4 Jenis Kandungan Pengawet yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Nikki AletaDiterbitkan 10 Oktober 2025, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Makanan olahan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern. Kelebihannya yang praktis, mudah diolah, dan memiliki daya simpan lebih lama membuat banyak orang gemar mengonsumsi makanan olahan berpengawet. Namun, di balik kemudahan dan kenikmatan tersebut, kandungan pengawet dalam makanan olahan ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi perempuan. 

Bagi perempuan, asupan makanan membutuhkan perhatian khusus. Kondisi tubuh perempuan memiliki fase yang kompleks, mulai dari siklus menstruasi, kehamilan, hingga menopause. Apalagi, perempuan memiliki rahim yang sangat penting sebagai tempat perkembangan janin selama kehamilan. Kandungan pengawet pada makanan dikhawatirkan akan mempengaruhi kesehatan perempuan dalam jangka panjang. 

Efek negatif dari konsumsi pengawet berlebihan ini memang tidak terjadi secara langsung dan instan. Namun, ada beberapa risiko kesehatan jangka panjang yang patut diwaspadai. Yuk, simak sahabat FIMELA!

2 dari 5 halaman

Formalin

formalin./copyright. pexels/

Pengawet makanan ini sering ditemukan pada makanan seperti mie, bakso, dan hasil laut. Konsumsi formalin dalam jumlah besar akan berdampak pada kesehatan jangka panjang, seperti gangguan hati, jantung, ginjal, otak, dan bahkan meningkatkan risiko kanker. 

3 dari 5 halaman

Boraks

boraks./copyright. pexels/

Boraks sering digunakan pada makanan seperti mie, bakso, dan siomay. Tujuan dari kandungan pengawet ini adalah untuk menjaga makanan tetap kenyal. Namun, ternyata kandungan boraks ini sangat berbahaya bagi perempuan. Kandungan kimia ini dapat mengurangi pelepasan sel telur matang dari ovarium, sehingga mengganggu kesuburan perempuan. Selain itu, boraks juga dapat meningkatkan risiko masalah kehamilan, seperti cacat tulang pada bayi. 

4 dari 5 halaman

Natrium Nitrat

nitrat./copyright. pexels/

Kandungan pengawet ini sering digunakan pada daging olahan, seperti sosis, nugget, dan daging asap untuk memperpanjang umur penyimpanan. Natrium nitrat yang masuk ke dalam tubuh akan berubah menjadi nitrosamin. Hal ini erat kaitannya dengan peningkatan risiko kanker lambung dan kanker lainnya. 

5 dari 5 halaman

Natrium Benzoat

natrium benzoat./copyright. pexels/

Natrium benzoat merupakan pengawet yang berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri dan jamur pada makanan. Kandungan kimia ini sering ditemukan pada soda dan makanan cepat saji. Natrium benzoat akan berbahaya jika tercampur dengan vitamin C dalam minuman karena akan membentuk senyawa benzena penyebab kanker. 

Penggunaan pengawet dalam makanan memang sulit dihindari, apalagi dengan kemudahan yang tersedia. Namun, memahami bahaya pengawet bagi tubuh, adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan. Oleh karena itu, sahabat FIMELA perlu lebih bijak dalam menjaga kesehatan tubuh.