4 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Ibu Menyusui Saat Bayi Mengalami Alergi

Virlia SakinaDiterbitkan 02 April 2025, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menyusui adalah momen berharga yang memberikan banyak manfaat bagi bayi dan ibu. Melansir dari OSF Health Care, selain memberikan nutrisi yang sempurna, menyusui juga mempererat ikatan emosional antara keduanya. Namun, perjalanan menyusui terkadang tidak selalu mulus, terutama ketika bayi menunjukkan tanda-tanda alergi atau sensitivitas terhadap makanan tertentu.

Bayi yang sensitif terhadap makanan mungkin mengalami gejala seperti ruam kulit, muntah, diare, atau bahkan tangisan yang sulit dihentikan. Kondisi ini tentu bisa membuat ibu merasa cemas dan bertanya-tanya apa yang salah. Salah satu penyebabnya bisa berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui.

Meskipun tidak semua bayi akan mengalami masalah ini, ada baiknya mengetahui jenis makanan yang berpotensi memicu reaksi alergi pada bayi. Dengan begitu, langkah pencegahan bisa dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan si kecil. Dilansir dari Australian Breastfeeding Association, berikut ini makanan yang perlu dihindari oleh ibu menyusui dengan bayi yang mempunyai alergi.

2 dari 5 halaman

Susu Sapi dan Produk Olahannya

Susu dan makanan olahan susu (Foto: Freepik/freepik).

Susu sapi adalah salah satu penyebab alergi paling umum pada bayi. Protein dalam susu sapi dapat masuk ke dalam ASI dan memicu reaksi alergi pada bayi yang sensitif. Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah muntah, diare, kolik, atau ruam kulit.

Jika ada tanda-tanda ini, cobalah untuk menghindari konsumsi susu sapi, keju, yogurt, atau produk lain yang mengandung susu. Sebagai pengganti, bisa memilih susu berbahan dasar tumbuhan seperti susu almond atau oat, tetapi pastikan juga untuk memeriksa kandungannya agar tetap aman bagi bayi.

Perhatikan juga respons bayi setelah perubahan pola makan dilakukan. Jika gejalanya membaik, ada kemungkinan besar susu sapi adalah pemicunya.

3 dari 5 halaman

Makanan Laut dan Telur

Udang, makanan olahan laut, dan telur (Foto: Freepik/jcomp).

Makanan laut, terutama kerang dan ikan tertentu, serta telur juga menjadi salah satu penyebab alergi yang cukup umum. Protein alergen dalam makanan ini bisa menimbulkan reaksi seperti gatal-gatal, pembengkakan, hingga gangguan pencernaan pada bayi.

Cobalah untuk membatasi konsumsi makanan laut atau telur selama beberapa waktu jika bayi menunjukkan gejala alergi. Jika kondisi bayi membaik, perlahan-lahan makanan ini bisa diperkenalkan kembali untuk memastikan apakah benar menjadi pemicu alergi.

Namun, jika reaksi alergi yang terjadi cukup berat, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan panduan lebih lanjut.

4 dari 5 halaman

Makanan yang Mengandung Kacang dan Kedelai

Kacang dan makanan olahan kacang (Foto: Freepik/azerbaijan_stockers).

acang tanah, kacang almond, dan produk berbahan dasar kedelai juga bisa menjadi sumber alergi bagi bayi. Meskipun tidak semua bayi sensitif terhadap makanan ini, kandungan proteinnya bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian bayi.

Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kacang atau kedelai bisa menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi pemicunya. Misalnya, coba hindari makanan seperti tahu, tempe, selai kacang, atau susu kedelai selama beberapa waktu.

Jika bayi masih menunjukkan gejala meskipun makanan ini sudah dihindari, ada kemungkinan alergi dipicu oleh faktor lain. Melakukan pencatatan makanan harian dapat membantu mengidentifikasi pola dan memudahkan konsultasi dengan ahli medis.

5 dari 5 halaman

Makanan yang Memicu Gas pada Bayi

Kol dan kubis (Foto: Freepik/8photo).

Beberapa makanan diketahui dapat memicu gas pada bayi melalui ASI. Sayuran seperti kubis, kembang kol, dan bawang bombay sering kali menjadi penyebab utama. Meski sehat, makanan ini sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas, terutama jika bayi menunjukkan gejala kembung atau kolik.

Selain itu, kafein yang terdapat pada kopi, teh, dan cokelat juga perlu dibatasi. Kafein bisa membuat bayi menjadi lebih gelisah dan sulit tidur. Jika menyukai kopi, cobalah menggantinya dengan teh herbal yang lebih menenangkan.

Perhatikan juga konsumsi produk olahan susu. Beberapa bayi sensitif terhadap protein susu sapi yang bisa terkandung dalam ASI. Jika bayi terlihat rewel setelah ibu mengonsumsi produk susu, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

 

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#Unlocking the Limitless