5 Cara Efektif Melindungi Anak dari Penyakit Pernapasan Menurut Dokter Anak

Adinda Tri WardhaniDiterbitkan 31 Oktober 2025, 23:30 WIB

ringkasan

  • Vaksinasi rutin dan imunisasi khusus seperti RSV sangat penting untuk mencegah penyakit pernapasan parah pada anak, mengurangi risiko rawat inap dan penyebaran infeksi.
  • Praktik kebersihan dasar seperti mencuci tangan, etika batuk, dan menghindari menyentuh wajah merupakan benteng pertahanan efektif untuk mengurangi penularan infeksi pernapasan.
  • Menciptakan lingkungan bebas asap rokok, memastikan ventilasi yang baik, serta menerapkan gaya hidup sehat dengan nutrisi dan tidur cukup, mendukung sistem kekebalan tubuh anak secara optimal.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, kesehatan buah hati adalah prioritas utama setiap orang tua. Di tengah berbagai ancaman penyakit, terutama infeksi pernapasan, menjaga anak tetap sehat menjadi tantangan tersendiri. Penyakit pernapasan pada anak bisa sangat mengkhawatirkan, mulai dari flu biasa hingga kondisi yang lebih serius seperti pneumonia atau RSV.

Para ahli pediatri telah merumuskan berbagai strategi komprehensif untuk melindungi anak dari penyakit pernapasan. Pendekatan ini mencakup imunisasi, praktik kebersihan, serta menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan. Memahami dan menerapkan panduan ini akan membantu Sahabat Fimela memberikan perlindungan terbaik bagi si kecil.

Dilansir dari berbagai sumber, kita akan mengupas tuntas langkah-langkah penting yang direkomendasikan oleh dokter anak. Dari vaksinasi hingga kebiasaan sehari-hari, mari kita pelajari bersama bagaimana cara efektif menjaga anak tetap aman dan terhindar dari risiko penyakit pernapasan yang mengganggu tumbuh kembang mereka.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Vaksinasi dan Imunisasi: Perisai Utama Anak dari Penyakit Pernapasan

Tahapan vaksin anak sesuai dengan usianya menurut tabel Ikatan Dokter Anak Indonesia (Foto: Mufid Majnun/Unsplash)

Vaksinasi merupakan salah satu pilar terpenting dalam upaya melindungi anak dari penyakit pernapasan. Memastikan anak mendapatkan imunisasi rutin sesuai jadwal adalah langkah krusial untuk membangun kekebalan tubuh mereka terhadap berbagai infeksi. Vaksin seperti influenza (flu) dan pneumonia sangat direkomendasikan karena dapat mencegah penyakit parah dan mengurangi penyebaran virus di komunitas.

Selain vaksinasi rutin, imunisasi COVID-19 juga penting bagi anak-anak dan remaja. Data menunjukkan bahwa anak-anak yang belum divaksinasi COVID-19 memiliki risiko lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit. Bahkan, rawat inap tertinggi terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 4 tahun yang belum divaksinasi. Oleh karena itu, vaksinasi COVID-19 berperan besar dalam mencegah penyakit parah dan kematian.

Salah satu imunisasi penting lainnya adalah untuk Respiratory Syncytial Virus (RSV). American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan imunisasi RSV bagi bayi di bawah 8 bulan yang lahir selama atau memasuki musim RSV pertama mereka. Produk seperti Nirsevimab (Beyfortus) telah terbukti mengurangi risiko rawat inap akibat RSV hingga 83%. Imunisasi ini diberikan dalam satu dosis dan dapat diberikan bersamaan dengan vaksinasi rutin lainnya, memberikan perlindungan signifikan terhadap infeksi pernapasan serius pada bayi.

3 dari 4 halaman

Praktik Kebersihan: Benteng Pertahanan Sehari-hari

Selain imunisasi, praktik kebersihan yang baik adalah benteng pertahanan sehari-hari yang efektif untuk melindungi anak dari penyakit pernapasan. Mengajarkan anak kebiasaan higienis sejak dini akan sangat membantu mengurangi risiko infeksi. Salah satu praktik paling dasar dan paling penting adalah mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.

Sahabat Fimela dapat mengajarkan anak untuk mencuci tangan selama 15 hingga 20 detik, atau selama waktu yang dibutuhkan untuk menyanyikan lagu "Happy Birthday". Penting juga untuk menekankan mencuci tangan sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah bermain di luar. Jika sabun dan air tidak tersedia, pembersih tangan berbasis alkohol dengan setidaknya 60% alkohol bisa menjadi alternatif yang baik.

Etika batuk dan bersin juga tak kalah penting. Ajari anak untuk selalu menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, atau setidaknya ke siku bagian dalam. Buang tisu bekas dengan benar dan hindari menyentuh wajah, terutama mata, hidung, dan mulut, karena ini adalah jalur utama masuknya kuman. Selain itu, rutin membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh di rumah, seperti gagang pintu dan sakelar lampu, dapat membantu memutus rantai penularan virus.

4 dari 4 halaman

Lingkungan Sehat dan Gaya Hidup Aktif: Dukungan Optimal untuk Pernapasan Anak

Menciptakan lingkungan yang sehat dan mendorong gaya hidup aktif juga sangat berperan dalam melindungi anak dari penyakit pernapasan. Lingkungan bebas asap rokok adalah keharusan, karena paparan asap rokok pasif secara signifikan meningkatkan risiko masalah pernapasan pada anak. Pastikan tidak ada yang merokok di dalam rumah atau di sekitar anak, bahkan saat di luar ruangan.

Ventilasi yang baik di dalam rumah juga penting untuk meminimalkan konsentrasi polutan dan virus di udara. Sahabat Fimela bisa membuka jendela secara berkala atau menggunakan alat pembersih udara jika diperlukan. Selain itu, pastikan anak mendapatkan nutrisi seimbang dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang kuat. Tidur yang cukup dan aktivitas fisik teratur juga berkontribusi pada kesehatan pernapasan secara keseluruhan.

Jika anak sakit, penting untuk segera mengambil tindakan. Jauhkan mereka dari sekolah atau tempat penitipan anak hingga gejala membaik dan mereka bebas demam selama 24 jam. Untuk hidung tersumbat, gunakan semprotan hidung salin dan alat penyedot lendir, serta pelembap udara. Membersihkan hidung anak dengan larutan salin 1-2 kali sehari juga dapat membantu menjaga saluran udara tetap bersih dari debu dan kuman. Selalu konsultasikan dengan dokter anak jika ada kekhawatiran atau gejala yang memburuk.