakai "alur cerita" sebagai medium koneksi dengan pemainnya dan games "problem solving". Sejauh ini games favorit saya adalah Final Fantasy 7, Heavy Rain, Diablo 3, Sim City dan Roler Coaster Tycoon,” ujar Marlin.

Saat ini Marlin memunyai dua orang anak yang masih kecil, yang tentunya juga masih hidup di dunia games. Kecintaan Marlin dan suaminya pada dunia games ternyata juga membuat keluarga kecil ini rebutan games satu sama lain. “Setiap hari kami rebutan games, tapi akhirnya kami bagi-bagi untuk menyiasatinya, iPad, iPhone dan console serta TV-nya jadi milik anak-anak. Saya dan suami main di PC dan laptop,” ujar Marlin sambil tertawa ringan.

Next

Marlina Yenny SugamaKecintaan Marlin dan suami pada dunia animasi (games khususnya) justru menimbulkan keprihatinan tersendiri pada dunia animasi. Marlin prihatin karena semua tokoh animasi yang digemari oleh masyarakat Indonesia (khususnya superhero) berasal dari luar negeri.

“Awalnya karena melihat anak saya, kalau mereka nonton TV isinya animasi dari luar atau konten yang tidak cocok untuk anak-anak. Kalau dengar lagu pasti temanya cinta-cintaan yang mungkin belum mereka mengerti. Saya yakin ini dialami oleh anak-anak seluruh Indonesia, mereka tidak lagi punya hiburan yang cocok dengan umur mereka, saya yakin dampaknya akan lebih banyak negatif untuk masa depan mereka,” Marlin berujar serius. Berangkat dari situ, Marlin dan suami menciptakan tokoh superhero milik Indonesia yang diberi nama ‘Hebring’.

“Hebring ide awalnya dari suami saya, dia senang sekali sama superhero. Di pertengahan 2000-an, kami melihat tidak ada superhero lokal yang mencuat seperti dulu, jadi kami coba buat dimulai dengan membuat animasi pendek di Youtube,” Marlin mulai bercerita tentang tokoh animasi lokal yang diciptakannya.

Tokoh animasi Hebring dam beberapa animasi lainnya, dibuat oleh Marlin dan suami di sebuah perusahaan milik mereka, Main Studio. Saat ini, Main Studio merupakan tempat mengembangkan animasi dan juga art asset. Di Main Studio inilah mereka mengembangkan berbagai animasi yang menjadi khas Indonesia.

Next

"Saya dan suami sangat menikmati cerita, tidak terbatas pada games. Cita-cita kami berdua ingin membuat produk-produk yang bisa menghibur orang lain, dalam bentuk komik, animasi ataupun toys. Kami menyadari semua produk tersebut adalah produk yang berbasis "intelectual property", jadi sebagai awal kami mendirikan Main Studios yang sekarang terdiri dari studio pengembang animasi, dan pengembang art asset," ujar Marlin.

Marlina Yenny SugamaDi Main Studio, Marlin berperan sebagai penulis naskah yang juga terlibat dalam proses produksi. Sedangkan suaminya bertugas untuk memvisualisasikan tokoh animasi. Pecinta games yang mengaku kurang suka membaca komik ini menuturkan bahwa ia terjun ke dunia animasi karena hobi dan peduli pada anak-anak Indonesia. Marlin merasa bahwa “panggilannya” memang di dunia yang berhubungan dengan hiburan anak-anak. Sebagai penulis, Marlin ternyata juga pernah membuat tulisan bertema horor dan pembunuhan, namun Marlin mengakui cerita-cerita tersebut kemudian tidak berlanjut.

Untuk mendistribusikan tokoh Hebring, Marlin menggunakan strategi yang berbeda-beda pada setiap produk. Web-comic Hebring di distribusikan gratis sebagai konten salah satu provider internet, komik cetak Hebring di distribusikan oleh Gramedia, dan animasi didistribusikan indie di Youtube. Hingga saat ini, Marlin masih mencari investor yang tepat untuk mengangkat Hebring menjadi serial cerita animasi TV. Untuk langkah ke depan, Marlin berharap Main Studio yang dibangunnya bisa memiliki semacam Disneyland atau Ghibli Museum yang berisi tokoh-tokoh kartun lokal.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading