Studi Baru Tunjukkan Gangguan Kesehatan Mental pada Anak selama Pandemi COVID-19

Annissa Wulan diperbarui 12 Agu 2021, 16:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Siapapun dari kamu yang telah merawat dan menghabiskan waktu bersama anak selama satu tahun terakhir pasti tahu betapa sulitnya mereka menghadapi pandemi COVID-19 ini. Salah satu penelitian terbesar tentang kesehatan mental anak selama pandemi menunjukkan betapa signifikannya jumlah korban.

Ada 1 dari 4 anak remaja di seluruh dunia yang bergulat dengan gejala depresi yang meningkat secara klinis dan ada 1 dari 5 anak telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan kecemasan. Angka ini menunjukkan bahwa depresi dan kecemasan pada dasarnya berlipat ganda di antara anak di seluruh dunia selama pandemi COVID-19.

Ketika pandemi berlanjut, anak kehilangan banyak tonggak sejarah dalam hidup mereka. Pandemi ini memang telah berlangsung selama lebih dari setahun dan bagi anak, ini adalah periode sangat penting dalam hidup mereka, seperti dilansir dari huffpost.com.

Para peneliti mengumpulkan data dari lebih dari 29 studi yang melibatkan lebih dari 80.000 anak di Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Analisis menunjukkan bahwa remaja dan anak perempuan yang lebih tua telah mengalami tingkat depresi dan kecemasan tertinggi selama pandemi COVID-19.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Gangguan kesehatan mental pada anak selama masa pandemi COVID-19

Anak mengalami tekanan yang lebih besar dalam menghadapi pandemi COVID-19, ketahui di sini gangguan kesehatan mental yang dialami anak selama pandemi COVID-19.

Ada alasan mengapa anak remaja sangat rentan terhadap depresi dan kecemasan saat ini. Anak remaja seharusnya bisa menjadi pribadi yang lebih mandiri dengan menikmati dunia luar saat ini, tapi mereka tidak bisa melakukan hal tersebut.

Saat memasuki masa remaja, anak mulai bisa membedakan dari anggota keluarga dan teman sebaya mereka yang sebenarnya bisa menjadi sumber dukungan sosial yang paling penting. Sayangnya, dukungan ini sangat berkurang dan dalam beberapa kasus tidak ada sama sekali, selama pandemi COVID-19.

Para ahli menekankan bahwa ada langkah-langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk membantu mendukung kesehatan mental anak selama masa pandemi. Salah satunya adalah memvalidasi perasaan menantang selama pandemi COVID-19 ini dan jelaskan bahwa orangtua akan senantiasa bersedia hadir untuk bicara setiap saat anak membutuhkan.

#Elevate Women