Sukses

Entertainment

Artis Bayar Pajak Besar, Dewi Sandra: Tak Perlu Bangga!

Fimela.com, Jakarta Sebagai wajib pajak, profesi artis merupakan penyumbang pajak yang besar nilainya ke pemerintah. Namun, sebagai artis Dewi Sandra tak mau bangga terkait hal itu. Menurutnya, membayar pajak merupakan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.

"Ya salah satu yang terbesar. Tapi saya rasa untuk jadi bangga atau
tidak bukan itu poinnya. Poinnya adalah menjalankan kewajiban kita aja,"
kata Dewi Sandra ditemui di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara,
Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (12/10/2015).

Baca juga: Menikah, Sandra Dewi Tunggu Tabungan Cukup

Sementara itu, "Air Mata Surga" merupakan film adaptasi novel "Air Mata Tuhan" karya Aguk Irawan. Film tersebut menceritakan tentang seorang istri, Fisha (Dewi Sandra), yang menggenggam cintanya sampai akhir hayat. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Dewi Sandra mengaku sebagai warga negara yang taat pajak. Baginya,
membayar pajak adalah sebuah kewajiban yang harus ditunaikan. Apa yang
warga negara bayarkan nantinya akan digunakan untuk pembangunan.
Karenanya, meski sebagai salah satu penyumbang pajak terbesar, Dewi
Sandra tak mau bangga.

"Kan kita ngerasain fasilitasnya juga. Buat apa bangga. Kalau saya
merupakan pembayar pajak, insya Allah yang taat. Saya sadar sebagai
warga negara Indonesia kita harus melakukan kewajiban kita. Dengan pajak
kita itu adalah amanah yang tentunya harus dijaga. Ini adalah soal
pembangunan bangsa dan negara," ucapnya.

 'Kita bicara cinta dan setiap orang pasti punya cinta. Cinta itu pasti ada kerikilnya dan kita butuh ilmu serta perjuangan untuk membahagiakan orang yang kita cintai,' lanjut Dewi. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Ditambahkan oleh Dewi Sandra, seorang yang sudah membayar pajak dengan
baik bisa melakukan komplain kepada pemerintah jika ada sarana yang
tidak memadai, seperti ketika ada jalan yang berlobang. Ia juga mengaku
pernah melakukan komplain kepada pemerintah lewat media sosial.

"Saya punya keluarga yang bukan orang Indonesia. Kita belajar dari luar
negeri. Mereka bisa foto jalan lobang. Kita berhak menuntut negara saya
sebagai pembayar pajak kenapa masih ada lobang. Di Indonesia sebagai
pembayar pajak kenapa jalanan kita masih berlubang atau trotoar yang
seharusnya untuk pejalan kaki dipergunakan oleh motor. Kita berhak
karena telah menjalankan kewajiban kita. Sering (komplain) lewat sosial
media," tandasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading