Sukses

Lifestyle

Perselingkuhan akan Menyisakan Trauma dalam Hubungan, Sadar kah?

Fimela.com, Jakarta Kepercayaan adalah hal terpenting dalam hubungan setelah cinta. Tanpa kepercayaan, hubungan yang dijalin akan sulit beranjak ke mana-mana. Makanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat sakral! Sekali rusak, maka kepercayaan itu takkan pernah sempurna lagi seperti sebelumnya.

Perselingkuhan, adalah senjata paling ampuh untuk merusak kepercayaan. Bahkan bukan hanya rusak, tapi mati. Perselingkuhan menjadi penyebab bagi banyaknya hubungan yang kandas. Namun, ada pula orang-orang yang memilih bertahan dalam hubungannya setelah diterpa isu perselingkuhan.

Sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya, sudah diselingkuhi untuk apa bertahan? Kayak di luar sana nggak ada cowok lain yang setia aja. Ya, nggak bisa gitu juga. Mereka pasti punya alasan sendiri-sendiri mengapa bertahan dalam hubungannya. Pertama, tentu saja mereka yakin mereka mampu memperbaikinya. Kamu harus tahu, pasangan yang mampu bertahan melawan apapun yang mencoba menghancurkan mereka itu akan tumbuh menjadi pasangan yang sangat kuat seiring berjalannya waktu. Wajar kalau masih ada pasangan yang mau mencoba memaafkan perselingkuhan.

Bukan luka sesaat, perselingkuhan berpotensi menimbulkan trauma yang panjang dalam hubungan. (Foto: pexels)

Kendati demikian, dikhianati tentu saja akan menorehkan luka yang dalam di hatimu. Luka yang nggak bisa sembuh lekas-lekas. Butuh waktu lama, butuh waktu panjang, butuh jerihan kesakitan, butuh air mata, dan tentu butuh kesabaran. Bukan cuma untuk si korban, tapi juga si pihak pelaku perselingkuhan. Baginya, butuh usaha berkali-kali lipat lebih keras untuk membuat hubungan kembali baik seperti semula, karena pasangannya yang diselingkuhi pasti tak terlepas dari trauma-trauma seperti ini

Perselingkuhan akan Menyisakan Trauma dalam Hubungan

Selalu curiga? Wajar, namanya juga pernah percaya lalu dikhianati. Setelah diselingkuhi, kamu pasti penginnya tahu setiap kegiatan dia dengan detail. Dia ke mana, dia sama siapa, dia ngapain, dan lain-lain. Jatuhnya posesif, sih. Tapi mau bagaimana lagi? Ini adalah bagian dari proses pemulihan. Girls, kalau kamu menjadi korban dalam perselingkuhan ini dan memilih untuk bertahan, ingat bahwa itu berarti kamu bertanggung jawab untuk meredam rasa curigamu dan memulai membangun kepercayaan kembali padanya, betapa pun sulitnya.

Bukan luka sesaat, perselingkuhan berpotensi menimbulkan trauma yang panjang dalam hubungan. (Foto: pexels)

Selalu bersiap terhadap kemungkinan terburuk, itu muncul secara alami. Kamu tahu, kamu pernah begitu percaya padanya namun dia menyepelekan kepercayaanmu untuk main hati di belakang. Itu membuat matamu terbuka bahwa hal semacam itu sangat mungkin terjadi, dan sangat mungkin terulang kembali. Sebenarnya ini adalah bentuk antisipatif, namun saat dijalani ini akan membuat fokusmu terpecah antara mau memperbaiki hubungan bersamanya atau melindungi dirimu dari kekecewaan yang sama untuk kedua kalinya. Sebetulnya terpecahnya fokus itu nggak akan baik buat hubunganmu, lho.

Bukan luka sesaat, perselingkuhan berpotensi menimbulkan trauma yang panjang dalam hubungan. (Foto: pexels)

Memperbaiki keadaan setelah adanya perselingkuhan memang sebuah pekerjaan yang sulit. Namun kalau kalian memutuskan untuk kembali bersama setelah perselingkuhan itu terungkap, harusnya kalian berdua sadar dan siap untuk menghadapi segala konsekuensinya. Jadi kesulitan-kesulitan yang dihadapi, ya dihadapi berdua. Itulah yang nantinya akan memperkuat hubungan kalian, kenyataan bahwa faktanya keinginan kalian untuk bersama jauh lebih kuat dari segala cobaan yang hendak memisahkan. Yang penting, jangan terlalu sibuk menyembuhkan luka sampai lupa mengungkapkan cinta, ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading