Diary Fimela: Bisnis Tekstil oleh Macaroni Membawa Budaya Indonesia ke Pasar Internasional

Fimela Reporter diperbarui 23 Mei 2023, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Indonesia disebut dengan negara kepulauan karena sebuah alasan.Tanah air kita ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.500 pulau yang hampir seluruhnya dihuni oleh ribuan suku bangsa yang bervariasi. Didalamnya dipenuhi dengan keberagaman budaya, tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang berbeda-beda. Setiap kebudayaan memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri, baik dalam hal seni, busana, musik, tarian, maupun gaya hidup sehari-hari. 

Salah satu budaya yang sangat khas dan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah karya tekstil. Banyak jenis dan ragam tekstil yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan masing-masing memiliki keindahan dan filosofi dibaliknya. Batik adalah salah satu tekstil karya tanah air yang sangat populer dan sudah berhasil mencapai pasar internasional. Terlihat saat ini kain batik tidak hanya dimanfaatkan sebagai seragam kantoran atau sekolah, tetapi juga dikenakan untuk berbagai acara lain.

Hal ini menunjukkan bahwa tekstil lokal memiliki kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Tak hanya kain batik yang menjadi ciri khas tekstil Indonesia, ada juga kain tenun yang juga budaya tanah airnya. Corak-corak dari berbagai jenis tekstil pun berbeda, masing-masing memiliki inspirasi dan makna dibaliknya. Macaroni Id bisa menjadi pilihan bagi yang ingin memakai pakaian dengan unsur budaya Indonesia.

Dibangun oleh lulusan kriya tekstil, oleh Putri dan Nadia, Macaroni adalah salah satu brand textile UMKM yang menjual barang-barang dengan konsep dan desain yang unik. Terinspirasi dari keragaman budaya Indonesia, membuat Putri dan Nadia ingin terus memajukan produk-produk tanah air. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Menggabungkan budaya Indonesia dengan sentuhan modern

Koleksi Setu Babakan yang terdiri dari dress dan outer. (Instagram.com/@macaroni.idn)

“Kita gabungin hal-hal tradisional dengan sentuhan modern dan warna-warna yang pop,” ucap Putri, Co-owner dari Macaroni.

Produk yang dikeluarkan Macaroni sangat beragam, mulai dari blouse, kamisol, kebaya, aksesoris, hingga tas. Setiap koleksinya memiliki konsep dan desain yang berbeda, tiap coraknya mengambil tema dari kebudayaan Indonesia, seperti Pucuk Rebung, kembang kelapa, dan Setu Babakan yang baru saja dikeluarkan. Corak-corak tekstil dari Macaroni dipadukan dengan sentuhan modern namun tidak meninggalkan kebudayaan Indonesianya.

“Karena ada banyak banget kan yang bisa kita jadikan inspirasi, jadi design kita selalu berubah sesuai koleksi yg sedang kita buat,” lanjut Putri. 

Macaroni baru saja merilis koleksi Ramadan dengan mengusung tema dari cerita rakyat Setu Babakan, dan mengaplikasikannya pada busana outer dan dress. Corak dari koleksi tersebut terinspirasi dari makanan tradisional kembang goyang dan kue pepe serta dipadukan dengan warna-warna yang sedang tren saat ini. Tidak hanya cocok untuk digunakan saat Lebaran, tetapi juga bisa dikenakan pada agenda-agenda lainnya. 

3 dari 3 halaman

Mengambil nama dari sosok fashionable di abad ke-18

Koleksi yang terinspirasi dari adat batak Toba. (Instagram.com/@macaroni.idn)

Sudah berjalan dari tahun 2018, bermula dari ketertarikan Putri dan Nadia dengan dunia perkainan dan kebudayaan Indonesia, menjadi awal dari terbentuknya Macaroni. Memang, kebudayaan tanah air kita ini tidak ada habisnya, patut dihormati dan dilestarikan, sehingga masyarakat sadar bahwa Indonesia kaya akan budaya.  

Putri menjelaskan makna dibalik pengambilan nama Macaroni adalah untuk menggambarkan seorang pecinta fashion di abad ke-18, orang tersebut menyukai hal-hal yang ekstra serta berpakaian fashionable pada masanya. 

“Kalau kita suka pakai istilah “With a Macaroni twist” itu artinya kita ubah si unsur budaya Indonesia biar lebih fun, modern, extra, dan pop gitu,” ucap Putri.

Macaroni sudah seringkali berkolaborasi dengan beberapa umkm lokal lainnya dan desainer lokal, seperti Strandedland. Kolaborasi ini mengeluarkan koleksi yang terinspirasi dari suku Nias. Corak-corak yang dihasilkan pun terinspirasi dari berbagai benda-bedan budaya suku Nias, seperti mengambil tema bunga kenanga, NI'OSHUKU, NI’OGOLILIMO, dan Hagu Laso. Tak hanya itu, koleksi lainnya juga menambil insipirasi dari baju adat Batak Toba, yang dikreasikan dengan sentuhan modern. 

Sungguh bangga, saat ini, bisnis tekstil Macaroni juga sedang berpatisipasi dalam event bazar di Singapura bernama Public Garden. Dengan mengikuti bazar ini, bisa membawa keragaman kebudayaan Indonesia dan memperkenalkan ke kancah internasional. Membuktikan ke dunia bahwa Indonesia memiliki budaya yang indah dan bisa bersaing di pasar Internasional.

“Harapannya semakin banyak orang yg tau tentang uniknya budaya Indonesia, di dalam dan luar negeri,” tutup Putri, co-owner Macaroni yang berbagi cerita kepada Fimela.

 

*Penulis: Balqis Dhia.

 

 

 

#Breaking Boundaries