Hal ini yang Buat Dewa Budjana Begitu Menghormati Ireng Maulana

Anto Karibo diperbarui 07 Mar 2016, 18:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Bagi para musisi di bawahnya, Ireng Maulana merupakan sosok rendah hati dan penuh humor. Ia tak segan merangkul siapapun yang memiliki niat untuk mengabdikan hidupnya dalam perkembangan musik Indonesia. Begitulah yang juga dirasakan oleh Dewa Budjana.

Gitaris handal asal Bali ini mengingat sosok yang telah menolong hidupnya kala awal-awal hijrah ke Jakarta. Ireng merupakan sosok yang sangat penting bagi Budjana karena memiliki pengaruh kuat pada perkembangan karir musik Budjana sampai saat ini.

"Sosok om Ireng sangat penting sekali buat saya pribadi. Saya dulu tahun 1985 di Jakarta, pindah dari Surabaya. Pertama kali saya kerja, maksudnya berani kerja di musik yang pertama kali nerima adalah om Ireng," ujar Dewa Budjana di RS Dharmais, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Minggu (6/3). ‎

Ketika itu, Ireng Maulana memiliki semacam komunitas berisi musisi yang banyak bermain di beberapa tempat seperti di hotel atau klub. Dari situlah tawaran manggung selalu datang kepada gitaris band GIGI ini.

"Jadi beliau punya Ireng Maulana Associate jadi banyak tempat main seperti di hotel-hotel, juga organisasinya om Ireng yang punya. Saya tinggal tunggu dikabarin main. Kalau gak ada om Ireng, saya mungkin gak akan main di klub-klub saat itu. Hidup saya dari situ waktu itu," ujarnya.

Sebagai musisi yang dekat dengan musik jazz, Dewa Budjana memang tak bisa terlepas dari sosok Ireng Maulana. Satu hal yang tak pernah dilihat Dewa Budjana dari sosok Ireng Maulana adalah kesabarannya.

"Om Ireng sama Om Kiboud‎ (Maulana), dua-duanya dekat sekali sama saya, mungkin sama musisi lain juga sangat dekat. Tapi, saya setiap beliau punya acara pasti selalu nelepon, selalu langsung, bukan timnya yang nelepon, beliau nelepon, kamu main ya," imbuh Budjana.

"Terus, dia adalah teman ngobrol yang enak, satu hal yang paling penting, om Ireng itu banyak sekali temannya, dan saya belum pernah ngeliat dia marah," tandas Dewa Budjana.