Sukses

Beauty

Menguak Fakta "Inflammaging": Peradangan Kronis yang Mempercepat Penuaan & Cara Menghindarinya

ringkasan

  • "Inflammaging" adalah peradangan kronis tingkat rendah yang berkembang seiring usia, menjadi ciri penuaan dan mempercepat prosesnya.
  • Penyebab utamanya meliputi senesensi seluler, disregulasi imun, infeksi kronis, dan gaya hidup tidak sehat seperti obesitas serta stres.
  • Menghindari "Inflammaging" dapat dilakukan dengan pola makan anti-inflamasi, aktivitas fisik teratur, menjaga berat badan sehat, dan mengelola stres.

Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, pernahkah mendengar istilah "Inflammaging"? Ini adalah fenomena peradangan kronis tingkat rendah yang secara diam-diam berkembang seiring bertambahnya usia, bahkan tanpa adanya infeksi yang jelas di dalam tubuh.

Istilah ini pertama kali dicetuskan oleh Franceschi et al. pada tahun 2000, menggambarkan kondisi yang kini diakui sebagai salah satu ciri utama dari proses penuaan. Kondisi ini diyakini tidak hanya menyertai penuaan, tetapi juga dapat mempercepatnya secara signifikan.

Karakteristik "Inflammaging" meliputi peradangan yang terus-menerus tanpa ancaman nyata, stimulasi berlebihan pada sistem kekebalan bawaan, serta ketidakseimbangan antara faktor pro-inflamasi dan anti-inflamasi dalam tubuh.

Mengenal Lebih Dekat Penyebab "Inflammaging"

"Inflammaging" bukanlah suatu kondisi yang muncul begitu saja; berbagai mekanisme dan faktor berkontribusi pada perkembangannya. Salah satu penyebab utamanya adalah senesensi seluler, di mana sel-sel yang menua berhenti membelah namun tidak mati, melainkan tetap berada di dalam tubuh dan melepaskan sitokin pro-inflamasi. Menurut Dr. Michelle Jeffries, sel-sel ini memicu respons peradangan kronis.

Selain itu, disregulasi sistem kekebalan tubuh juga berperan penting. Kontrol halus dan modulasi respons imun menjadi kurang tepat seiring bertambahnya usia, membuat tubuh lebih rentan terhadap peradangan. Infeksi kronis, seperti Cytomegalovirus (CMV) atau infeksi usus tersembunyi, dapat memicu keadaan peradangan yang persisten.

Gaya hidup tidak sehat turut menjadi pemicu kuat "Inflammaging". Obesitas, khususnya lemak visceral di sekitar organ, pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, tidur yang tidak memadai, dan stres kronis semuanya dapat memicu peradangan. Ketidakseimbangan mikrobiota usus juga dapat menyebabkan pelepasan produk bakteri ke dalam darah, memicu respons inflamasi.

Kerusakan makromolekuler pada DNA, lipid, serta disfungsi mitokondria yang menghasilkan spesies oksigen reaktif berlebihan, juga berkontribusi. Faktor genetik pun tidak dapat diabaikan, menunjukkan bahwa kerentanan terhadap "Inflammaging" bisa jadi diturunkan.

Dampak "Inflammaging" pada Kesehatan Tubuh

Dampak dari "Inflammaging" tidak bisa dianggap remeh, Sahabat Fimela, karena kondisi ini memiliki konsekuensi signifikan terhadap kesehatan dan proses penuaan secara keseluruhan. Para ahli meyakini bahwa "Inflammaging" secara langsung mempercepat proses penuaan biologis tubuh, membuat kita terlihat dan merasa lebih tua dari usia sebenarnya.

Lebih jauh, "Inflammaging" sangat terkait dengan peningkatan risiko berbagai penyakit kronis yang umum terjadi seiring bertambahnya usia. Ini termasuk penyakit Alzheimer, radang sendi, kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2, kelemahan fisik, demensia, osteoporosis, dan penyakit ginjal kronis. Bahkan, kondisi kesehatan mental seperti depresi dan neuroinflamasi juga dikaitkan dengan peradangan kronis ini.

Sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat "Inflammaging" membuat individu lebih rentan terhadap infeksi, termasuk virus seperti COVID-19, dengan hasil yang seringkali lebih parah. Pada kulit, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan, hilangnya kolagen, dan kesulitan melawan infeksi kulit, mempercepat tanda-tanda penuaan kulit.

Gejala peradangan kronis bisa bervariasi, meliputi nyeri perut, nyeri dada, kelelahan, insomnia, demam ringan, infeksi yang sering, masalah pencernaan, nyeri sendi, ruam kulit, hingga perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Memahami gejala ini adalah langkah awal untuk mengidentifikasi dan mengatasi "Inflammaging".

Strategi Efektif Menghindari "Inflammaging" Menurut Ahli

Meskipun "Inflammaging" terdengar menakutkan, ada kabar baik, Sahabat Fimela. Berbagai strategi gaya hidup yang direkomendasikan para ahli dapat membantu kita mengurangi atau bahkan menghindari kondisi ini. Kuncinya terletak pada perubahan kebiasaan sehari-hari yang berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Sahabat Fimela terapkan untuk melawan "Inflammaging":

  • Pola Makan Anti-inflamasi: Fokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran hijau (bayam, kangkung), ikan berlemak (salmon), kacang-kacangan, minyak zaitun, dan biji-bijian utuh. Diet Mediterania sangat direkomendasikan. Hindari makanan olahan tinggi, karbohidrat olahan, gula tambahan, serta daging merah atau olahan yang memicu peradangan.
  • Aktivitas Fisik Teratur: Olahraga bertindak sebagai agen anti-inflamasi alami. Profesor Janet Lord menekankan bahwa orang dewasa yang aktif, misalnya dengan 10.000 langkah sehari, tidak menunjukkan "Inflammaging". Lakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu.
  • Menjaga Berat Badan Sehat: Kelebihan lemak tubuh, terutama lemak visceral, adalah pemicu peradangan utama. Menjaga berat badan ideal sangat krusial.
  • Mengelola Stres: Stres kronis, kurang tidur, dan kecemasan meningkatkan peradangan. Praktikkan meditasi, yoga, atau kebersihan tidur yang baik, seperti saran Elissa Epel, Ph.D.
  • Berhenti Merokok: Merokok adalah faktor risiko yang diketahui untuk peradangan sistemik dan berbagai penyakit.
  • Suplemen (dengan konsultasi dokter): Beberapa suplemen seperti Omega-3, kurkumin, resveratrol, vitamin C, dan vitamin D dapat membantu mengurangi peradangan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen.
  • Pemeriksaan Kesehatan Rutin: Lakukan skrining rutin dan pantau indikator kesehatan seperti tekanan darah dan kolesterol.
  • Terapi Dingin: Penelitian baru menunjukkan bahwa paparan dingin dapat membantu mengurangi peradangan kronis tingkat rendah yang terkait dengan penuaan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading