Mengapa Siklus Haid Bisa Berubah? Faktor Stres hingga Pola Makan

Hilda IrachDiterbitkan 29 Desember 2025, 14:49 WIB

ringkasan

  • Siklus haid tidak teratur dapat disebabkan oleh stres dan pola makan yang buruk.
  • Hormon seperti estrogen dan progesteron sangat memengaruhi keteraturan siklus menstruasi.
  • Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan perubahan siklus haid yang signifikan.

Fimela.com, Jakarta - Siklus haid yang tidak teratur bisa menjadi tanda adanya perubahan dalam tubuh. Berbagai faktor, termasuk stres dan pola makan, dapat memengaruhi keteraturan siklus menstruasi. Memahami penyebabnya sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita.

Siklus haid diatur oleh keseimbangan hormon yang kompleks, dan gangguan pada keseimbangan ini dapat menyebabkan perubahan. Siklus menstruasi dianggap tidak teratur jika jarak antara periode kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Selain itu, periode yang sangat ringan atau berat, pendarahan yang berlangsung lebih dari tujuh hari, serta kram menstruasi yang parah juga menjadi indikator adanya masalah.

Hormon memainkan peran utama dalam siklus haid. Estrogen dan progesteron adalah dua hormon kunci yang mengatur siklus menstruasi. Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan perubahan besar pada tubuh, memicu kondisi yang memerlukan perhatian medis. Hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) juga berperan dalam mengontrol ovulasi.

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Stres dan Dampaknya terhadap Siklus Haid

Stres adalah salah satu faktor utama yang dapat memengaruhi siklus haid. Ketika seseorang mengalami stres, baik emosional maupun fisik, tubuh akan memproduksi hormon stres seperti kortisol. Hormon ini dapat mengganggu keseimbangan hormon lainnya yang penting untuk ovulasi dan menstruasi.

Dr. Randa J. Jalloul, seorang spesialis OB-GYN, menjelaskan bahwa stres dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak normal. Stres jangka pendek mungkin hanya menyebabkan periode terlambat, tetapi stres kronis dapat menyebabkan menstruasi yang lebih tidak teratur atau bahkan tidak ada sama sekali. Penelitian menunjukkan hubungan yang jelas antara stres psikologis dan irregulitas siklus menstruasi.

3 dari 4 halaman

Pola Makan dan Berat Badan

Pola makan yang tidak sehat dan perubahan berat badan yang ekstrem juga dapat memengaruhi siklus haid. Diet ketat yang membatasi asupan kalori dapat mencegah tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menjaga keseimbangan hormonal. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup kalori, ia dapat masuk ke mode kelaparan, yang dapat mengakibatkan periode yang terlewat.

Obesitas, yang sering kali disebabkan oleh pola makan yang buruk, dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan siklus yang tidak teratur. Diet yang tidak sehat, termasuk diet ketogenik yang tinggi lemak dan rendah karbohidrat, juga dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Asupan nutrisi yang tidak seimbang dapat memicu masalah pada siklus haid.

4 dari 4 halaman

Penyebab Lain Perubahan Siklus Haid

Selain stres dan pola makan, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan perubahan siklus haid. Misalnya, pubertas dan perimenopause dapat menyebabkan siklus haid yang tidak teratur. Kehamilan dan menyusui juga dapat menyebabkan periode yang terlewat.

Penggunaan kontrasepsi hormonal, olahraga berlebihan, serta kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid, dan endometriosis juga dapat memengaruhi keteraturan siklus menstruasi. Jika Anda mengalami periode tidak teratur selama lebih dari tiga hingga enam bulan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.