Sukses

Lifestyle

Alasan harus Makan Nasi Saat Buka Puasa selama Ramadan

Fimela.com, Jakarta Nasi mungkin sudah menjadi makanan utama setiap hari untuk orang Indonesia. Sudah bukan hal mengejutkan jika orang mengatakan belum makan jika tak makan nasi. Sepenting itu makan nasi dalam kehidupan banyak orang, meski banyak penelitian yang menyarankan mengurangi konsumsi nasi putih karena bisa menggemukkan.

Tentu saja, dalam kadar cukup, nasi tak akan memberikan efek merugikan untuk tubuh. Apalagi selama Ramadan, Sahabat Fimela justru perlu makan nasi putih.

Karena sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sports Sciences menemukan bahwa makanan kaya karbohidrat yang mengandung indeks glikemik (glukosa) tinggi lebih mudah diubah menjadi energi dan menyediakan karbohidrat untuk sintesis glikogen otot. 

Manfaat Makan Nasi selama Ramadan

Pada saat berbuka puasa , tubuh kemungkinan besar mengalami dehidrasi dan penipisan glikogen otot setelah banyak beraktivitas sehingga tubuh membutuhkan asupan cepat untuk bisa diubah menjadi energi dan mengembalikan kesegaran tubuh.

Nasi juga diperlukan saat sahur, tubuh membutuhkan asupan karbohidrat untuk bisa diubah dengan mudah menjadi energi sehingga otak bisa berkonsentrasi dengan perut kenyang. Namun akan lebih baik jika diimbangi juga dengan asupan protein yang cukup.

Tentu saja, mengonsumsi nasi putih juga perlu dibatasi. Bukan berarti sepanjang hari sudah puasa maka bisa sembarangan makan nasi dalam porsi besar, begitu pula saat sahur. Hal paling penting adalah mengetahui porsi yang cukup, Sahabat Fimela.

Nasi Putih vs. Nasi Merah: Mana yang Lebih Baik untuk Buka Puasa?

Buka puasa adalah momen yang ditunggu-tunggu setiap harinya selama bulan Ramadhan. Saat mempersiapkan hidangan buka puasa, salah satu pertanyaan yang mungkin muncul adalah: nasi putih atau nasi merah? Mana yang lebih baik untuk buka puasa?

1. Nilai Gizi

Dalam hal nilai gizi, nasi merah lebih unggul daripada nasi putih. Nasi merah mengandung lebih banyak serat, vitamin, mineral, dan fitonutrien dibandingkan dengan nasi putih yang telah diolah. Serat pada nasi merah membantu pencernaan, menjaga kesehatan saluran pencernaan, dan mengurangi risiko sembelit. Nasi merah juga mengandung vitamin B kompleks, seperti tiamin dan niacin, serta mineral seperti zat besi dan magnesium, yang penting untuk tubuh. Jadi, jika ingin mengonsumsi nasi yang kaya nutrisi, nasi merah adalah pilihannya.

2. Pengaturan Gula Darah

Salah satu aspek penting dalam memilih nasi untuk buka puasa adalah pengaturan gula darah. Nasi putih memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi, sementara nasi merah memiliki IG yang lebih rendah. Indeks glikemik mengukur seberapa cepat karbohidrat dalam makanan meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan IG yang rendah memberikan pelepasan energi yang lebih lambat dan stabil, mencegah lonjakan dan penurunan tiba-tiba kadar gula darah. Memilih nasi merah dapat membantu mengatur kadar gula darah selama buka puasa dan membuat bertenaga lebih lama.

3. Mengatur Berat Badan

Jika ingin mengontrol berat badan selama bulan puasa, nasi merah mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Kandungan serat yang lebih tinggi dapat membantu mengatur berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi keinginan makan berlebihan. Selain itu, IG yang lebih rendah pada nasi merah membantu mencegah rasa lapar mendadak dan makan berlebihan. Namun, kontrol porsi tetap penting tanpa memandang jenis nasi yang dipilih.

4. Rasa dan Tekstur

Meskipun nasi merah lebih unggul dari segi nutrisi, preferensi rasa dan tekstur dapat bervariasi dari orang ke orang. Nasi putih memiliki rasa yang lebih ringan dan tekstur yang lebih lembut dan lembut, sehingga dapat menjadi pendamping yang cocok untuk banyak hidangan. Di sisi lain, nasi merah memiliki rasa yang lebih kacang dan tekstur yang sedikit kenyal, yang disukai beberapa orang. Pilihan antara kedua nasi ini pada akhirnya tergantung pada preferensi pribadi.

5. Harga dan Ketersediaan

Nasi putih lebih mudah ditemukan dan seringkali lebih murah dibandingkan dengan nasi merah, yang mungkin sedikit lebih mahal dan sulit ditemukan. Namun, popularitas pilihan makanan yang lebih sehat telah meningkatkan ketersediaan nasi merah di banyak toko kelontong dan pasar makanan sehat.

Secara keseluruhan, meskipun nasi putih dan nasi merah memiliki kelebihannya masing-masing, nasi merah merupakan pilihan yang lebih baik untuk buka puasa karena nilai gizi yang lebih tinggi, indeks glikemik yang lebih rendah, dan manfaat pengaturan berat badan. Namun, penting untuk diingat bahwa pengendalian porsi dan makan secara teratur tetap penting. Jika nasi merah tidak tersedia, nasi putih masih dapat menjadi bagian dari makanan berbuka yang seimbang. Pilihlah yang sesuai dengan selera, ketersediaan, dan tujuan kesehatan.

Simak juga video berikut ini

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading