Review Buku Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang

Endah Wijayanti diperbarui 05 Feb 2022, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta "Orang kasar sebenarnya tidak terlahir kasar. Manusia berganti pakaian sesuai peran, tetapi ada kalanya mereka lupa melepas pakaian tertentu," papar Jeong Moon Jeong dalam bukunya, Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang di "Bagian 1: Tidak Perlu Menjadi Orang Baik". Judul bagian ini mungkin membuat kita bertanya-tanya. Kenapa kita tak perlu menjadi orang baik?

Bukan berarti kita harus menjadi orang jahat dalam kehidupan ini. Hanya saja dalam situasi tertentu, kita perlu lebih tegas ketika diperlakukan tidak baik oleh orang-orang yang kelewat batas. Dalam keseharian, dalam urusan pribadi, hingga dalam rutinitas pekerjaan, kita akan dihadapkan pada orang-orang yang memiliki ragam watak dan kepribadian. Tidak semua orang memperlakukan kita dengan baik, dan kita pun tak bisa selalu diam saja ketika diperlakukan semena-mena atau tidak adil oleh orang-orang yang kelewat batas.

 

2 dari 2 halaman

Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang

Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang./Copyright Endah

Judul: Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang

Penulis: Jeong Moon Jeong

Penerjemah: Iingliana

Perwajahan sampul: Suprianto

Perwajahan isi: Nur Wulan Dari

Cetakan kesebelas: November 2021

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Dalam hidup, kita pasti akan berhadapan dengan orang-orang yang bersikap kelewat batas. Mereka menyakiti kita, mempermalukan kita, dan mengguncang kepercayaan diri kita. Hal-hal seperti itu sangat sulit diterima. Hubungan antarmanusia kerap membutuhkan terlalu banyak usaha. Kita ingin mengatakan apa yang sebenarnya kita rasakan, tetapi kita tidak melakukannya karena takut orang lain salah paham dan takut dianggap egois. Apakah kita bisa memberitahu seseorang, tanpa merasa tidak enak hati, bahwa sikapnya sudah kelewat batas? Tentu saja bisa. Kita hanya perlu banyak berlatih untuk bersikap seperti di bawah ini:

• Semua orang hidup dengan luka hati mereka sendiri

• Tidak perlu menjawab semua pertanyaan

• Memangnya kenapa kalau kita menjadi orang yang tidak berguna?

• Tidak perlu memaksa diri agar diterima orang lain

• Dunia akan terasa lebih baik jika kita tidak bersikap pasrah

• Belajar menolak dengan tegas dan berkelas

• Membiasakan diri tidak terpengaruh komentar negatif

• Tidak sakit hati gara-gara kritik negatif

• Ada baiknya bersikap sedikit gila

• Menghadapi orang yang kelewat batas dengan senyum

• Ada kalanya kita tidak perlu berusaha

• Bersikap masa bodoh

***

Buku Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang ditulis oleh Jeong Moon Jeong, perempuan Korea Selatan yang berprofesi sebagai reporter. Dengan pekerjaannya itu, ia mengenal banyak orang. Mengenal banyak orang membuatnya memiliki banyak pengalaman berhubungan dengan orang dari berbagai latar belakang dengan berbagai macam karakter.

Melalui buku ini, Moon Jeong membagikan sudut pandang, pendapat, hingga sejumlah paparan studi kasus soal bersikap menghadapi orang yang kelewat batas, cara mengekspresikan diri, bersikap pasrah, menghadapi komentar negatif, hingga upaya membahagiakan diri sendiri. Kumpulan tulisannya memuat banyak inspirasi soal hubungan antarmanusia.

"Kita hidup dengan berbagai macam keinginan dan hubungan. Manusia hanya mencoba menyesuaikan diri dengan harapan orang lain, atau tuntutan kondisi eksternal, tetapi manusia seharusnya lebih baik dari itu." (hlm. 76)

"Kalau melihat keadaan di sekeliling kita, bersikap sinis itu ada untungnya. Cinta, pekerjaan, dan perkawinan bukan proses alami dalam hidup, melainkan impian yang harus diwujudkan dengan usaha keras." (hlm. 84)

"Ada seseorang yang mempelajari teori James Lange yang menyatakan bahwa kita menangis bukan karena sedih, tetapi kita merasa sedih karena kita menangis." (hlm. 124)

"Menguatkan hati tidak berarti melenyapkan emosi, tetapi justru memperoleh tekad untuk memulihkan diri dengan cepat walaupun depresi datang menyerang. Dan tekad ini sangat berhubungan dengan kepercayaan diri yang sangat diinginkan semua orang." (hlm. 139)

"Bersikap ideal dan berusaha memperbaiki duni memang bagus, tetapi kita juga harus memikirkan batasan-batasan yang dimiliki suatu organisasi." (hlm. 144)

"Dalam kehidupan sehari-hari, ada orang yang akan melempar sampah dan pergi begitu saja. Ada orang yang bisa menghadapi hal itu sambil tertawa atau dengan serius, tetapi ada juga orang yang tidak tahu harus berbuat apa." (hlm. 151)

"Hubungan bukan berarti kita harus menahan diri menghadapi orang lain, melainkan memberikan apa yang diinginkan satu sama lain." (hlm. 156)

Tulisan-tulisan di buku ini memang didominasi oleh pengalaman pribadi penulisnya. Ada curahan hati hingga berbagai perasaan dan emosi yang diutarakan dalam tulisan-tulisannya. Namun, tidak hanya itu saja. Penulis sebagai seorang perempuan yang lahir dan besar di Korea Selatan ini juga mengungkapkan sejumlah fenomena di negerinya terkait budaya hubungan antarmanusia.

Ada kiat-kiat dari buku ini yang bisa kita terapkan dalam menghadapi orang-orang yang kelewat batas. Selain itu, sejumlah pemaparan dalam buku ini juga bisa jadi refleksi diri. Membantu kita menjadi orang yang lebih nyaman dan tenang dalam menyikapi hubungan antarmanusia yang kadang tak sesuai harapan.

Pada akhirnya, kita memang tak bisa membuat semua orang senang. Kita tak bisa selalu menjadi "orang baik" untuk orang-orang yang kelewat batas. Meskipun begitu, kita selalu bisa terus berproses menjadi diri dengan versi yang lebih baik dari waktu ke waktu tanpa merasa bersalah atau terlalu keras pada diri sendiri.

#WomenforWomen