Jangan Lupa Beri Waktu untuk Diri Sendiri, Ini Tips Atasi Mom Guilt pada Ibu

Ibu dan anak — Seorang ibu rentan merasakan mom guilt jika selalu merasa kurang dalam merawat sang anak. (Foto: Pexels/Kristina Paukshtite)

Fimela.com, Jakarta Tanggung jawab seorang ibu terhadap buah hatinya sangat besar. Terkadang, saat sang anak terluka sedikit atau sakit, seorang ibu merasa bersalah karena tidak dapat melindunginya dengan baik. Mungkin juga terdapat pikiran bahwa ia tidak melakukan hal yang cukup baik untuk anak-anak. Perasaan tersebut disebut dengan istilah mom guilt.

Standar yang tidak manusiawi yang beredar di media sosial juga menjadi pemicu munculnya rasa rendah diri dari seorang ibu. Mom guilt biasa dirasakan para ibu secara alami. Namun, jika sudah terlalu larut dapat berdampak pada kegiatan sehari-hari. Terdapat banyak cara untuk seorang ibu keluar dari zona mom guilt. Dilansir dari health.clevelandclinic.org, berikut adalah tips untuk mengatasi mom guilt.

Penuhi kebutuhan diri

Ilustrasi self care — Memenuhi kebutuhan diri tidak sama dengan egois. (Foto: Pexels/Madison Inouye)

Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa rasa bersalah muncul ketika kita memercayai bahwa pilihan yang kita ambil akan memberikan dampak bagi orang lain. Begitu pun kebalikannya, jika kita memercayai bahwa tindakan yang kita ambil hanya akan berdampak pada diri sendiri, maka kita akan merasa tidak terlalu bersalah.

Kebutuhan pribadi seorang ibu seringkali diletakkan di daftar paling akhir, setelah kebutuhan anak dan keluarganya. Dengan tidak memberikan waktu untuk diri sendiri, sosok ibu sering terserang stres. Self care adalah sebuah hal yang dapat dilakukan untuk mengembalikan energi dan menurunkan tinggkat stres yang ada. Kebutuhan setiap orang berbeda, silakan disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Self care dapat berbentuk bertemu dengan teman, berjalan kaki dan berbelanja, membaca buku, menonton televisi, hingga menyediakan waktu untuk mandi dengan tenang. Inti dari ini adalah berilah waktu untuk diri sendiri dan isi energi sebelum betul-betul kehabisan.

Atur napas

Bernapas adalah sesuatu yang selalu dilakukan, tetapi sering dilupakan kmanfaatnya. Saat sesuatu terjadi, mundur sejenak dan tarik napas. Dengan bernapas, rasa bersalah dan tekanan yang dirasakan akan terasa lebih ringan. Sahabat Fimela juga dapat melihat dari perspektif yang baru. Bernapas dapat membantu meregangkan saraf-saraf yang tegang dan menurunkan emosi di dalam tubuh. Berlatih meditasi dapat menjadi pilihan karena dapat melatih tubuh dan pikiran untuk berhenti sejenak dari keriuhan yang ada.

Hindari membandingkan diri dengan orang lain

Ilustrasi terapi — Minta bantuan profesional jika mom guilt sudah terlalu mengganggu. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez 🇨🇦)

Untuk menghindari rasa bersalah karena tidak melakukan hal-hal sehebat orang lain, hindari membandingkan diri dengan orang lain. Jaga ekspektasi dan target sesuai dengan kemampuan, jangan bertolak dari apa yang dilihat dari orang lain. Tantangan dan rintangan yang dihadapi satu orang dengan yang lainnya berbeda, sehingga sikap membanding-bandingkan tidak akan membantu. Tidak ada manusia yang sempurna, maka lakukanlah sesuai kemampuan.

Komunikasikan kesulitan yang dihadapi

Menceritakan kesulitan yang dihadapi dapat membantu meredakan tekanan yang ada. Sahabat Fimela dapat mencari orang yang dapat mendengarkan cerita dengan baik dan memberikan dukungan yang membangun. Terapis mungkin dapat membantu dalam mendengarkan dan memberikan dukungan. Jika rasa bersalah dan stres sudah memengaruhi kemampuan Sahabat Fimela untuk melakukan kegiatan sehari-hari, sudah saatnya untuk meminta bantuan kepada para tenaga profesional.

Penulis: FIMELA Karina Alya

#Unlocking The Limitless