Kenali Tanda Dehidrasi pada Diare Anak yang Wajib Diketahui

Anisha Saktian PutriDiterbitkan 05 November 2025, 11:59 WIB

ringkasan

  • Dehidrasi pada diare anak adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera karena anak-anak, terutama bayi, sangat rentan kehilangan cairan.
  • Tanda dehidrasi dapat berkisar dari ringan seperti peningkatan rasa haus dan mulut kering, hingga berat seperti lethargi, kulit pucat, dan detak jantung cepat.
  • Deteksi dini gejala dehidrasi, baik ringan maupun berat, sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius dan memastikan penanganan yang tepat pada anak.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, diare pada anak merupakan kondisi umum yang seringkali membuat orang tua khawatir. Namun, ada satu komplikasi serius yang harus diwaspadai, yaitu dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi kekurangan cairan tubuh yang dapat membahayakan kesehatan si kecil.

Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera, terutama pada anak-anak dan bayi. Mereka lebih rentan mengalami dehidrasi karena sistem tubuhnya belum sempurna dan kehilangan cairan lebih cepat. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk memahami tanda-tanda dehidrasi.

Mengenali gejala dehidrasi sejak dini dapat membantu mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Mari kita pelajari bersama bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda dehidrasi pada diare anak agar penanganan yang tepat dapat segera diberikan.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Mengenali Tanda Dehidrasi Ringan hingga Sedang pada Diare Anak

Dehidrasi pada diare anak tidak selalu langsung berat; seringkali dimulai dengan gejala ringan. Sahabat Fimela perlu peka terhadap perubahan kecil pada perilaku dan kondisi fisik anak. Tanda-tanda awal ini bisa menjadi petunjuk penting untuk segera bertindak.

Beberapa gejala dehidrasi ringan hingga sedang yang paling umum adalah peningkatan rasa haus yang signifikan. Anak mungkin menunjukkan keinginan kuat untuk minum, serta mulut, lidah, dan bibirnya terlihat kering. Perhatikan juga mata anak yang mungkin tampak sedikit cekung.

Selain itu, perhatikan frekuensi buang air kecil anak. Bayi dengan dehidrasi mungkin memiliki kurang dari empat popok basah dalam 24 jam, sementara anak yang lebih besar kurang dari tiga popok basah. Saat menangis, anak juga mungkin tidak mengeluarkan air mata atau jumlahnya sangat sedikit, menjadi petunjuk penting lainnya.

Perubahan perilaku juga bisa menjadi indikator. Anak mungkin tampak lebih lesu, mudah tersinggung, atau menunjukkan energi yang rendah dari biasanya. Gejala-gejala ini mengindikasikan bahwa tubuh anak mulai kekurangan cairan dan memerlukan asupan cairan tambahan.

3 dari 4 halaman

Gejala Dehidrasi Berat yang Membutuhkan Penanganan Medis Segera

Minum susu./Copyright unsplash.com/@rainierridao

Jika tanda-tanda dehidrasi ringan tidak segera ditangani, kondisi anak bisa memburuk menjadi dehidrasi berat. Dehidrasi berat merupakan keadaan darurat medis yang berpotensi mengancam jiwa. Jangan tunda untuk mencari bantuan medis profesional jika Sahabat Fimela melihat gejala ini.

Tanda dehidrasi berat meliputi lethargi atau tidak sadarkan diri, di mana anak sangat lesu dan sulit dibangunkan. Anak juga mungkin tidak mampu minum atau minum dengan sangat buruk, menolak cairan yang ditawarkan. Pada bayi, fontanel atau ubun-ubun di kepala mungkin terlihat sangat cekung.

Perhatikan juga kondisi kulit anak. Ketika kulit perut dicubit, turgor kulit yang menurun akan membuat kulit kembali ke posisi semula dengan sangat lambat, biasanya lebih dari dua detik. Selain itu, detak jantung anak mungkin menjadi lebih cepat dari normal, dan pernapasan bisa menjadi cepat.

Perubahan warna kulit juga bisa menjadi indikator. Kulit anak mungkin tampak keabu-abuan, dingin, pucat, atau berbintik-bintik. Semua gejala ini merupakan sinyal bahaya yang menandakan bahwa tubuh anak berada dalam kondisi kritis dan memerlukan intervensi medis secepatnya untuk mencegah komplikasi serius.

4 dari 4 halaman

Pentingnya Deteksi Dini dan Penanganan Tepat untuk Diare Anak

Deteksi dini tanda dehidrasi pada diare anak adalah kunci untuk mencegah kondisi semakin parah. Sahabat Fimela harus selalu memantau asupan cairan dan kondisi umum anak saat mengalami diare. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran.

Penanganan dehidrasi yang tepat seringkali melibatkan pemberian cairan rehidrasi oral (oralit) secara bertahap. Namun, untuk kasus dehidrasi berat, intervensi medis di rumah sakit mungkin diperlukan, seperti pemberian cairan infus. Tindakan cepat ini dapat menyelamatkan nyawa anak.

Edukasi mengenai tanda-tanda dehidrasi dan cara penanganannya sangat penting bagi setiap orang tua. Dengan pengetahuan yang memadai, Sahabat Fimela dapat memberikan pertolongan pertama yang efektif dan menentukan kapan saatnya mencari bantuan profesional. Ingatlah, kesehatan anak adalah prioritas utama.