Sukses

FimelaMom

Kenali 6 Peran Suami dalam IMD, Dukungan Penting agar Inisiasi Menyusui Dini Berhasil

Fimela.com, Jakarta Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah langkah penting yang dilakukan dalam satu jam pertama setelah bayi lahir, di mana bayi diletakkan langsung di dada ibu untuk melakukan kontak kulit dan mulai menyusu secara alami. Momen ini menjadi fondasi penting bagi keberhasilan menyusui, sekaligus memberikan manfaat besar bagi kesehatan bayi, seperti menstabilkan suhu tubuh, membantu pernapasan, dan meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak.

Walau proses IMD fokus pada ibu dan bayi, kehadiran suami justru memiliki peran yang tidak kalah penting. Kondisi emosional ibu sangat berpengaruh terhadap produksi hormon yang memengaruhi keluarnya ASI. Di sinilah dukungan suami menjadi kunci dengan membantu menciptakan suasana yang tenang, memberikan rasa aman, dan memastikan ibu tidak merasa sendirian dalam momen yang sangat emosional ini.

Dilansir dari Cleveland Clinic, proses menyusui adalah hasil kerja hormon prolaktin dan oksitosin yang dipengaruhi oleh rasa nyaman, stimulasi, serta dukungan lingkungan sekitar. Artinya, peran suami dapat berdampak langsung terhadap kelancaran IMD—baik dalam membantu ibu rileks, memastikan prosedur berjalan sesuai rencana, hingga menjaga agar kontak kulit ibu dan bayi tidak terganggu. Yuk simak peran suami dalam proses IMD!

1. Memberikan Dukungan Emosional Sejak Persalinan Hingga IMD

Suami adalah sumber ketenangan utama bagi ibu. Kalimat penyemangat, genggaman tangan, atau sekadar hadir di samping istri dapat membantu menurunkan rasa cemas. Ketika ibu lebih tenang, hormon oksitosin meningkat, sehingga proses keluarnya ASI menjadi lebih lancar.

2. Mengingatkan dan Memastikan IMD Dilakukan Tanpa Tertunda

Pada situasi persalinan yang melelahkan, ibu tidak selalu mampu mengingat detail. Suami dapat membantu mengomunikasikan ke tenaga medis bahwa IMD adalah prioritas, memastikan bayi diletakkan di dada ibu sesegera mungkin, serta mengonfirmasi bahwa prosedur medis lain tidak dilakukan sebelum IMD selesai.

3. Membantu Ibu Menemukan Posisi yang Nyaman untuk IMD

Setelah melahirkan, ibu mungkin masih merasakan nyeri, lelah, atau sulit menggerakkan tubuh. Suami dapat membantu menyesuaikan posisi tidur, mengatur bantal, atau menyokong punggung istri agar proses kontak kulit dapat berlangsung stabil dan nyaman.

4. Menjaga Suasana Ruangan agar Tetap Kondusif dan Tenang

Lingkungan yang tenang sangat memengaruhi psikologis ibu. Suami dapat membantu memastikan ruangan tidak terlalu ramai, mengatur agar privasi istri terjaga, dan menjadi penghubung antara ibu dengan keluarga atau tenaga kesehatan sehingga ibu bisa fokus pada momen IMD.

5. Mengawasi Prosedur Perawatan Bayi agar Tidak Mengganggu IMD

Beberapa tindakan medis seperti penimbangan, pembersihan tubuh, atau pemeriksaan ringan dapat ditunda setelah IMD selesai. Suami dapat memastikan tenaga kesehatan mengikuti prosedur ini agar proses menyusu pertama berjalan tanpa interupsi.

6. Menjadi Pendamping yang Siap Membantu Setelah IMD

Setelah proses IMD, suami juga berperan membantu ibu memasuki fase menyusui berikutnya. Mulai dari menjaga kebutuhan ibu, memastikan ia makan dan minum cukup, hingga membantu merawat bayi sambil membiarkan ibu beristirahat. Dukungan berkelanjutan ini sangat memengaruhi keberhasilan menyusui eksklusif.

Sahabat Fimela, dengan peran yang tepat, suami bukan hanya menjadi pendamping persalinan, tetapi juga bagian penting dalam keberhasilan IMD. Keterlibatan suami menciptakan rasa aman, mendukung keluarnya ASI pertama, dan memperkuat ikatan keluarga sejak detik awal kehidupan bayi.

Penulis: Siti Nur Arisha

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading