Sukses

Lifestyle

Putus baik-baik, memang bisa?

Fimela.com, Jakarta "Putus baik-baik" sering dicap sebagai sebuah oksimoron. Putus dan baik merupakan dua hal yang berbeda dan berlawanan. Kalau baik-baik, kenapa putus? Kalau putus, bagaiana bisa baik-bak? Begitulah yang seringkali disanksikan.

Kedua belah pihak akan berakhir di dua sisi bersebrangan. Kalau kamu yang memutuskan hubungan, mungkin kamu akan merasa ini baik untukmu. Sebaliknya jika dia hanya menerima keputusanmu, tentu saja ini akan jadi hal yang sulit baginya. Hal tersebut dibenarkan oleh Elle Huerta, CEO dan co-founder dari aplikasi khusus penanganan kasus putus cinta, Mend.

"Putus cinta dengan seseorang biasanya tidak nyaman, bagaimanapun kamu melakukannya," ujar Huerta, dikutip dari Elite Daily. Meski begitu, Huerta juga memastikan, "Ada beberapa hal yang bisa kamu ingat agar berpisah dengan welas asih."

Bukan sekadar bualan, inilah yang disarankan Huerta bagi kamu yang ingin putus baik-baik.

Jangan putus lewat sms/chat

Ketika kamu sangat ingin mengakhiri hubunganmu mengirimkan pesan, "Kita putus, ya.." memang cara paling mudah dan aman untuk dilakukan. Kamu tidak perlu menatap wajahnya dan merangkai kata-kata untuk diucapkan secara langsung--yang mana belum tentu kamu mampu. Jika kamu berusaha mengakhirinya dengan baik, menurut Huerta, hindari untuk membicarakan hal ini sms/chat. "Putus lah lewat telepon atau secara langsung jika memungkinkan. Putus lewat sms/chat dapat menambah luka pada situasi yang sudah menyakitkan," kata Huerta kepada Elite Daily.

 

Jangan beri harapan palsu

Meski dia tidak terima putus denganmu, kamu tak perlu memberinya harapan tentang kemungkinan kalian akan kembali menjalin hubungan di masa depan. Kemungkinan itu memang selalu ada, tapi kamu tak perlu membaginya ketika kalian sedang di ambang perpisahan. Harapan palsu itu bisa memperpanjang masa patah hati dia yang ditinggalkan dan membuat dia stuck lebih lama. "Lepaskan dia agar kalian berdua bisa sama-sama bisa maju. Jika kalian memang ditakdirkan bersama, kalian pasti akan kembali bersama suatu saat nanti," lanjut Huerta.

Tidak perlu berusaha menenangkan dia

Sebagai orang yang pernah bersama, keinginan untuk menenangkan dia saat melihatnya terluka pasti tersisa di hatimu, namun jika kamu melakukan hal tersebut mungkin kamu hanya akan menambah rasa sakitnya. "Itu wajar jika dia mencarimu untuk mendapat dukungan saat merasa sedih atau sendiri, dan kamu mungkin merasa berhutang padanya karena kamu yang menyebabkan dia demikian. Tapi, lebih baik jika dia mencari dukungan dari teman-teman dan keluarga."

Meski kamu yang ingin putus, belum tentu putus itu lebih mudah buatmu. Namun selama kamu melalui prosesnya dengan tepat dan lugas, kamu takkan mempersulit dirimu sendiri maupun dirinya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading