Sukses

Parenting

Melahirkan dengan Caesar – Apa dan Bagaimana

Saat menjelang proses persalinan, seorang ibu yang sehat dan kuat biasanya memilih persalinan normal. Namun, untuk beberapa kasus ibu yang kurang sehat seperti penderita diabetes, terkena HIV, tekanan darah tinggi, atau jantung, operasi caesar ini menjadi pilihan demi keselamatan ibu dan janin.

Operasi caesar ini bisa saja terencana (elektif) atau darurat (emergency). Seperti yang dilansir dari bidanku.com, pada opearsi caesar elektif, persiapan dilakukan jauh-jauh hari. Pendeteksian letak janin, kondisi tali pusat, serta apakah janin kembar atau tidak sangat menentukan proses nantinya.

Sementara itu, operasi caesar emergency diputuskan saat persalinan itu terjadi. Situs carabadansehat.blogspot.com menjelaskan keputusan medis ini dipengaruhi oleh keadaan janin, seperti janin terlalu besar sedangkan rahim ibu terlalu sempit, bayi sungsang, dan pendarahan parah.

Mungkin Ladies ngeri membayangkan operasi caesar karena perut sang ibu dibedah. Proses caesar ini dilakukan dengan, yang pertama pembiusan daerah perut dan punggung Anda. Kemudian, dilakukan sayatan pada kulit perut bagian bawah (biasanya vertical). Sayatan pada rahim selanjutnya dilakukan, dan cairan amnion (ketuban ) pun dihisap.

Proses pentingnya pun tiba yakni bayi dikeluarkan secara hati-hati. Setelah si bayi keluar, tali pusat dijepit dan dipotong. Plasenta pun dikeluarkan, dan yang terakhir pengecekan rahim, sebelum kemudian perut sang ibu dijahit kembali.

Jika Ladies baru pertama kali melakukan operasi caesar, hanya butuh waktu satu jam dan bayi pun sudah di tangan. So, apa Ladies mulai berpikir melahirkan dengan caesar?

Oleh: Asizah

(vem/tyn)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading