5 Tipe Perempuan Paling Bahagia meski Cinta Pertamanya Tak Berakhir Indah

Endah Wijayanti diperbarui 07 Feb 2022, 10:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Tiap perempuan punya pengalaman cinta pertamanya sendiri. Ada yang penuh kebahagiaan, bahkan berakhir indah dengan berjodoh. Namun, ada juga yang malah mendapatkan pengalaman patah hati pertama yang paling pahit karena cinta pertama.

Bagi yang cinta pertamanya tak berakhir indah, bukan berarti hidupnya akan suram selamanya. Bahkan kita masih bisa menjadi perempuan yang paling bahagia meski tak berjodoh dengan sosok yang menjadi cinta pertama kita. Berikut ini, lima tipe perempuan paling bahagia jalani hidupnya meski cinta pertamanya kandas versi Fimela. Langsung saja simak uraiannya di bawah ini.

1. Perempuan yang Mencintai Diri Sendiri

“You remember your first love because they show you, prove to you, that you can love and be loved, that nothing in this world is deserved except for love, that love is both how you become a person and why.”― John Green, Turtles All the Way Down

Kita pernah punya cinta pertama, tapi sayangnya tak berakhir indah. Dari situ, kita bisa makin tergerak untuk lebih mencintai diri sendiri. Ketika cinta yang kita berikan tak berbalas, tak perlu berlarut-larut dalam kesedihan. Sebab orang pertama yang perlu kita cintai adalah diri sendiri, dan ini adalah salah satu bentuk cinta yang paling penting agar bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

2. Perempuan yang Berani Move On

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/blanscape

“Love, like everything else in life, should be a discovery, an adventure, and like most adventures, you don’t know you’re having one until you’re right in the middle of it.”― E.A. Bucchianeri, Brushstrokes of a Gadfly,

Untuk bisa move on atau melanjutkan hidup butuh keberanian. Tak sekadar kemauan, tetapi juga keberanian untuk melangkah ke depan. Keberanian untuk menerima kenyataan. Serta keberanian untuk melakukan hal-hal yang lebih baik ke depan. Cinta pertama kita boleh kandas, tapi kehidupan tetap perlu diperjuangkan sebaik-baiknya.

3 dari 5 halaman

3. Perempuan yang Berdaya

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/fizkes

“The first stab of love is like a sunset, a blaze of color...”― Anna Godbersen, The Luxe

Kita berdaya. Kita bisa mandiri dan mampu melakukan sesuatu berdasarkan kemampuan dan kelebihan diri. Ada potensi dan kelebihan yang bisa kita maksimalkan untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna. Kenangan cinta pertama mungkin akan terus melekat dalam ingatan, tetapi kita memilih untuk fokus menjadi perempuan berdaya, yang senantiasa berproses untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri dan melakukan banyak hal secara mandiri.

4 dari 5 halaman

4. Perempuan yang Pemaaf

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/LightField+Studios

“One's first love is always perfect until one meets one's second love”― Elizabeth Aston, The Exploits & Adventures of Miss Alethea Darcy

Kandasnya cinta pertama dulu pernah membuat kita begitu terpuruk. Bersedih hingga menyalahkan banyak hal. Sampai kemudian seiring waktu berjalan kita memutuskan untuk memaafkan. Memaafkan semuanya. Memaafkan siapa pun, termasuk memaafkan diri sendiri. Tak ada yang salah dengan hati yang pernah jatuh cinta pada seseorang yang tak bisa dimiliki. Sebab itu bisa menghadirkan pelajaran penting agar kita bisa lebih mawas diri dalam menata hati.

5 dari 5 halaman

5. Perempuan yang Tak Menunggu Dibahagiakan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/id/g/topnatthapon

“There is something extraordinary about the first time falling.”― Ally Condie, Reached

Kita bisa menjadi pribadi yang paling bahagia saat kita berhenti menunggu dibahagiakan. Maksudnya kita bisa memilih untuk menciptakan kebahagiaan sendiri. Tak apa cinta pertama yang lalu kandas. Tak apa orang yang kita cintai tak membalas perasaan kita. Selama kita bisa meneguhkan hati untuk bisa membahagiakan diri sendiri dengan cara paling nyaman dan bisa kita lakukan, maka kita bisa lebih nyaman jalani hidup.

Yakin saja selalu ada cinta yang lebih indah dan lebih baik untuk kita semua. Sebab kita berhak dan layak untuk menjalani hidup dengan bahagia dan penuh cinta.

#WomenforWomen