Sukses

Lifestyle

Hari Perempuan Internasional, Peran Perempuan di Dunia Kesehatan Begitu Besar

Fimela.com, Jakarta Hari Perempuan Internasional tahun ini pada 8 Maret bertajuk “Inspire Inclusion”, yang menegaskan bahwa perempuan berperan penggerak kunci untuk bisa menggerakkan masyarakat untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Untuk memperingati Hari perempuan internasional, Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines menyelenggarakan kegiatan Diskusi Publik dengan tema “Membangun Kepemimpinan Perempuan di Sektor Kesehatan”.

Ir. Aryana Satrya, M.M., Ph.D., Ketua PKJS-UI menyampaikan momentum Hari Perempuan Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan di dunia dan di Indonesia, bahwa perempuan memiliki peran yang sangat krusial dalam kemajuan suatu negara. Perempuan juga berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.

Selain karena seorang perempuan adalah pondasi keluarga, perempuan dapat pula menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesehatan perempuan.

“Untuk itu, melalui diskusi publik hari ini, kami berharap dapat menginspirasi para perempuan di Indonesia dan mendorong terciptanya perubahan positif terkait dengan derajat kesehatan di Indonesia, serta menggerakkan perempuan Indonesia agar lebih peduli terhadap isu kesehatan,” ujar Ir. Aryana Satrya dalam acara tersebut.

Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mengatakan perempuan memiliki peran besar dalam hal kesehatan masyarakat, oleh karena itu inklusi sangatlah penting dalam upaya optimalisasi penguatan sektor kesehatan.

“Terutama saat ini, di mana El Nino yang terjadi berdampak bagi Kesehatan masyarakat, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merebak di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, kami menghimbau semua lapisan masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD dengan komprehensif yaitu 3M Plus dan juga vaksinasi dengue sebagai opsi pencegahan pilihan,” katanya.

Peran perempuan begitu penting

Lenny N. Rosalin, SE, MSc, MFin., Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPAI) memaparkan, jumlah perempuan di Indonesia mencapai 49%, atau hampir separuh dari populasi penduduk, tapi ketimpangan gender masih terjadi hamipr di semua lini kehidupan. 

Ia menegaskan, kesehatan masyarakat menjadi komponen kunci bagi Indonesia untuk membangun manusia. Tantangannya, indeks pembangunan manusia (IPM) di beberapa provinsi masih di bawah IPM Nasional. 

“Jika bicara kebijakan publik, termasuk di bidang kesehatan, maka ada empat hal yang penting untuk diperhatikan yaitu AMPK - Akses, Manfaat, Partisipasi dan Kontrol. Di keempat aspek ini, perempuan masih di bawah laki-laki,” imbuh Lenny. 

Lenny juga mengajak para perempuan di Indonesia untuk terus belajar, mengasah diri, dan menjadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya.

Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS., Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengungkapkan, perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan, baik sebagai tenaga kesehatan maupun sebagai penerima layanan kesehatan.

 “Data Kementerian Kesehatan 2024 menunjukkan, jumlah tenaga medis di Indonesia mencapai 1,5 juta orang, dan 77% di antaranya adalah perempuan. Dominasi perempuan ini menunjukkan kontribusi besar mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ucap Dr. Rizka.

Dr. Rizka melanjutkan bahwa perempuan harus dapat berdaya untuk menjaga kesehatan keluarga dan negeri. “Peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga antara lain melalui pemantauan kehamilan, vaksinasi dan pemantauan tumbuh kembang anak, serta menjaga kebugaran keluarga,” imbuhnya. 

Utamanya harus berperilaku hidup sehat agar bisa menjaga kesehatan dirinya, karena perempuan merupakan cerminan dari gaya hidup sehat keluarganya. 

“Perempuan yang sehat secara fisik dan mental bisa menyampaikan pesan kesehatan dengan baik serta dapat membiasakan pola hidup sehat tidak hanya bagi keluarganya, namun juga untuk masyarakat” tutup Rizka. 

Di tingkat rumah tangga, setiap individu terepas dari gender mereka, memainkan peran penting dalam memastikan kesejahteraan keluarga. Perempuan, khususnya, memiliki tanggung jawab strategis dalam mengelola dampak kesehatan dari perubahan iklim. Hal ini termasuk menyediakan akses ke air bersih, pengelolaan limbah, pencegahan penyakit, dan memastikan ketahanan pangan keluarga.

Pada kesempatan ini, Michelle Erwee, Global Head of Access to Medicines, PT Takeda Innovative Medicines menegaskan komitmen Takeda untuk mendorong kepemimpinan perempuan yang menginspirasi inklusi. 

“Kami setuju dengan pernyataan bahwa keragaman adalah sebuah fakta dan inklusi adalah sebuah tindakan. Inklusivitas adalah bagaimana kita menciptakan lingkungan yang dapat mendorong perempuan bertumbuh. Hal ini merupakan inti dari budaya kami di Takeda, dan kami terus mengupayakan inklusivitas untuk menggali potensi seluruh perempuan di Takeda di seluruh dunia.” 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading