Sukses

Health

Kenapa Abis Tidur Tetap Ngantuk? Ternyata Posisi Tidurmu Berpengaruh!

ringkasan

  • Posisi tidur sangat memengaruhi kualitas istirahat, yang jika tidak optimal, dapat menjadi alasan utama kenapa abis tidur tetap ngantuk.
  • Setiap posisi tidur—miring, terlentang, atau tengkurap—memiliki kelebihan dan kekurangan yang berdampak pada keselarasan tulang belakang, pernapasan, dan potensi nyeri, yang semuanya berkontribusi pada kualitas tidur.
  • Memilih posisi tidur yang tepat sesuai preferensi individu dan kondisi kesehatan dapat mengurangi masalah

Fimela.com, Jakarta - Banyak dari kita mungkin pernah merasa heran, kenapa abis tidur tetap ngantuk meskipun sudah beristirahat cukup lama. Perasaan lelah yang tak kunjung hilang ini bisa jadi indikasi bahwa kualitas tidur kita belum optimal. Salah satu faktor yang sering terabaikan adalah posisi tidur kita setiap malam.

Posisi tidur ternyata memiliki dampak signifikan terhadap kualitas istirahat dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mulai dari keselarasan tulang belakang hingga pola pernapasan, semua dipengaruhi oleh cara kita berbaring. Memilih posisi yang tepat sangat krusial untuk menghindari masalah tidur umum seperti mendengkur, nyeri punggung bawah, dan nyeri leher.

Jadi, bagaimana posisi tidur yang kita pilih di ranjang bisa membuat kita tetap merasa lelah di pagi hari? Mari kita selami lebih dalam bagaimana setiap posisi tidur—miring, terlentang, atau tengkurap—memengaruhi tubuh dan kualitas tidur kita, mencegah rasa kantuk berlebih setelah bangun.

Tidur Miring: Pilihan Populer dengan Segudang Manfaat dan Tantangan

Tidur miring adalah posisi tidur yang paling umum, dipilih oleh sekitar 60% orang dewasa. Posisi ini memiliki banyak keuntungan, seperti membantu mengurangi mendengkur dan gejala apnea tidur obstruktif dengan menjaga saluran napas tetap terbuka.

Selain itu, tidur miring, terutama di sisi kiri, sangat baik untuk pencernaan dan mengurangi refluks asam atau mulas karena menjaga lambung di bawah kerongkongan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tidur miring dapat membantu membersihkan limbah interstitial dari otak, berpotensi mengurangi risiko demensia. Posisi ini juga direkomendasikan untuk wanita hamil, khususnya sisi kiri, untuk meningkatkan sirkulasi darah ke jantung, rahim, janin, dan ginjal.

Namun, tidur miring juga memiliki kekurangan. Posisi ini dapat memberi tekanan pada bahu dan pinggul, menyebabkan ketidaknyamanan jika kasur tidak mendukung. Gesekan konstan pada satu sisi wajah bisa memicu kerutan, dan posisi janin yang terlalu melengkung dapat membatasi pernapasan dalam. Untuk mengoptimalkan tidur miring, gunakan bantal yang tepat di antara kepala dan kasur, serta bantal tipis di antara lutut untuk menjaga keselarasan pinggul.

Tidur Terlentang: Posisi Ideal untuk Tulang Belakang, Namun Waspada Mendengkur

Tidur terlentang adalah posisi tidur paling populer kedua, dengan sekitar 16% orang memilihnya. Posisi ini umumnya dianggap sebagai yang terbaik untuk menjaga keselarasan kepala, tulang belakang, dan leher, mengurangi risiko nyeri dan kekakuan.

Keuntungan lain dari tidur terlentang adalah distribusi berat badan yang merata, mengurangi titik-titik tekanan, serta meminimalkan kontak wajah dengan bantal, yang berpotensi mengurangi perkembangan kerutan wajah. Mengangkat kepala sedikit juga dapat membantu mengurangi gejala refluks asam.

Meskipun demikian, tidur terlentang dapat memperburuk mendengkur dan gejala apnea tidur obstruktif karena gravitasi dapat menyebabkan lidah dan langit-langit lunak jatuh ke belakang, menghalangi saluran napas. Tanpa dukungan yang tepat, posisi ini juga bisa membebani punggung bawah. Bagi Sahabat Fimela yang memilih posisi ini, letakkan bantal tipis di bawah lutut dan gunakan bantal yang mendukung lekukan alami leher tanpa terlalu tinggi.

Tidur Tengkurap: Posisi Paling Jarang dengan Risiko Nyeri Tinggi

Tidur tengkurap adalah posisi tidur yang paling tidak umum, dengan kurang dari 10% orang memilihnya. Satu-satunya keuntungan utama dari posisi ini adalah dapat membantu menjaga saluran napas tetap terbuka dan mengurangi mendengkur.

Namun, posisi ini umumnya dianggap sebagai yang terburuk untuk kesehatan leher dan punggung. Hal ini karena tidur tengkurap memaksa tulang belakang ke dalam lekukan yang tidak alami dan seringkali memutar leher ke satu sisi, menyebabkan kekakuan, nyeri, dan masalah jangka panjang seperti herniasi diskus.

Selain itu, tidur tengkurap dapat memberi tekanan pada organ internal dan menyebabkan kerutan wajah karena wajah menekan bantal. Posisi ini juga tidak direkomendasikan untuk wanita hamil. Jika Sahabat Fimela tidak dapat menghindari posisi ini, gunakan bantal yang sangat tipis atau tidak sama sekali untuk mengurangi tekanan pada leher, dan letakkan bantal di bawah panggul untuk membantu mengurangi ketegangan punggung bawah.

Mengatasi Rasa Kantuk Setelah Tidur Melalui Posisi yang Tepat

Kualitas tidur yang buruk adalah penyebab utama kenapa abis tidur tetap ngantuk, dan posisi tidur memainkan peran krusial. Misalnya, untuk penderita refluks asam (GERD), tidur miring ke kiri adalah posisi terbaik untuk mengurangi gejala. Tidur terlentang dengan kepala sedikit terangkat juga dapat membantu, sementara tidur miring ke kanan atau terlentang datar dapat memperburuk refluks.

Bagi yang mendengkur atau mengalami apnea tidur, tidur miring atau tengkurap umumnya lebih baik karena membantu menjaga saluran napas tetap terbuka. Sebaliknya, tidur terlentang dapat memperburuk kondisi ini. Untuk nyeri punggung dan leher, tidur terlentang dengan bantal di bawah lutut atau tidur miring dengan bantal di antara lutut adalah posisi terbaik untuk menjaga keselarasan tulang belakang.

Secara keseluruhan, tidak ada satu posisi tidur yang 'terbaik' untuk semua orang. Posisi tidur yang ideal bergantung pada preferensi individu, kondisi kesehatan, dan kenyamanan. Penting untuk memilih posisi yang mendukung keselarasan tulang belakang yang sehat dari pinggul hingga kepala agar kualitas tidur optimal dan Anda tidak lagi bertanya kenapa abis tidur tetap ngantuk.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading