Ternyata Ini Makanan Terbaik untuk Mengatasi Diare Anak dengan Cepat

Anisha Saktian PutriDiterbitkan 05 November 2025, 11:58 WIB

ringkasan

  • Rehidrasi dengan Larutan Rehidrasi Oral (LRO) atau ASI/susu formula adalah prioritas utama untuk mencegah dehidrasi pada anak diare.
  • Fokus pada makanan hambar dan bergizi seperti pisang, nasi, saus apel, roti panggang, serta protein tanpa lemak untuk mendukung pemulihan saluran pencernaan.
  • Hindari minuman manis, makanan berlemak atau pedas, serta makanan tinggi serat yang dapat memperburuk diare, dan pertimbangkan suplemen seng serta probiotik.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, diare pada anak adalah kondisi umum yang sering membuat orang tua khawatir. Penting untuk mengetahui penanganan yang tepat agar si kecil cepat pulih. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi serius jika tidak ditangani dengan benar.

Memilih makanan yang baik untuk anak diare menjadi kunci utama dalam proses penyembuhan. Asupan yang tepat membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Ini juga mendukung pemulihan saluran pencernaan anak secara optimal.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif makanan apa saja yang direkomendasikan. Kita juga akan mengulas minuman yang harus dihindari selama anak mengalami diare. Informasi ini sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan buah hati Anda.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Rehidrasi: Prioritas Utama saat Anak Diare

Ketika anak mengalami diare, langkah paling krusial adalah mencegah dehidrasi, yang berpotensi fatal terutama pada anak kecil. Larutan Rehidrasi Oral (LRO) adalah solusi air, garam, dan gula yang diformulasikan khusus untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang. LRO sangat direkomendasikan untuk bayi dan balita dengan diare, serta anak mana pun yang sering buang air besar.

Berikan LRO dalam jumlah kecil namun sering, bukan sekaligus dalam jumlah besar. Cara ini efektif untuk menghindari mual dan muntah pada anak. Produk seperti Pedialyte atau merek generik lainnya dapat membantu menjaga hidrasi optimal. Jika anak menolak minum dari cangkir, gunakan pipet obat, jarum suntik, sendok teh kecil, atau dalam bentuk es loli beku. Apabila anak muntah, hentikan makanan lain tetapi terus berikan LRO dengan sendok.

Untuk bayi yang masih menyusu, lanjutkan pemberian ASI sesuai permintaan karena ASI menyediakan perlindungan kekebalan dan nutrisi penting. Bagi bayi yang mengonsumsi susu formula, lanjutkan dengan kekuatan penuh tanpa mengencerkannya. Dalam kasus diare parah, formula bebas laktosa sementara mungkin membantu; konsultasikan dengan dokter jika gejala memburuk. Untuk anak di atas satu tahun, tawarkan berbagai cairan seperti air, kaldu, atau jus lebih sering.

3 dari 5 halaman

Pilihan Makanan Hambar dan Bergizi untuk Anak Diare

Seorang ibu sedang menyuapi anaknya dengan makanan mpasi (Foto: Unsplash.com/ Tanaphong Toochinda)

Setelah rehidrasi terpenuhi, fokuslah pada pemberian makanan yang hambar namun tetap bergizi. Anak-anak dengan diare umumnya merasa lebih nyaman dengan makanan yang tidak terlalu beraroma atau bertekstur kuat. Makanan hambar ini mudah dicerna dan dapat membantu mengentalkan feses.

Secara historis, diet BRAT (Pisang, Nasi, Saus Apel, Roti Panggang) direkomendasikan untuk masalah perut. Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) dan banyak dokter anak kini tidak lagi merekomendasikan diet ini secara eksklusif. Diet BRAT dianggap terlalu membatasi dan tidak menyediakan protein, lemak, serta nutrisi yang cukup untuk energi dan pemulihan. Saat ini, diet hambar yang lebih bervariasi lebih disukai daripada diet BRAT.

Beberapa makanan hambar dan bergizi yang direkomendasikan meliputi:

  • Pisang: Sumber potasium dan pektin yang baik, membantu mengatur gerakan usus.
  • Nasi Putih: Mudah dicerna dan memiliki sifat anti-sekretori.
  • Saus Apel: Menyediakan nutrisi seperti pektin dan vitamin C.
  • Roti Panggang (Roti Putih): Mudah dicerna dan dapat mengurangi peradangan.
  • Kentang Rebus atau Panggang: Sumber potasium yang baik.
  • Sereal yang Dimasak: Seperti oatmeal, cream of wheat, farina, dan cornflakes.
  • Daging Tanpa Lemak: Ayam, daging sapi, ikan, atau kalkun panggang/rebus.
  • Telur yang Dimasak: Sumber protein yang mudah dicerna.
  • Pasta: Pasta putih.
  • Sayuran yang Dimasak: Wortel, buncis, bit, labu, zucchini yang dikupas.
  • Kerupuk Asin atau Pretzel: Membantu menambah asupan garam.
  • Yogurt: Mengandung probiotik yang membantu mengisi kembali bakteri baik di saluran pencernaan.

Untuk diare balita (usia 1-5 tahun), diet tinggi lemak dapat membantu memperlambat pergerakan makanan melalui usus. Contohnya termasuk susu penuh lemak, yogurt, keju, puding, dan makanan ringan dengan margarin atau mentega.

4 dari 5 halaman

Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Anak Diare

Beberapa jenis makanan dan minuman justru dapat memperburuk diare atau mengiritasi saluran pencernaan anak. Penting untuk mengetahui apa saja yang perlu dihindari agar proses pemulihan tidak terhambat. Menghindari asupan ini akan membantu mengurangi frekuensi buang air besar dan gejala tidak nyaman lainnya.

Berikut adalah daftar makanan dan minuman yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak yang sedang diare:

  • Minuman Manis: Jus buah, minuman buah manis, minuman berkarbonasi (soda), teh manis, kaldu, atau air beras tidak memiliki jumlah air, garam, dan gula yang tepat sehingga dapat memperburuk diare.
  • Makanan Berlemak, Berminyak, atau Pedas: Makanan yang digoreng atau pedas dapat mengiritasi saluran pencernaan dan memperparah gejala diare.
  • Makanan Tinggi Serat: Biji-bijian utuh, buah-buahan mentah dengan kulit, dan sayuran mentah tertentu seperti brokoli, paprika, kacang-kacangan, dan jagung dapat mempercepat transit usus.
  • Produk Susu (jika tidak ditoleransi): Beberapa anak mungkin mengalami intoleransi laktosa sementara saat diare. Hindari produk susu jika memperburuk diare atau menyebabkan gas dan kembung.
  • Kafein dan Minuman Berkarbonasi: Harus dihindari karena dapat memicu iritasi usus.
  • Buah Asam: Buah-buahan seperti beri, anggur, jeruk, lemon, dan nanas sebaiknya dihindari.
5 dari 5 halaman

Tips Penting Lainnya untuk Penanganan Diare Anak

Selain memperhatikan asupan makanan dan minuman, ada beberapa pertimbangan penting lainnya yang dapat membantu penanganan diare anak. Pendekatan holistik ini akan mendukung pemulihan si kecil secara lebih efektif dan mencegah komplikasi.

Berikan anak makan dalam porsi kecil sepanjang hari, bukan tiga kali makan besar. Suplemen seng (zinc) terbukti dapat mengurangi durasi dan keparahan episode diare, serta menurunkan insiden diare dalam beberapa bulan berikutnya. Semua pasien diare harus diberikan suplemen seng sesegera mungkin setelah diare dimulai. Probiotik, yang mengandung bakteri baik, juga dapat membantu menggantikan bakteri berbahaya di usus.

Penting untuk diingat bahwa obat anti-diare tidak cocok untuk digunakan pada anak-anak. Jangan menggunakan obat untuk memperlambat diare anak tanpa berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu. Terakhir, anak-anak harus diizinkan untuk kembali ke pola makan normal mereka secara bertahap setelah gejala diare membaik.