Sukses

Lifestyle

Cabang Olahraga untuk Penyandang Disabilitas, Kenali Sejarah Paralimpiade

Fimela.com, Jakarta Paralimpiade adalah ajang olahraga internasional bagi para atlet penyandang disabilitas. Ajang ini pertama kali diadakan di Stroke Mandeville, Inggris pada 1948. Dimana mulanya olimpiade ini dilaksanakan untuk para veteran perang inggris yang mengalami disabilitas fisik. 

Berdasarkan paralympic.org mengungkapkan bahwa klub tunarunggu pertama sudah ada pada 1888 di berlin.Pada tahun 1944, atas permintaan pemerintah Inggris, Dr. Ludwig Guttmann mendirikan pusat cedera tulang belakang di Rumah Sakit Stoke Mandeville, Inggris Raya. Pusat tersebut berfokus pada rehabilitasi fisik dan mental para veteran perang Inggris yang mengalami disabilitas fisik. Guttman percaya bahwa olahraga dapat menjadi alat yang ampuh untuk pemulihan dan integrasi sosial bagi para penyandang disabilitas. Oleh karena itu, ia mulai mengadakan pertandingan olahraga untuk para pasiennya.

Pada tanggal 29 Juli 1948, Dr. Guttmann menyelenggarakan kompetisi olahraga pertama untuk atlet kursi roda di Inggris. Kompetisi tersebut diikuti oleh 16 prajurit dan wanita terluka yang ikut serta dalam memanah. Kompetisi tersebut menjadi tonggak sejarah dalam sejarah Paralimpiade.

 

 

Permainan Paralimpiade Pertama

Stoke Mandeville Games, yang dimulai pada tahun 1948 sebagai kompetisi olahraga untuk atlet kursi roda, berkembang menjadi Paralimpiade modern pada tahun 1960. Ajang pertama tersebut diadakan di Roma, Italia, dan diikuti oleh 400 atlet dari 23 negara.

Sejak saat itu, Paralimpiade diadakan setiap empat tahun sekali, mengikuti jadwal Olimpiade. Pada tahun 1976, Paralimpiade Musim Dingin pertama diadakan di Swedia. Sejak tahun 1988, Paralimpiade Musim Panas dan Musim Dingin diadakan di kota dan tempat yang sama dengan Olimpiade.

 

 

Pertumbuhan Paralimpiade

Pada tahun 1960, sebuah Kelompok Kerja Internasional tentang Olahraga untuk Penyandang Disabilitas dibentuk di bawah naungan Federasi Mantan Prajurit Dunia. Kelompok kerja tersebut mempelajari masalah-masalah olahraga bagi penyandang disabilitas, dan menghasilkan pembentukan International Sport Organisation for the Disabled (ISOD) pada tahun 1964.

ISOD menawarkan kesempatan bagi para atlet yang tidak dapat berafiliasi dengan Pertandingan Internasional Stoke Mandeville, yaitu atlet tunanetra, diamputasi, penderita lumpuh otak, dan paraplegia. Pada awalnya, 16 negara berafiliasi dengan ISOD.

ISOD berusaha untuk memasukkan atlet tunanetra dan diamputasi ke dalam Paralimpiade Toronto 1976, dan atlet penderita Cerebral Palsy pada tahun 1980 di Arnhem. Tujuannya adalah untuk merangkul semua disabilitas di masa depan dan bertindak sebagai Komite Koordinasi.

Namun, organisasi internasional lain yang berorientasi pada disabilitas juga didirikan, seperti Cerebral Palsy International Sports and Recreation Association (CPISRA) dan International Blind Sports Federation (IBSA) pada tahun 1978 dan 1980.

Keempat organisasi internasional tersebut merasakan kebutuhan untuk mengkoordinasikan Olimpiade, sehingga mereka membentuk "International Co-coordinating Committee Sports for the Disabled in the World" (ICC) pada tahun 1982.

ICC awalnya terdiri dari empat presiden CPISRA, IBSA, ISMGF, dan ISOD, sekretaris jenderal, dan satu anggota tambahan. Komite Internasional Olahraga untuk Tunarungu (CISS) dan Federasi Olahraga Internasional untuk Penyandang Disabilitas Intelektual (INAS-FID) bergabung pada tahun 1986, namun para tuna rungu masih mempertahankan organisasinya sendiri.

 

 

Kelahiran Komite Paralimpiade

Pada 22 September 1989, Komite Paralimpiade Internasional (IPC) didirikan di Düsseldorf, Jerman, sebagai organisasi non-profit internasional untuk menjadi badan pengatur global Gerakan Paralimpiade. Kata "Paralimpiade" berasal dari kata depan bahasa Yunani "para" (di samping atau di samping) dan kata "Olimpiade". Artinya, Paralimpiade adalah pertandingan paralel dengan Olimpiade dan menggambarkan bagaimana kedua gerakan tersebut eksis berdampingan.

 

Penulis: FIMELA Sherly Julia Halim

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading