Fimela.com, Jakarta Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bau badan tak sedap. Selain pola hidup dan kebiasaan yang buruk, rupanya beberapa bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh kita juga mengambil peran pada munculnya bau badan.
Dikutip dari situs well and good, berikut ini adalah 5 makanan pemicu bau badan. Yuk simak penjelasannya!
Advertisement
Sayuran Allium
Bahan makanan yang berasal dari keluarga allium berarti tinggi akan senyawa sulfur. Contohnya sangat gampang kita temukan di dapur seperti bawang merah, bawang putih, dan daun bawang. Menurut seorang ahli gizi, Jenny Beth Kroplin, RD., kandungan sulfur yang tinggi pada sayuran allium ini dapat larut melalui pori-pori, aliran darah, seeta urin yang membuat bau mulut dan juga bau badan karena memperparah bakteri penyebab bau badan dalam keringat. Meskipun begitu, keluarga bawang-bawangan ini penuh dengan nutrisi termasuk membantu zinc dan zat besi diserap lebih baik dalam tubuh.
Alkohol
Walaupun bukan makanan, namun alkohol perlu ditambahkan dalam daftar hal yang memicu bau badan. Tubuh mengidentifikasi alkohol sebagai racun, sehingga alkohol terurai di dalam tubuh, berubah menjadi asam asetat yang kemudian dialihkan pada proses oksidasi sebab tidak terserap pada sistem metabolisme tubuh. Oleh karena itu alkohol dapat tersebar melalui napas, pori-pori, dan juga urin yang membuat orang di sekitar tidak nyaman.
Advertisement
Sayuran Cruciferous
Sayuran cruciferous atau sayuran dari golongan Brassica yang sering kita jumpai yaitu kubis, kembang kol, dan brokoli. Sayuran ini memicu bau badan sebab mengandung kandungan sulfur yang tinggi, sama halnya dengan bawang-bawangan. Menurut ahli gizi Brigitte Zeitlin, RD., memasak sayuranh tersebut secara matang akan memberi efek bau badan lebih sedikit ketimbang dimakan secara mentah.
Meskipun makanan di atas dapat memicu terjadinya bau badan, namun beberapa makanan seperti bawang, sayur, dan daging memiliki kandungan lain yang baik untuk kesehatan tubuh. Jadi kamu harus tetap mengkonsumsinya namun dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh saja, tidak secara berlebihan.
Penulis: Malichatus Sa'diyah
Advertisement