Sukses

Lifestyle

Sekolah Online Membuat Anak SMP Cuan Jadi Peternak Kelinci

Fimela.com, Jakarta Pandemi Covid-19 mengharuskan untuk tetap tinggal di rumah agar tidah tertular virus tersebut. Mulai dari bekerja dari rumah hingga sekolah online, meski kini sudah beberapa sekolah mulai masuk.

Namun, sekolah online selama covid-19 ternyata membawa berkah tersendiri bagi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) bernama Gentur Rahmadhani. Siswa kelas 9 SMP Negeri Playen Gunungkidul itu jadi punya waktu banyak mengurus kelincinya, hingga akhirnya ia menjadi seorang peternak kelinci sukses.

Ia memelihara ratusan kelinci berjenis Rex dan Heyla di rumahnya yang berada di Padukuhan Banaran IX Kalurahan Banaran Kapanewon Playen. Jenis Rex adalah jenis kelinci hias dan Heyla adalah kelinci pedaging.

Melansir liputan6.com, sejak sekolah di rumah, anak tunggal pasangan Sumanto dan Tuwisriyanti ini mulai memelihara kelinci. Jenis pertama yang ia pelihara adalah Rex yang awalnya dianggap memiliki prospek bagus.

Kelinci itu pun dipelihara dengan apik selama hampir dua tahun dan ternyata cuan. Untuk jenis ini, ia melepas harga jual perpasang umur 1,5 sampai 2 bulan seharga Rp150 ribu.

"Penjualan baru hanya di area Gunungkidul melalui media sosial Facebook dan Instagram," ujarnya.

Setahun lebih ia berkonsentrasi memelihara Rex. Namun setelah melihat banyak unggahan soal kelinci Hyla, ternyata ia berubah pikiran untuk berganti memelihara kelinci jenis pedaging ini. Alasannya karena harga jual kelinci jenis Hyla ini lebih bagus ketimbang dengan jenis Rex.

"Saya beli 20 indukan dan 2 pejantan. Harganya 1 ekor indukan Rp800 ribu. Uangnya dari hasil usaha kelinci Rex dan uang milik bapak," katanya.

Berawal dari sepasang kelinci hingga cuan

Gentur mengatakan peternakan kelincinya dimulai dari sepasang indukan kelinci jenis Rex seharga Rp600 ribu pada awal pandemi. Kini ia telah memiliki 25 indukan dan 90 anakan kelinci. Dan ia sudah mampu memiliki penghasilan yang besar untuk anak seusianya.

Bagaimana tidak, untuk kelinci Hyla jantan ia menjual dengan harga Rp40 ribu per kilogram dan untuk kelinci betina ia jual dengan harga Rp80 ribu per kilogram. Sekali panen, ia menjual sebanyak 50 ekor jantan dan 50 ekor betina.

"Kalau jantan bobot yang saya jual minimal 2 kilogram dan betina minimal 1,5 kilogram. Saya sudah dua kali panen dengan hasil kotor mencapai Rp16 juta terus untuk pakan ya habis Rp8 jutaan selama 4 bulan," katanya.

Selain menjual ukuran pedaging, namun ketika ia jual dengan klasifikasi bakalan indukan maka ia labeli harga Rp125 ribu per kilogram. Dan itu ia lakukan beberapa kali dalam periode panenannya. Gentur pun belajar berternak kelinci hanya leway Youtube.

"Kalau kelinci itu bisa dijual urin dan kotorannya," ungkapnya.

Dari usahanya tersebut ia telah memiliki tabungan yang tidak sedikit. Bahkan ia mampu membangun kandang dengan kapasitas yang lebih besar lagi.

Artikel: Liputan6.com/Hendro

#elevate women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading